Mengenal Hewan Arthropoda: Ciri-ciri, Klasifikasi, Contoh, dan Perannya dalam Ekosistem

Hewan Arthropoda (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA- Arthropoda adalah istilah yang digunakan dalam ilmu biologi untuk menyebut kelompok hewan yang merupakan klasifikasi atau filum terbesar di dunia hewan.

Salah satu hal menarik tentang hewan ini adalah memiliki eksoskeleton atau lapisan cangkang yang kuat dan fleksibel.

Lapisan tersebut memiliki fungsi untuk melindungi tubuh mereka dari ancaman predator serta dapat membantu pergerakan menjadi lebih cepat dan gesit.

Ada banyak jenis hewan yang termasuk ke dalam spesies ini yang sangat menarik untuk kamu ketahui.

Untuk itu, pada pembahasan kali ini Parboaboa telah merangkum berbagai informasi terkait tentang apa itu Arthropoda, ciri, klasifikasi, contoh, dan peranannnya dalam ekosistem yang dapat kamu simak berikut ini!

Apa Itu Arthropoda?

Pengertian Arthropoda (Foto:Parboaboa/Ratni) 

Dikutip dari buku Ekologi Arthropoda karya Amin Setyo Laksono (2017) menjelaskan bahwa filum Arthropoda adalah filum yang memiliki spesies terbesar dalam kerajaan animalia (hewan).

Secara umum, hewan ini dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, karena habitatnya bersinggungan langsung dengan manusia.

Kelompok hewan tersebut memiliki beragam jenis di antaranya, semut, udang, laba-laba, lipan, dan masih banyak yang lainnya.

Hewan ini juga termasuk ke dalam spesies hewan invertebrata, karena struktur tubuh mereka yang tidak memiliki tulang belakang.

Diyakini saat ini jumlah spesies hewan ini lebih dari 900.000 spesies yang tersebar di seluruh dunia.

Jumlah ini menjadi bukti bahwa kelompok hewan ini memang memiliki filum terbesar di seluruh kelompok hewan.

Ciri-ciri Arthropoda

Berikut ini adalah ciri ciri Arthropoda, di antaranya:

1. Struktur Tubuh Terdiri Dari Tiga Bagian Utama

Struktur tubuh spesies ini dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu kepala, thorax, dan abdomen.

Hal yang paling unik dari bagian tubuh spesies ini adalah memiliki lapisan kuat seperti cangkang yang disebut dengan eksoskeleton dan juga memiliki bagian tubuh yang bercabang dan berulang.

Bagian yang paling khas dari filum ini adalah mereka rata-rata memiliki antena dan kaki sebagai bagian tubuh yang digunakan untuk berjalan.

2. Memiliki Sistem Peredaran Darah Terbuka

Salah satu ciri-ciri utama dari filum ini adalah memiliki sistem peredaran darah terbuka, sistem ini membuat aliran darah mengalir di sepanjang rongga tubuh yang disebut hemocoel.

Hemocoel dipompa oleh jantung dorsal yang terletak di bagian belakang tubuh.

3. Sistem Pencernaan yang Kompleks

Filum jenis ini memiliki sistem pencernaan yang cukup kompleks yang terdiri dari mulut, faring, esophagus, dan saluran pencernaan yang mengeluarkan kotoran.

Beberapa spesies ini seperti serangga memiliki rongga pencernaan yang kompleks dengan banyak kompartemen.

4. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada spesies ini dapat bervariasi tergantung pada spesiesnya.

Namun, umumnya terdapat beberapa pola dasar dalam sistem reproduksi Arthropoda seperti berikut ini:

a. Pemisahan Kelamin

Spesies ini umumnya memiliki individu jantan dan betina yang memiliki perbedaan fisik yang khas.

Organ reproduksi jantan dan betina terletak pada individu yang berbeda.

b. Pembiakan Seksual

Mayoritas spesies ini melakukan pembiakan seksual, di mana sperma dari individu jantan disuntikkan ke dalam individu betina untuk membuahi sel telur.

Proses ini biasanya melibatkan kopulasi, di mana organ reproduksi jantan dimasukkan ke dalam organ reproduksi betina.

c. Pembiakan Aseksual

Beberapa spesies juga dapat melakukan pembiakan aseksual, di mana individu baru terbentuk tanpa adanya penyatuan sperma dan sel telur.

Pembiakan aseksual sering terjadi melalui proses reproduksi vegetatif seperti fragmentasi tubuh atau pembentukan tunas.

5. Habitat

Spesies hewan ini mencakup serangga, laba-laba, udang, kumbang, dan capung yang hidup di berbagai habitat di seluruh dunia. 

Beberapa contoh habitat di mana jenis hewan ini dapat ditemukan:

a. Habitat Darat

Banyak hewan hidup di habitat darat, seperti hutan, padang rumput, gurun, tundra, dan hutan hujan.

b. Habitat Air Tawar

Beberapa hewan, seperti serangga air, kumbang air, dan capung, hidup di air tawar seperti sungai, danau, rawa, dan kolam.

c. Habitat Laut

Banyak hewan, termasuk krustasea seperti udang, lobster, kepiting, dan krill, hidup di perairan laut.

d. Habitat Hutan

Hewan ini banyak ditemukan di habitat hutan, baik itu hutan tropis, hutan hujan, atau hutan konifer.

e. Habitat Gua

Beberapa hewan, seperti laba-laba gua dan serangga gua, hidup di dalam gua-gua yang gelap dan lembab.

Klasifikasi Arthropoda

Klasifikasi Arthropoda (Foto:Parboaboa/Ratni) 

Berikut ini klasifikasi Arthropoda adalah sebagai berikut:

1. Crustacea

Crustacea adalah kelas Arthropoda yang meliputi hewan-hewan seperti kepiting, udang, lobster, dan masih banyak lagi.

Ciri khas dari jenis ini adalah mereka memiliki capit sebagai bagian tubuh yang berfungsi untuk mengambil makanan sekaligus mekanisme pertahanan diri mereka.

2. Insecta

Insecta adalah kelas Arthropoda yang paling umum dan paling sering ditemui dalam keseharian manusia.

Pada jenis insecta memiliki banyak jenis mulai dari hewan karnivora, herbivora, dan omnivora.

Contoh hewan jenis ini termasuk semut, kupu-kupu, kumbang, belalang dan masih banyak lainnya.

3. Myriapoda

Myriapoda adalah kelas yang meliputi hewan-hewan seperti lipan dan kaki seribu.

Beberapa jenis hewan ini dapat merusak ekosistem tumbuhan namun tidak terlalu berbahaya bagi manusia.

4. Arachnida

Yang terakhir ada jenis Arachnida yang merupakan kelas hewan yang meliputi hewan-hewan seperti laba-laba, kalajengking, dan tarantula.

Beberapa jenis hewan ini berbahaya bagi manusia, karena memiliki racun tubuh sebagai mekanisme pertahanan diri mereka.

Contoh Hewan Arthropoda

Contoh Hewan Arthropoda (Foto:Parboaboa/Ratni) 

Berikut adalah beberapa contoh Arthropoda, di antaranya:

1. Kumbang

Kumbang adalah hewan yang termasuk dalam ordo Coleoptera.

Mereka adalah kelompok hewan dengan jumlah spesies terbanyak di dunia, dengan lebih dari 400.000 spesies yang telah diidentifikasi.

Kumbang memiliki ciri khas yang mudah dikenali, yaitu tubuh yang terdiri dari tiga bagian utama: kepala, thorax, dan abdomen.

2. Laba-laba

Laba-laba, juga dikenal sebagai Arachnida adalah hewan yang memiliki delapan kaki.

Mereka umumnya hidup di darat dan membangun jaring untuk menangkap mangsa.

Laba-laba memiliki beragam spesies, termasuk laba-laba jaring orb, laba-laba jaring loncat, dan laba-laba penyamun.

3. Kupu-kupu

Kupu-kupu adalah serangga yang termasuk dalam ordo Lepidoptera.

Mereka memiliki tubuh yang halus, sayap yang indah, dan probosis panjang yang digunakan untuk mengisap nektar dari bunga.

Kupu-kupu mengalami metamorfosis lengkap, dimulai dari telur, ulat, kepompong, hingga menjadi kupu-kupu dewasa.

4. Lebah

Lebah adalah serangga sosial yang juga termasuk dalam ordo Hymenoptera.

Mereka memiliki tubuh berbulu dan sayap yang kuat.

Lebah memainkan peran penting dalam penyerbukan tanaman dan juga menghasilkan madu.

Mereka hidup dalam koloni yang terorganisir dengan tugas yang terbagi antara pekerja, ratu, dan jantan.

5. Belalang

Belalang adalah serangga yang termasuk dalam ordo Orthoptera.

Mereka memiliki tubuh yang panjang dan kaki belakang yang kuat, yang memungkinkan mereka melompat jauh.

Belalang umumnya hidup di lingkungan darat dan memakan tumbuhan.

6. Kepiting

Kepiting adalah hewan krustasea yang termasuk dalam kelas Malacostraca.

Mereka memiliki eksoskeleton luar yang keras dan cakar yang kuat.

Kepiting hidup di perairan laut dan air tawar, seperti laut, sungai, dan rawa-rawa.

Fungsi kepiting dalam ekosistem termasuk sebagai pemangsa yang membantu menjaga keseimbangan populasi organisme di lingkungan air, serta sebagai sumber makanan bagi hewan lain dan manusia.

7. Nyamuk

Nyamuk adalah serangga yang termasuk dalam ordo Diptera.

Mereka memiliki satu pasang sayap dan tubuh yang kecil.

Nyamuk hidup di berbagai habitat, mulai dari hutan hingga daerah perkotaan.

Meskipun beberapa spesies nyamuk mengganggu manusia dengan menghisap darah, nyamuk juga memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai sumber makanan bagi burung dan hewan lainnya, serta sebagai penyerbuk bagi beberapa jenis tanaman.

8. Udang

Udang adalah hewan yang termasuk dalam kelas Krustasea.

Mereka memiliki eksoskeleton luar yang keras, tubuh yang tersegmen, dan sepasang antena yang panjang.

Udang hidup di berbagai habitat air, baik itu air tawar maupun air laut, dan dapat ditemukan di seluruh dunia.

9. Lobster

Lobster adalah hewan yang termasuk dalam ordo Decapoda dalam kelas Krustasea.

Mereka merupakan krustasea air laut yang dikenal dengan ciri khas cangkang keras dan sepasang cakar yang kuat.

Lobster memiliki tubuh yang panjang dengan bagian kepala yang tersembunyi di dalam cangkang.

10. Capung

Capung adalah hewan yang termasuk dalam ordo Odonata.

Mereka memiliki ciri khas sayap yang transparan, tubuh yang panjang dan ramping, serta sepasang mata besar yang terletak di sisi kepala.

Capung dikenal dengan kemampuan terbang yang lincah dan cepat.

Peran Arthropoda pada Ekosistem

Hewan dalam filum Arthropoda memiliki peran penting dalam ekosistem dan lingkungan di mana mereka hidup.

Berikut adalah beberapa fungsi utama hewan dalam filum tersebut, di antaranya:

1. Penyerbuk

Banyak serangga, seperti lebah dan kupu-kupu, berperan sebagai penyerbuk.

Mereka membantu dalam penyerbukan tanaman, yang penting untuk produksi buah dan biji.

2. Pengurai

Beberapa spesies, seperti kumbang pengurai dan lipan, berperan sebagai pengurai. Mereka membantu dalam mendekomposisi bahan organik mati, yang memungkinkan siklus nutrisi berlanjut dalam ekosistem.

3. Pemangsa dan Pemakan

Banyak dari mereka berperan sebagai pemangsa yang membantu mengendalikan populasi serangga dan hama lainnya.

Contohnya adalah kepiting yang memangsa moluska dan serangga air, serta laba-laba yang memangsa serangga kecil.

4. Pembersih

Beberapa spesies, seperti udang pembersih, berperan dalam menjaga kebersihan habitat dengan membersihkan sisa-sisa makanan dan bahan organik yang terakumulasi di lingkungan mereka.

5. Indikator Kualitas Air

Capung dan jentik nyamuk menjadi indikator kualitas air. Keberadaan atau keberlimpahan spesies tertentu dapat memberikan informasi tentang kesehatan ekosistem perairan.

6. Pangan

Beberapa spesies, seperti kepiting, udang, dan serangga lainnya, juga memiliki nilai ekonomi dalam industri pangan dan budidaya.

Demikian informasi terkait hewan Arthropoda, ciri-ciri, klasifikasi, contoh hewannya serta peranan penting mereka dalam ekosistem alam.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kamu untuk mengetahui spesies-spesies hewan yang termasuk dalam klasifikasi hewan tersebut. Semoga bermanfaat, ya.

Editor: Ratni Dewi Sawitri
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS