31 Orang Tewas Terinjak-injak di Gereja Nigeria, Termasuk Ibu Hamil

Lokasi tewasnya 31 orang akibat terinjak-injak di Nigeria. AP

PARBOABOA, Pematangsiantar - Sebuah acara amal yang digelar di sebuah gereja di Nigeria berujung maut. Sedikitnya 31 orang meninggal karena terinjak-injak pada Sabtu waktu setempat. 

Dilansir kantor berita Associated Press, Senin (30/5/2022), menurut saksi mata, di antara korban tewas terdapat seorang wanita hamil dan beberapa anak-anak. Sedangkan 7 orang lainnya mengalami luka-luka. 

Menurut juru bicara polisi, Grace Iringe-Koko, peristiwa mengerikan itu terjadi ketika Gereja Kings Assembly Pentecostal di Negara Bagian River menggelar acara amal tahunan bertajuk "Berbelanja Gratis".

Acara amal semacam ini sering digelar di Nigeria, negara dengan ekonomi terbesar di Afrika, di mana 80 juta warganya hidup di bawah garis kemiskinan. 

Acara amal itu sejatinya dimulai pada pukul 09.00 pagi. Tetapi puluhan orang telah tiba di lokasi sejak pukul 05.00 agar mendapat tempat antrean, terang Iringe-Koko. 

Akan tetapi, entah bagaimana, kunci gerbang rusak dan gerbang terbuka lebar, sehingga membuat orang berdesakan yang berujung pada bencana. 

Godwin Tepikor dari Departemen Manajemen Gawat Darurat Nasional Nigeria mengatakan, sejumlah pelapor pertama berhasil mengevakuasi jenazah-jenazah korban yang tewas terinjak-injak dan membawanya ke pemakaman. 

Puluhan warga yang tinggal di sekitat lokasi kejadian ikut membantu petugas gawat darurat. Sementara para dokter merawat korban luka-luka di lapangan terbuka yang terletak di dekat gereja. 

Seorang saksi mata bernama Daniel mengatakan, banyak anak-anak yang meninggal. Bahkan, seorang ibu kehilangan lima anaknya sekaligus, kata Daniel kepada AP. Ia menambahkan, seorang wanita hamil juga ikut tewas. 

Usai kejadian, beberapa anggota gereja diserang oleh sejumlah keluarga korban, kata saksi mata lainnya, Christopher Eze. Hingga berita ini diturunkan, pihak gereja belum memberikan komentar. 

Acara "Berbelanja Gratis" saat ini dihentikan sementara oleh polisi dan otoritas lokal telah melakukan penyelidikan bagaimana insiden itu bisa terjadi. 

Peristiwa semacam ini kerap kali terjadi di Nigeria. Pada 2013 lalu 24 orang tewas terinjak-injak di acara perkumpulan di sebuah gereja di negara bagian Anambra. 

Sementara pada 2014 sedikitnya 16 orang meninggal dalam ajang penerimaan CPNS di ibu kota Abuja ketika peserta membludak dan tak dapat dikendalikan. 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS