PARBOABOA - Parlemen Eropa tengah mengajukan aturan baru untuk mewajibkan HP menggunakan baterai lepas-pasang seperti ponsel jaman dulu. Aturan ini menyusul penyetujuan penggunaan port pengisian daya USB-C untuk perangkat elektronik yang dijual di Eropa.
Berdasarkan siaran persnya, parlemen Uni Eropa mengumumkan sebanyak 587 suara setuju dengan pengaplikasian desain baterai lepas pasang yang mudah diganti, sebagaimana dikutip dari News European Parliament, Selasa (20/6/2023)
Saat ini anggota parlemen Eropa sedang meminta vendor smartphone untuk menggunakan baterai yang mudah diganti.
Baterai yang dimaksud adalah baterai yang dapat dilepas-pasang atau dikenal dengan istilah baterai removable.
Aturan baru ini tentunya cukup merepotkan sebagian besar vendor gadget dan smartphone yang menjual perangkatnya di wilayah Eropa.
Seperti yang diketahui, komponen baterai yang disematkan ke ponsel sekarang ini sudah pasti menggunakan sistem tanam. Karena, baterai tanam dianggap lebih unggul dan membuat desain perangkat lebih ramping.
Baterai lepasan juga membutuhkan rangka plastik khusus untuk memisahkan komponen dengan bagian mesin ponsel.
Ini membuat perangkat terlihat lebih gemuk, menurut Uni Eropa, penggantian baterai tanam ke baterai lepasan akan mengurangi limbah industri.
Pemerintah setempat ingin industri teknologi lebih bertanggung jawab terhadap penggunaan baterai.
Kebijakan tersebut dilaporkan sejalan dengan undang-undang daur ulang terkait meminimalisasikan penggunaan logam mulia di baterai daur ulang dan mengurangi jejak karbon.
Selain bicara soal desain, baterai tanam dapat mencegah terjadinya kebocoran pada baterai ponsel dan memiliki performa yang lebih tahan lama.
Dikarenakan baterai tanam sudah menggunakan teknologi penyimpanan Lithium Ion (Li-ion) dan Lithium Polymer (Li-po) yang membuat HP bisa bertahan lama dengan sekali pengisian daya.
Sebaliknya, menurut UE, penggantian baterai tanam ke baterai lepasan akan mengurangi limbah industri.
Berdasarkan pernyataan yang ditulis di News European Parliament, pemerintah setempat ingin industri teknologi lebih bertanggung jawab terhadap penggunaan baterai.
Kebijakan tersebut dilaporkan sejalan dengan undang-undang daur ulang terkait meminimalisasikan penggunaan logam mulia di baterai daur ulang, mengurangi jejak karbon, target pengumpulan limbah yang diperketat.
“Kami setuju untuk memberikan manfaat baik kepada konsumen, seperti baterai yang berfungsi dengan baik, lebih aman, dan mudah untuk dilepas," jelas Achille Variati, anggota Parlemen Eropa dari kelompok aliansi Sosialis dan Demokrat.
"Yang kami lakukan bertujuan untuk memperkuat industri daur ulang UE, terutama (penggunaan) lithium dan sektor industri secara keseluruhan,” lanjut Variati.
Kebijakan ini akan membuat vendor seperti Apple, Samsung, Google, dan lainnya mencari strategi baru. Kebijakan baru ini tentunya membuat perusahaan perlu merombak desain ponsel secara drastis.
Editor: Wanovy