PARBOABOA, Jakarta – Seorang anggota TNI Yonif MR 411/6/2 Kostrad, Pratu RW, menjadi korban pengeroyokan oleh lima orang warga di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Korban dilaporkan mengalami sejumlah luka di sekujur tubuhnya.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna mengonfirmasi peristiwa tersebut. Tatang mengatakan, saat ini kasus itu tengah ditangani Denpom IV/3 Salatiga bersama Polres Salatiga.
"Kejadian ini sedang ditangani oleh Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut," kata Tatang dalam keterangan tertulis, Jumat (2/9).
Dikatakan, peristiwa bermula saat korban sedang membonceng istrinya yang sedang hamil 6 bulan menuju Pasar Blauran.
Tatang menyebut, di tengah perjalanan, RW dan istrinya dipepet kendaraan pikap yang dikendarai seorang berinisal AWP dan teman-temannya.
Disebut, korban sempat dibentak saat dipepet, namun korban tak menghiraukan dan melanjutkan perjalanan. Sesampai di Pasar Blauran, AWP dan teman-temanya lantas menghentikan korban dan langsung melakukan pengeroyokan.
Istri korban saat itu meminta pertolongan di grup WhatsApp milik suaminya, lantaran melihat korban sudah tersungkur di jalan dan dikeroyok oleh kelima pelaku.
Tatang menyebut, pihaknya berhasil meringkus para pelaku dan membawanya ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad. Selanjutnya para pelaku lantas dibawa ke RST Dr. Asmir karena mengalami sejumlah luka.
Pada Jumat (2/9) satu orang pengeroyok yang berinisial AWP dinyatakan meninggal dunia dan 4 orang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.