PARBOABOA, Jakarta – Penggalangan dana yang dilakukan oleh fans BTS (ARMY) Indonesia kepada korban tragedi Kanjuruhan resmi ditutup pada Selasa (4/10) petang. Diketahui, penggalan dana ini berakhir dengan total lebih dari Rp400 juta.
Dana tersebut dikumpulkan dari hasil proyek inisiasi BTS ARMY Project Lombok via laman kitabisa.com, dimana dana ini diberikan oleh 15.087 donatur.
Sebelumnya, penutupan penggalangan dana ini terjadi lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Hardyanti selaku inisiator proyek penggalangan ini mengatakan, awalnya pihaknya ingin menutup galangan dana pada 16 Oktober 2022.
"Dari awalnya kami tetapkan tanggal 16 Oktober, kami majukan per hari ini. Pukul 14.00 WIB itu mereka akan mulai gerak turun lapangan untuk mendata korban-korban yang disesuaikan dengan tingkat urgensinya,” kata Hardyanti.
Tidak hanya itu, total dana yang dikumpulkan juga melampaui target awalnya yakni Rp15 juta.
"Awalnya kami menargetkan penggalangan dana ini hanya mencapai sebesar Rp15 juta lewat kerja sama dengan basis ARMY di kota-kota lain," jelas Hardyanti.
Lewat akun @BTS_AHC_IDN, pihak penyelenggara proyek penggalangan dana mengucapkan terima kasih kepada seluruh donator yang menyampaikan donasinya ke dalam proyek ini.
"Army dan orang baik, kami ucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam proyek donasi Army Indonesia untuk Kanjuruhan. Donasi sudah ditutup," cuit @BTS_AHC_IDN.
Dalam tulisan tersebut, tim akan fokus untuk mendonasikan dana yang telah dikumpulkan agar dapat disalurkan langsung kepada korban-korban dalam tragedi Kanjuruhan.
"Dan jika masih dibutuhkan, donasi akan kembali dibuka," tulis akun tersebut.
Dalam tulisan lain, mereka juga mengatakan akan menyalurkan bantuan tim ARMY Malang bersama dengan relawan Arema guna membantu pendataan dan koordinator wilayah.
Hardyanti mengatakan jika tim akan berfokus pada korban yang kehilangan anggota keluarga. Dalam pelaksaanaanya, Hardyanti juga mengaku pihaknya sedang melakukan pendataan korban agar dapat ditetapkan masing-masing tingkat urgensinya.
"Rencananya akan kami tetapkan formulasinya untuk itu, semisal untuk tingkatan urgensi pertama, kami tetapkan nominalnya Rp5 juta," ungkap Hardyanti.
"Sementara untuk korban luka-luka nanti akan mendapatkan Rp3 juta, dan sebagainya," terangnya lebih lanjut.
Dari hasil pantauan kitabisa.com, dana yang terkumpul oleh ARMY Indonesia terkait tragedi Stadion Kanjuruhan sebanyak Rp447.465.567. Akan tetapi, jumlah ini tidak dapat sepenuhnya dicairkan mengingat adanya potongan donasi operasional Kitabisa sebanyak Rp21.675.789.
Sehingga, total dana yang dapat dicairkan sekitar Rp411.923.578.
Seperti yang diberitakan, tragedi kanjuruhan, kabupaten malang, terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya dengan skor akhir 2-3, pada Sabtu (1/10) malam.
Tidak terima dengan kekalahan tim mereka, para pendukung Arema masuk ke lapangan untuk mendatangi pemain dan melayangkan protes. Namun polisi langsung menembakkan gas air mata sehingga suasana tidak kondusif yang membuat banyak supporter terinjak-injak saat menuju pintu keluar.
Dalam kasus ini, Polri menyatakan korban meninggal dalam kejadian ini mencapai 125 orang. Namun, komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan korban pendukung Arema FC atau Aremania dalam tragedi Kanjuruhan sejauh ini tercatat lebih dari 130 orang. Jumlah itu berdasarkan data dari pihak Aremania yang telah ditemuinya.
"Dari kejadian yang menewaskan sampai lebih dari 130 orang saya dapat data dari Aremania sudah naik jadi 131 tapi data ini menurut keterangan teman-teman Aremania masih simpang siur, ada kemungkinan bisa lebih," kata Wahyu, Selasa (4/10).