PARBOABOA – Dalam kehidupan, makhluk hidup akan selalu berinteraksi dengan makhluk hidup lain dan lingkungannya. Hubungan tersebut akan membentuk sebuah kesatuan yang disebut dengan ekosistem.
Ekosistem kerap kali disebut sebagai sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Selain itu, sistem ini juga dikenal sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Unsur lingkungan tersebut terdiri biotik dan abiotik.
Pada artikel ini, Parboaboa akan menjelaskan secara mendalam tentang pengertian ekosistem, ciri, jenis, komponen dan contohnya.
Apa Itu Ekosistem?
Dikutip dari buku Perencanaan Pembangunan dan Pelestarian Ekosistem Hutan Oleh Sarintan E.Damanik,dkk., dijelaskan bahwa ekosistem adalah satuan lingkungan yang melibatkan unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk) dan faktor-faktor fisik (iklim, air, dan tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lainnya.
Senada dengan pendapat di atas, dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya, yang memiliki fungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam.
Ekologi disini yang dimaksud adalah ilmu mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan kondisi alam atau lingkungan sekitarnya.
Selain itu, konsep ini juga memiliki kapasitas untuk mengatur diri sendiri melalui keseimbangan alaminya.
Hal ini berarti bahwa populasi organisme tertentu dapat bertahan hidup dalam jumlah yang seimbang dengan sumber daya yang tersedia.
Jika suatu komponen mengalami perubahan, misalnya karena perubahan iklim atau aktivitas manusia, hal itu dapat mempengaruhi keseimbanganya secara keseluruhan.
Pengertian Ekosistem Menurut Para Ahli
Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian ekosistem adalah sebagai berikut:
A.G. TANSLEY (1935)
Ekosistem adalah komponen dalam ekologi yang memiliki karakteristik tertentu, terdiri dari struktur dan fungsi. Struktur ini berkaitan dengan keragaman jenis organisme, yang dalam bahasa Inggris disebut species diversity.
Pada lingkungan yang kompleks, keragaman jenis organisme dapat mencapai tingkat yang signifikan. Sementara itu, fungsinya mengacu pada proses seperti siklus materi dan aliran energi melalui berbagai komponen.
WOODBURY (1954)
Menurut woodbury, ekosistem adalah tatanan kesatuan secara kompleks di sebuah wilayah yang terdapat habitat, tumbuhan dan binatang. Kondisi ini kemudian dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya dapat menjadi bagian mata rantai siklus materi serta aliran energi.
ODUM (1993)
Ekosistem adalah seperangkat unit fungsional dasar dalam suatu ekologi yang didalamnya tercakup organisme dan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini yaitu lingkungan biotik dan abiotik, dimana di antara keduanya kemudian akan saling mempengaruhi.
Selain itu, ekosistem adalah komponen yang secara lengkap memiliki relung ekologi lengkap serta proses ekologi yang juga lengkap, sehingga dalam unit tersebut siklus materi dan arus energi terjadi berdasarkan kondisinya.
UU LINGKUNGAN HIDUP TAHUN (1997)
Ekosistem adalah sebagai tatanan satu kesatuan cara yang begitu utuh serta menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup untuk saling mempengaruhi. Unsur-unsur pada ekosistem ini dapat disebut juga unsur biotik dan abiotik, baik pada makhluk hidup maupun benda mati di dalamnya. Semuanya tersusun menjadi satu kesatuan dalam sebuah lingkungan yang masing-masing tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus saling berinteraksi, saling mempengaruhi, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan.
Ciri-ciri Ekosistem
Berikut ini merupakan ciri-ciri ekosistem, diantaranya:
1. Keanekaragaman hayati yang tinggi
Semakin tinggi keanekaragaman hayati, maka makin banyak spesies yang memiliki pesan setara secara fungsional dalam ekologi tersebut.
2. Aliran Nutrisi Seimbang
Aliran nutrisi seimbang, artinya semua interaksi antar organisme berlangsung secara seimbang.
3. Aliran Energi Seimbang
Aliran energi seimbang. Proses makan dan dimakan terjadi secara seimbang dalam jaring-jaring ekologi.
Fungsi Ekosistem
Berikut ini adalah fungsi dari ekosistem, di antaranya:
- Menumbuhkan saling keterkaitan antara komponen-komponen lingkungan.
- Menciptakan keanekaragaman hayati, sehingga sumber daya alam terdiri dari berbagai fauna dan flora yang beragam. Semakin beragam komponen ekosistem, semakin stabil suatu ekosistem.
- Menciptakan keberlanjutan atau ketahanan ekosistem, sehingga komponen lingkungan tetap tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan selama proses pertumbuhannya tidak terganggu.
- Memelihara stabilitas ekosistem.
- Menjaga efisiensi dalam sistem ekosistem. Tidak ada komponen yang tidak memiliki peran yang berguna, semuanya berfungsi secara efisien.
Jenis-jenis Ekosistem
Dikutip dari buku Kreatif Tematik Tema 5 Ekosistem Kelas V untuk SD/MI, eksosistem dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Alami
Ekosistem alami merupakan proses pembentukannya berjalan secara alami, tanpa adanya campur tangan oleh manusia. Jenis lingkungan ini terbagi dari dua bagian, yaitu:
a. Ekosistem Darat
Ekosistem Darat, faktor lingkungannya didominasi di daratan. Contohnya, seperti hutan, hujan tropis, padang rumput dan gurun.
b. Ekosistem Air
Ekosistem Air, faktor lingkungannya didominasi oleh perairan. Komponen biotik, diantaranya ikan dan berbagai jenis hewan air lainnya, plankton, ganggang, serta alga. Sedangkan komponen abiotik yang ada di air, misalnya cahaya, matahari, batu, dan suhu udara.
2. Buatan
Ekosistem buatan merupakan proses lingkungan yang dibuat oleh manusia. Contohnya sawah, kebun, dan kolam ikan.
Komponen Ekosistem
Dikutip dari jurnal Peningkatan Hasil Belajar Ekosistem Melalui Penggunaan Laboratorium Alam Universitas Indraprasta PGRI karya Sitanggang dan Yulistiana, menjelaskan beberapa komponen ekosistem adalah sebagai berikut:
1. Komponen Biotik
Komponen biotik yaitu bagian dari suatu lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Berdasarkan fungsi di dalam ekologi ini, komponen biotik dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).
a. Produsen
Produsen mencakup semua autotrof seperti tumbuhan. Autotrof adalah mereka dapat menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis. Akibatnya, semua organisme lain yang lebih tinggi pada rantai makanan bergantung pada produsen untuk makanan.
b.Konsumen
Konsumen atau heterotrof adalah organisme yang bergantung pada organisme lain untuk makanan. Konsumen diklasifikasikan lebih lanjut menjadi konsumen primer, konsumen sekunder dan konsumen tersier.
c.Pengurai
Pengurai atau saprotrof, termasuk jamur dan bakteri. Pengurai ini sangat penting bagi komunitas organik karena mereka membantu mendaur ulang nutrisi untuk digunakan kembali oleh tanaman.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik yaitu bagian dari suatu komunitas organik yang terdiri dari makhluk tak hidup. Seperti halnya dengan komponen biotik, peran komponen dalam menjamin kelangsungan organisme dan terciptanya keseimbangan komunitas organik sama besarnya.
Komponen abiotik terdiri atas cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral saling ketergantungan antar komponen komunitas organik. Setiap makhluk hidup tidak mampu hidup sendiri tanpa bantuan lingkungan di sekelilingnya.
Setiap makhluk hidup sangat bergantung pada makhluk hidup lain dan sumber daya alam yang ada disekitarnya yang digunakan untuk keperluan pangan, pertumbuhan, perlindungan dan perkembangbiakan.
Contoh Ekosistem
Berikut ini adalah contoh ekosistem alami dan buatan:
1. Alami
Contoh eksosistem alami meliputi:
- Ekosistem Laut
- Danau
- Sungai
- Muar
- Pantai
- Terumbu karang.
- Hutan gugur
- Taiga
- Sabana
2. Buatan
Contoh eksosistem buatan meliputi:
- Hutan tanaman produksi, seperti hutan jati atau hutan pinus.
- Ekosistem sawah
- Bendungan
- Perkebunan
- Pemukiman kota atau desa
Demikianlah penjelasan tentang ekosistem yang dilengkapi dengan ciri, fungsi, komponen beserta contohnya. Semoga penjelasan ini dapat membantu, agar lebih sadar akan perannya dalam menjaga kualitas lingkungan dan kualitas hidup serta mendorong tindakan yang berkelanjutan untuk menjaga agar lingkungan tetap lestari.
Editor: Ratni Dewi Sawitri