parboaboa

Sifat Jaiz Allah: Pengertian, Cara Meneladani dan Contohnya

Ratni Dewi Sawitri | Islam | 19-05-2023

Sifat jaiz Allah SWT (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA – Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang menciptakan langit dan Bumi memiliki tiga kelompok sifat yang wajib diimani umat Islam, yaitu 20 sifat wajib, 20 sifat mustahil dan satu sifat jaiz Allah. Ketiga sifat ini melekat pada-Nya.

Sifat wajib bagi Allah artinya sifat yang melekat pada-Nya dengan segala kesempurnaan dan hanya dimiliki oleh Allah saja sebagai Al-Kabir atay Allah Yang Maha Besar dari apapun. Sementara sifat Mustahil bagi Allah adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki-Nya.

Allah menciptakan segala sesuatu atas kehendaknya dengan Qudrat dan Iradat. Oleh sebab itu, Allah juga berkuasa meninggalkan sesuatu atas kehendak-Nya juga.

Lantas, apa yang dimaksud sifat jaiz Allah? Dalam pembahasan kali ini, Parboaboa akan mengenalkan kepada Anda kelompok sifat yang ketiga dan harus kita imani sebagai umat muslim.

Pengertin Sifat Jaiz Allah

Pengertian sifat jaiz Allah (Foto: Parboaboa/Ratni)

Dalil sifat jaiz Allah terdapat dalam Al-Quran surat Al Qasas ayat 68, yang berbunyi:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ وَيَخْتَارُ ۗمَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۗسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ 

Artinya: “Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan”.

Dari ayat tersebut, mengimani kelompok sifat ketiga ini hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim dan dapat dilakukan dengan senantiasa percaya sepenuh hati bahwa Allah boleh berbuat sesuatu atau tidak. Sifat jaiz Allah adalah sifat kemanusiaan.

Ja’iz artinya boleh ( الجائز ) dalam haq Allah Ta’ala adalah “فَعْلُ كُلِّ مُمْكِنٍ أَوْ تَرْكُهُ” melakukan setiap yang mungkin atau membiarkannya. Dalil atas ini adalah sebagai berikut:

نَّهُ لَوْ وَجَبَ عَلَيْهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فَعْلُ شَيْءٍ أَوْ تَرْكُهُ لَصَارَ الْجَائِزُ وَاجِبًا أَوْ مُسْتَحِيْلًا وَهُوَ مُحَالٌ

Artinya : “yaitu sesungguhnya jikalau wajib atas Allah SWT melakukan sesuatu atau membiarkannya niscaya ja’iz tersebut menjadi wajib atau mustahil, Dan demikia itu sangaat mustahil.”

Sifat jaiz Allah ada satu yaitu fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu yang artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.

Allah menciptakan segala sesuatunya atas kehendaknya sendiri dengan Quadrat (kuasa-Nya) dan Iradat (kehendak-Nya). Dalam kitab Al Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil Aqidah Al Islamiyah yang ditulis oleh Syekh Thahir Al-Jazairi.

Kitab tersebut menyebutkan bahwa sifat jaiz bagi Allah adalah melakukan hal-hal yang mungkin dan (atau) meninggalkannya. Seperti dijadikan manusia miskin atau kaya, menjadi sehat dan sakit dan lain sebagainya.

Sifat jaiz Allah dapat diartikan sebagai kebebasan Allah untuk berbuat sesuatu atau meninggalkan perbuatan tersebut. Keinginan itu bersifat mutlak atas kehendak Allah SWT.

Sifat-sifat jaiz bagi Allah merujuk pada sifat-sifat yang Allah nyatakan dalam Al-Qur'an dan hadis, serta dapat dipahami melalui akal sehat dan pemahaman yang benar.

Sifat-sifat jaiz bagi Allah termasuk sifat Tuhan Maha Esa, kekekalan, keabadian, kekuasaan mutlak, pengetahuan mutlak, kehendak bebas, adil, rahim, dan lain sebagainya.

Meyakini sifat-sifat jaiz Allah merupakan bagian penting dari keyakinan Islam, karena memahami sifat-sifat Allah membantu umat Muslim untuk mengenal, menyembah, dan berhubungan dengan-Nya dengan cara yang benar.

Cara Meneladani Sifat Jaiz Allah

Cara meneladani sifat jaiz Allah (Foto: Parboaboa/Ratni)

Mengutip buku Rukun Iman Karya Hudarrohman, cara-cara yang dapat dilakukan seorang hamba untuk beriman terhadap sifat jaiz Allah antara lain adalah:

1. Tidak menyekutukan Allah

Keyakinan untuk tidak menyekutukan Allah adalah salah satu cara meneladani sifat jaiz Allah. Tindakan menyekutukan Allah tersebut dikenal sebagai syirik, yang dianggap sebagai dosa besar dalam Islam. Muslim diajarkan untuk mengesakan Allah dan menghindari penyembahan terhadap selain-Nya.

2. Meyakini terhadap semua yang ada di alam semesta adalah ciptaan Allah semata

Meyakini bahwa segala sesuatu di alam semesta adalah ciptaan Allah adalah  cara meneladani sifat jaiz Allah. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Pencipta yang Maha Kuasa atas segala hal yang ada di dunia ini, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

Setiap entitas, makhluk, dan fenomena alam semesta diyakini berasal dari kehendak dan kuasa Allah. Keimanan ini memperkuat keyakinan muslim akan kebesaran dan kekuasaan Allah serta pentingnya bersyukur kepada-Nya sebagai pencipta segala sesuatu.

3. Takut berbuat dosa, karena Allah pasti akan membalasanya

Dalam Islam, takut berbuat dosa karena keyakinan bahwa Allah akan membalasnya adalah suatu cara meneladani sifat jaiz Allah. Muslim diajarkan bahwa Allah adalah Maha Adil dan Maha Mengetahui. Dia akan mempertanggungjawabkan setiap tindakan manusia di dunia ini, baik yang baik maupun yang buruk.

Keyakinan ini mendorong umat muslim untuk menjaga diri dari perbuatan dosa, menghindari perilaku yang melanggar ajaran agama, dan berusaha untuk hidup sesuai dengan petunjuk Allah. Ketakutan terhadap balasan Allah yang adil juga menjadi motivasi untuk memperbaiki diri, memohon ampunan, dan berupaya menjadi pribadi yang lebih baik.

Namun, dalam Islam juga diajarkan bahwa Allah adalah Maha Pengampun. Jika seseorang dengan tulus menyesali dosa-dosanya, bertobat, dan berusaha memperbaiki diri, Allah akan memberikan ampunan-Nya.

Oleh karena itu, selain takut berbuat dosa, penting juga bagi umat Muslim untuk memiliki harapan dan keyakinan akan rahmat dan ampunan Allah.

4. Tidak sombong terhadap apa yang dimiliki karena Allah bisa saja mengambilnya kapan pun

Umat muslim diajarkan untuk tidak sombong terhadap apa pun yang mereka miliki, karena mereka menyadari bahwa segala yang mereka peroleh berasal dari anugerah Allah. Kekayaan, kekuasaan, dan semua nikmat yang ada di dunia ini adalah karunia Allah yang diberikan kepada manusia.

Umat muslim diajarkan untuk bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah, serta untuk menggunakan karunia-karunia tersebut dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Mereka harus memahami bahwa semua yang dimiliki hanyalah sementara, dan Allah memiliki kuasa penuh untuk mengambilnya kapan saja.

Dengan kesadaran ini, seorang Muslim diharapkan menjaga hati yang rendah dan tidak sombong terhadap apa pun yang dimiliki. Mereka juga diajarkan untuk menggunakan harta dan nikmat yang mereka terima dengan cara yang baik, seperti bersedekah, berbagi dengan orang lain, dan membantu mereka yang membutuhkan.

5. Tidak berbuat gegabah dan selalu berhati - hati dalam melakukan sesuatu, jangan sampai mendekati larangan-Nya

Umat Muslim diajarkan untuk tidak berbuat gegabah dan selalu berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu. Mereka diminta untuk memperhatikan larangan-larangan yang ditetapkan oleh Allah dan menjauhinya.

Islam mendorong umat Muslim untuk berpegang teguh pada ajaran agama, hukum-hukum Allah, dan petunjuk-Nya. Mereka diingatkan untuk menjaga hati, pikiran, dan tindakan mereka agar selalu berada dalam batas-batas yang ditentukan oleh Allah. Ini mencakup menghindari dosa, larangan agama, dan perilaku yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.

Dengan sikap berhati-hati dan kepatuhan terhadap perintah dan larangan Allah, seorang Muslim diharapkan untuk menjalani kehidupan yang bertanggung jawab, menjauhi kesalahan, dan mencapai kebaikan dalam segala hal yang mereka lakukan.

Contoh Sifat Jaiz Allah

Contohi sifat jaiz Allah (Foto: Parboaboa/Ratni)

Salah satu contoh sifat jaiz bagi Allah terdapat dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 26 yang berbunyi:

“Katakanlah: 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Selain itu, dikutip dari buku Akidah dan Akhlak untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah oleh Taofik Yusmansyah, contoh sifat jaiz bagi Allah adalah memberi cobaan kepada hamba-Nya yang taat serta memberi kenikmatan kepada hamba-Nya yang sering berbuat maksiat.

Hal tersebut merupakan kehendak Allah semata, karena Dia-lahhhh yang Maha Mengetahui terhadap apa yang dilakukan-Nya.

Sifat jaiz Allah lainnya bisa dilihat dari kehendak Allah dalam menjadikan seseorang yang rendah menjadi terhormat ataupun sebaliknya. Hal yang serupa bisa terjadi pada orang yang sehat tiba-tiba Allah kehendaki untuk sakit.

Contoh lainnya adalah dengan diutusnya para rasul ke dunia untuk menuntun kehidupan umat manusia. 

Itulah penjelasan terlengkap tentang sifat jaiz Allah, semoga dengan mengetahui sifat-sifat tersebut, semakin mendekatkan kita kepada Allah dan menambah keimanan dan ketakwaan.

Editor : Lamsari Gulo

Tag : #sifat sifat allah    #sifat jaiz allah    #islam    #contoh sifat jaiz allah    #dalil sifat jaiz allah   

BACA JUGA

BERITA TERBARU