PARBOABOA - Dispepsia adalah istilah medis untuk menggambarkan kondisi ketidaknyamanan yang terjadi pada perut dan lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan sensasi kembung, perut terasa penuh, mual, muntah, atau rasa tidak enak pada perut.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa, dan pria maupun wanita. Namun, dispepsia lebih sering terjadi pada orang dewasa dan lebih sering terjadi pada wanita.
Untuk lebih mengetahui tentang penyakit ini, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Gejala Dispepsia
Gejala dispepsia bervariasi pada setiap orang dan dapat memengaruhi kualitas hidup. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi pada dispepsia:
1. Perut Kembung
Kembung dan perut terasa penuh adalah gejala umum pada dispepsia. Kembung terjadi ketika perut terasa buncit dan penuh udara. Sementara itu, perut terasa penuh terjadi ketika seseorang merasa seperti sudah makan banyak padahal sebenarnya belum makan sama sekali.
2, Nyeri Perut
Nyeri perut atau rasa tidak enak pada perut dapat terjadi pada dispepsia. Rasa tidak enak pada perut bisa berupa sensasi terbakar, perih, atau seperti terjepit. Nyeri perut dapat terasa di bagian tengah atas perut atau bisa terasa di seluruh perut.
3. Mual dan Muntah
Mual dan muntah juga dapat terjadi pada dispepsia. Mual adalah sensasi ingin muntah atau sensasi tidak nyaman di perut. Sementara itu, muntah adalah keluarnya isi lambung dari mulut.
4. Perut Keroncongan
Perut keroncongan terjadi ketika seseorang merasa lapar meskipun baru saja makan. Perut keroncongan dapat menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman dan merasa perlu makan lagi.
5. Perut Terasa Tidak Enak Setelah Makan
Setelah makan, beberapa orang dengan dispepsia dapat merasa tidak enak pada perut. Gejala ini dapat berupa kembung, perut terasa penuh, dan rasa tidak enak pada perut.
6. Nyeri Ulu Hati
Nyeri ulu hati atau sakit di bagian tengah atas perut terjadi ketika seseorang merasakan sensasi sakit atau nyeri di daerah antara tulang rusuk bagian atas dan tengah. Gejala ini sering dikaitkan dengan asam lambung yang naik ke kerongkongan.
Faktor Penyebab Dispepsia
Berikut ini adalah beberapa penyebab dispepsia yang umum terjadi:
1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori
Bakteri Helicobacter pylori merupakan salah satu penyebab utama dari dispepsia. Bakteri ini dapat mengiritasi dan merusak dinding lambung, yang kemudian dapat menyebabkan peradangan dan infeksi.
2. Efek samping obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan dispepsia sebagai efek sampingnya. Contohnya adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), obat penghilang rasa sakit, obat anti-depresi, dan obat antibiotik.
3. Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan makan terlalu cepat dapat memicu dispepsia. Merokok dapat merusak dinding lambung dan meningkatkan produksi asam lambung.
Minum alkohol dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan dan merusak dinding lambung. Makan terlalu cepat dapat mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan perut terasa kembung.
4. Kebiasaan makan yang buruk
Makanan yang pedas, asam, atau berlemak dapat memicu terjadinya dispepsia. Makan terlalu banyak atau makan terlalu cepat juga dapat menyebabkan perut terasa kembung dan memicu terjadinya dispepsia.
5. Gangguan saluran pencernaan
Gangguan pada saluran pencernaan seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) atau maag dapat memicu terjadinya dispepsia. GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi. Sementara itu, maag terjadi ketika dinding lambung mengalami kerusakan atau peradangan.
6. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar, gastritis, atau kanker perut dapat menyebabkan terjadinya dispepsia.
Cara Mengobati Dispepsia
Cara mengobati dispepsia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengobati dispepsia:
1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi gejala dispepsia. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah seperti menghindari makanan pedas dan berlemak, hindari merokok dan minum alkohol, kelola stress dan berusaha untuk tetap santai.
2. Obat-Obatan
Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengobati dispepsia, tergantung pada penyebabnya. Beberapa jenis obat yang dapat digunakan adalah:
- Antasida, untuk meredakan gejala kembung dan perut terasa penuh.
- Obat penghambat asam lambung, untuk mengurangi produksi asam lambung.
- Obat prokinetik, untuk membantu mempercepat proses pencernaan.
- Obat anti-mual, untuk meredakan gejala mual dan muntah.
3. Pengobatan untuk Helicobacter pylori
Jika dispepsia disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori, maka dokter akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri tersebut. Terkadang, obat penghambat asam lambung juga diberikan untuk membantu penyembuhan.
4. Operasi
Jika dispepsia disebabkan oleh masalah pada saluran pencernaan, seperti GERD atau maag, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk mengobati masalah tersebut.
Demikianlah penjelasan tentang penyakit dispepsia dan cara mengobatinya. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.