Arsene Wenger telah melihat kepergian lebih dari 500 pemain dari klub asuhannya dulu, Arsenal. Tak heran, sebab pria asal Prancis tersebut menukangi the Gunners selama 22 tahun.
Salah satu di antaranya adalah Robin van Persie. Selama delapan tahun, ia dikenal sebagai bomber andalan Arsenal dengan torehan 132 gol di semua kompetisi. Kepergiannya ke Manchester United di tahun 2012 jelas meninggalkan luka.
Apalagi, Van Persie langsung meraih gelar Premier League pada musim perdananya di Manchester United. Sementara selama delapan tahun, baik di Highbury maupun Emirates Stadium, ia tak pernah menyumbangkan gelar itu ke Arsenal.
Tetapi Van Persie bukanlah pemain yang kepergiannya paling disesali oleh Wenger, melainkan Nicolas Anelka. Padahal, ia mendapatkan cukup banyak pujian saat membiarkan Anelka pergi karena Arsenal mendapatkan keuntungan uang yang cukup banyak.
Ungkapan Penyeselan Arsene Wenger
Penjualan Anelka dianggap sebagai sebuah keberhasilan dalam bursa transfer Arsenal di era Wenger. Coba bayangkan, mereka mampu mengantongi keuntungan hingga 22,5 juta pounds dari pemain yang dibeli seharga 500 ribu pounds.
Transfer tersebut memungkinkan Wenger mendatangkan pemain asal Prancis lainnya, Thierry Henry, yang kini dikenal sebagai legenda the Gunners. Walaupun demikian, Wenger masih menyesali kepergian Anelka hingga sekarang.
"Ya, kami menggunakan keputusan Arsene Wenger dan pemain ingin pergi ke tempat di mana mereka mampu menang," ujar Wenger dalam sebuah acara bersama mantan wakil presiden Arsenal, David Dein, dikutip dari Metro.co.uk.
"Penyesalan dan rasa malu terbesar saya adalah kepergian Anelka. Dia bisa saja menjadi pemain yang spesial, namun sebaliknya ia bermain buat 13 klub," lanjutnya.
Kecolongan Dari Manchester United
Wenger dikenal memiliki mata yang jeli terhadap pemain dengan potensi besar. Dan ketika masih melatih Arsenal dulu, ia sempat menempatkan prioritas perhatian terhadap Cristiano Ronaldo yang masih merintis kariernya di Sporting Lisbon.
Sayang, Arsenal kecolongan. Wenger bercerita bahwa Ronaldo sudah berada di depan wajahnya sebelum Manchester United datang berhasil merekrut sang bintang lewat jalur asisten Sir Alex Ferguson, Carlos Queiroz.
"Soal Ronaldo, kami memantaunya dan terkesan. Kami sudah makan malam, berbicara soal uang. Pada hari berikutnya, Manchester United datang dan menghancurkan semua rencana kami, kami merasa dimanfaatkan," pungkasnya.
Ronaldo pun kini dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dunia dengan lima gelar Ballon d'Or di tangannya. Dan meski sudah tak lagi muda, 36 tahun, pria berkebangsaan Portugal itu masih mampu menghasilkan banyak gol buat klubnya.