Waspada Karhutla, BMKG Kembali Deteksi 9 Titik Panas di Kutai Timur

Ilustrasi - BMKG temukan 9 titik panas di wilayah Kutai Timur, Kalimantan Timur yang terpantau sepanjang Jumat (03/03/2023) mulai pukul 01.00-24.00 WITA. (Foto: Pexels)

PARBOABOA, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan kembali mendeteksi 9 titik panas di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Sembilan titik ini terpantau sepanjang Jumat (03/03/2023) mulai pukul 01.00-24.00 WITA.

“Pada Minggu 26 Februari lalu ada 5 titik panas di Kutai Timur, kemudian padam setelah ditangani pihak terkait. Kini ada lagi sembilan titik panas di kabupaten itu,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida dalam keterangannya di Balikpapan, Kaltim, Sabtu (04/03/2023).

Diyan mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan informasi tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) baik tingkat Provinsi Kaltim hingga Kabupaten Kutai Timur guna mendapat penanganan lebih lanjut.

Adapun 9 titik itu tersebar di tiga kecamatan, meliputi Kecamatan Bengalon dengan 4 titik, Kaubun 4 titik, dan Kecamatan Telen dengan 1 titik panas. Sedangkan untuk titik panas sebelumnya tersebar pada dua kecamatan yakni di Kaubun dengan 3 titik, serta Bengalon dengan 2 titik.

Mengingat di kawasan tersebut sering terdeteksi titik panas, maka ia mengajak masyarakat, dinas kehutanan, pertanian, dan BPBD untuk sama-sama melakukan mitigasi dengan tujuan mengurangi titik panas.

Kemudian, secara umum pihak BMKG mengimbau kepada semua elemen masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan Timur untuk bersama menjaga guna dan menghindari munculnya pemicu adanya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Kami imbau masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan, apalagi jika kawasan tersebut ada hutan yang dikhawatirkan terjadi kebakaran hutan dan lahan,” imbaunya.

Diyan mengatakan, sebenarnya saat ini masih masuk musim hujan, namun ada beberapa kawasan di Kaltim yang secara bergantian terjadi terik dalam beberapa hari beruntun hingga terik matahari tersebut bisa mengakibatkan sejumlah lahan kering yang mudah terbakar.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS