PARBOABOA, Jakarta - Empat kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur dan jebolnya tanggul penahan air di sejumlah titik. Banjir ini menggenangi ratusan rumah warga dengan ketinggian bervariasi.
"Banjir disebabkan karena hujan deras dengan intensitas tinggi sejak sore hingga malam hari," kata Kasi Kedaruratan pada BPBD Kudus, Munaji, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).
Agar banjir segera surut, Munaji mengatakan pihaknya melakukan kerja pembersihan sungai dari sampah. Termasuk melakukan kerja bakti penambalan tanggul yang jebol.
Dia mengunkap, banjir di Kecamatan Mejobo terjadi karena tanggul Sungai Piji jebol di sejumlah titik.
Di Desa Golantepus tanggul yang jebol sepanjang 25 meteran dengan ketinggian 1,5 meter. Kemudian di Desa Kesambi ada dua titik, yakni di RT 02 RW 05 sepanjang 20 meter dengan ketinggian 1,5 meter dan di RT 01 RW 07 dengan panjang 10 meter dan tinggi 1,5 meter.
Lalu tanggul di Sungai Piji di Desa Hadiwarno juga jebol sepanjang 10 meter. Limpahan air sungai merendam Desa Golantepus dan Desa Kesambi.
Ia mengatakan, luapan air ini merendam pemukiman warga dengan ketinggian berkisar 2,5 meter. Selain itu, tembok rumah salah satu warga di Desa Golantepus roboh.
"Tembok rumah warga di Desa Golantepos milik Muntari roboh dengan kerugian Rp 5 juta," terang dia.
Munaji mengatakan untuk banjir di Kecamatan Bae terjadi akibat melimpahnya air Sungai Dawe. Di antaranya menggenangi pemukiman warga di Desa Ngembalrejo serta menggenangi Jalan Raya Kudus-Pati di Desa Ngembalrejo dengan ketinggian genangan 30 cm sehingga menimbulkan kemacetan. Sungai Tumpang juga mengakibatkan banjir di Desa Dersalam.
Kemudian, banjir di Kecamatan Jati terjadi di Desa Ngembal Kulon dan Desa Tumpang Krasak akibat melimpasnya air Sungai Tumpang. Sedangkan di Kecamatan Kaliwungu terjadi di Desa Mijen, Desa Kaliwungu, Desa Prambatan Lor dan Desa Karangampel dengan ketinggian