Nada Lingga | Islam | 13-12-2023
PARBOABOA – Di tengah kemajuan teknologi dan popularitas media sosial, aktivitas berbagi momen kehidupan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Liburan, makan enak, dan pencapaian pribadi menjadi sorotan utama yang seringkali dibagikan dengan dunia melalui platform-platform daring.
Namun, di balik gemerlapnya layar digital, ada ancaman yang dapat merusak diri sendiri atau dalam Islam disebut sebagai penyakit ain.
Penyakit ain sering dianggap sebagai hasil dari keinginan yang negatif dan ketidakpuasan terhadap keberuntungan atau kebahagiaan orang lain.
Dan bisa jadi membuat orang yang melihat postingan tersebut berpikir, "Hidup orang ini sungguh menyenangkan, bepergian kesana-kemari, sementara saya hanya menjalani hidup ini dengan seadanya."
Panah ain secepat kilat melesat ke dalam hati, bahkan saking cepatnya melebihi takdir yang sudah ditetapkan.
Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan kepada Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Pengaruh 'ain itu benar-benar ada. Seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, 'ain-lah yang dapat melakukannya." (HR. Muslim).
Mengutip buku Tartil Al-Qur’an untuk Kecerdasan dan Kesehatanmu, oleh Rizem Aizid (2016), konon, pengaruh dari bahaya pandangan mata ('ain) pun hampir mengenai Rasulullah SAW Hal ini sebagaimana firman Allah SWT berikut:
وَإِن يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونَ
Artinya: "Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka. Tatkala mereka mendengar al-Qur'an dan mereka berkata, 'Sesungguhnya ia (Muhammad) benar benar orang yang gila.” (QS. al-Qalam [68]: 51).
Lalu, apa itu penyakit ain? Bagaimana menghindarinya? Mari simak ulasan di bawah ini untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan menghindari perbuatan ‘ain.
Salah satu penyakit non medis yang dapat sembuh dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an secara tartil adalah ain. Tahukah Anda apa itu penyakit ain dalam Islam?
Mengutip buku Tartil Al-Qur’an untuk Kecerdasan dan Kesehatanmu oleh Rizem Aizid (2016), menurut Ibnu Qayyim, dalam Zad al-Ma'ad, 'ain adalah penyakit yang berasal dari jiwa orang yang dengki lewat pandangan matanya.
Orang yang memandang terkadang mengenai sasaran dan terkadang tidak. Apabila menimpa orang yang tidak memiliki penangkal, maka ia akan terkena pengaruh, dan jika menimpa orang yang mempunyai penangkal kuat, maka panah tersebut tidak mampu menembusnya. Orang yang menemukannya disebut 'ain, sedangkan yang terkena penyakit disebut ma'in atau ma'yun.
Ain juga dapat terjadi dari pandangan yang penuh kekaguman tanpa disertai rasa dengki. Bahkan, bisa terjadi dari orang yang shalih. Sebagaimana pernah terjadi pada Sahabat Sahl bin Hunaif RA yang terkena ‘ain dari Sahabat Amir bin Rabi'ah RA.
Jadi pada intinya, apa itu penyakit ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata seseorang.
Mengutip buku Tartil Al-Qur’an untuk Kecerdasan dan Kesehatanmu oleh Rizem Aizid (2016), adapun dalil dan hadits yang menerangkan tentang penyakit ain dalam Islam, di antaranya sebagai berikut:
Mungkin kebanyakan dari kita hanya tahu, penyakit ain adalah penyakit yang bisa muncul lewat pandangan secara langsung saja. Namun ternyata tidak demikian lho.
Orang yang tidak bisa melihat (buta) pun bisa menimbulkan 'ain. Melansir buku Melebur Panah-Panah 'Ain oleh Yovie Kyu & Q-Writing Consulting (2018), hal ini pernah dijelaskan oleh Imam Ibnu Al Qayyim Al Jauziyyah:
"Jiwa orang yang menjadi penyebab ain bisa saja menimbulkan penyakit 'ain. Tanpa harus dengan melihat. Bahkan terkadang ada orang buta kemudian diceritakan kepadanya tentang suatu perkara kepadanya. Jiwanya bisa menimbulkan penyakit 'ain meskipun dia tidak melihatnya."
Dari penjelasan beliau ini kita bisa memahami, bahwasanya 'ain itu sebenarnya bukan serta-merta dari pandangan sumbernya, akan tetapi dari jiwa atau ruh.
Sehingga, seseorang bisa menimbulkan penyakit 'ain ketika ia membayangkan orang yang membuatnya iri atau dengki. Terlebih jika melihat foto-fotonya.
Melansir buku Tartil Al-Qur’an untuk Kecerdasan dan Kesehatanmu oleh Rizem Aizid (2016), untuk memahami lebih jelasnya mengenai bahaya penyakit ain itu apa, berikut adalah ciri-ciri atau pengaruh ain pada orang dewasa dan anak-anak.
Apabila orang dewasa terkena ain, maka ia akan mengalami hal-hal berikut:
Itulah pengaruh penyakit ain pada wanita, pria, atau orang yang sudah dewasa. Jadi, bila Anda mengalami salah satu atau beberapa dari tanda-tanda tersebut, maka Anda terkena penyakit 'ain.
Sementara itu, pengaruh penyakit 'ain anak atau bayi adalah sebagai berikut:
Mengutip buku Tartil Al-Qur’an untuk Kecerdasan dan Kesehatanmu oleh Rizem Aizid (2016), pengaruh ain lebih berbahaya daripada sihir. Sebab, pengaruh sihir ada kadaluarsanya, sementara pengaruh ain tidak.
Para ulama pun mengeluarkan beberapa indikasi seseorang terkena penyakit ain itu apa, di antaranya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan keterangan para ulama tersebut, dapat diketahui bahwa penyakit ain contohnya dapat menimbulkan penyakit medis seperti telah dijelaskan. Oleh karena itu, kita harus mewaspadai penyakit non medis yang satu ini.
Namun, bagi Anda yang sudah terlanjur terkena ain, jangan khawatir. Sebab, cara paling ampuh dan mujarab untuk mengatasi ain itu ada di dalam Al-Qur'an, yakni dengan murattal Al-Qur'an.
Mengutip buku Tartil Al-Qur’an untuk Kecerdasan dan Kesehatanmu oleh Rizem Aizid (2016), dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW memakai bacaan ruqyah yang ringan sebagai doa agar terhindar dari penyakit ain pada anak-anak Sahabat Ja'far RA.
Beliau berkata kepada Asma' binti Umais, "Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?"
Asma' menjawab, "Tidak, ya Rasulullah. Akan tetapi, mereka tertimpa 'ain."
Rasulullah SAW bersabda, "Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!" (HR. Muslim).
Adapun surat-surat yang dibaca sebagai doa agar terhindar dari penyakit ain, yakni:
Selain itu, Anda dapat berdoa dengan doa-doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam banyak haditsnya.
Melansir buku Tartil Al-Qur’an untuk Kecerdasan dan Kesehatanmu oleh Rizem Aizid (2016), hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang memerintahkan agar orang yang terkena ain di-ruqyah.
Sebagaimana diketahui, ruqyah adalah metode penyembuhan dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an.
Lantas, bagaimanakah cara mengobati penyakit ain dengan ayat-ayat Al-Qur'an?
Namun, mandi di sini tidak bisa dilakukan sendiri. Sebab, yang diharuskan untuk mandi adalah pelaku 'ain dan bukan yang terkena 'ain. Karena itu, bila Anda terkena 'ain, maka yang bisa mengobati Anda adalah orang lain.
Caranya, air yang digunakan mandi oleh pelaku 'ain tersebut diambil dan disiramkan pada orang yang terkena 'ain dari arah belakangnya.
Atau bisa juga pelaku 'ain cukup berwudhu saja dan kemudian air bekas wudhunya dipakai mandi oleh orang yang terkena 'ain. Dengan begitu, maka 'ain akan sirna.
Adapun surat-surat yang dibaca adalah surat al-Ikhlash, surat Muawwidzať'ain (an-Naas dan al-Falaq), surat al-Faatihah, ayat Kursi, 2 ayat terakhir surat al-Baqarah, dan berdoa dengan doa-doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam banyak haditsnya.
Itulah ayat-ayat yang harus dibaca agar Anda sembuh dari penyakit ain. Setelah membacanya, tiuplah segelas air, kemudian minum air tersebut.
Bila yang terkena 'ain adalah anak atau keluarga Anda, maka bacakan ayat-ayat tadi dan tiupkan ke dalam air. Kemudian, minumkan air tersebut pada anak yang sakit dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Lebih baik lagi jika bacaan itu dibacakan pada air zamzam.
Untuk mengatasi penyakit ain pada bayi, caranya cukup dengan meletakkan tangan di atas kepalanya (bayi) dengan membaca:
Bismillaahi arqiika min kulli syai-in yu'dziika min syarri kulli nafsin aw 'ainin hasidin allaahu yasyfiika bismillaahi arqiika.
Artinya: "Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dari sesuatu yang menyakitimu dan dari kejelekan setiap jiwa atau mata yang dengki. Allah-lah yang menyembuhkannya. Dengan nama Allah aku meruqyahmu."
Dalam Islam, ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pandangan mata yang penuh iri hati, dengki, atau niat jahat dari seseorang terhadap orang lain.
Energi negatif ini dari pandangan yang dapat memberikan pengaruh buruk atau malapetaka terhadap kehidupan dan nasih seseorang yang menjadi sasaran.
Ada banyak tanda seseorang terkena ain, para ulama mengeluarkan beberapa indikasi penyakit ain adalah seperti rasa sakit yang berpindah-pindah, penyakit asma, mandul, diabeter, beberapa penyakit kejiwaan, sepeti sempit hati, waswas, lingkung, dan lain-lain.
Dalam sebuah kisah, dari Jabir Ra., bahwa Rasulullah SAW memakai bacaan ruqyah yang ringan kepada anak sahabat Ja’far Ra. Beliah berkata kepada Asma’ binti Umais, “Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelapana?”
Asma’ menjawab, “Tidak, ya Rasulullah. Akan tetapi mereka tertimpa ‘ain.”
Rasulullah SAW bersabda, “Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!” (HR. Muslim).
Editor : Sari
Tag : #hasad #penyakit ain #islam #ain adalah #doa terhindar dari penyakit ain #cara mengobati penyakit ain