PARBOABOA, Jakarta – Massa dari Forum Komunikasi Umat Islam Bersatu (FKUIB) menggelar demo di gedung DPRD Kota Bogor tolak kenaikan harga BBM.
Dalam aksi tersebut FKUIB menegaskan menolak kenaikan BBM bersubsidi di tengah beban masyarakat yang semakin berat akibat pandemi COVID-19 dan naiknya harga-harga kebutuhan pokok.
Aksi unjuk rasa dilakukan di Jl Pemuda, Kec. Tanah Sareal, Kota Bogor di depan gedung DPRD Kota Bogor. Demonstran tersebut berjejer memadati trotoar dan ruas Jl Pemuda, Kota Bogor, dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan protes penolakan terhadap kenaikan BBM bersubsidi.
Berbagai macam tulisan dibawa oleh demonstran. Salah satunya adalah ‘Rakyat Menolak Kenaikan Harga BBM Tidak Mau Dikhianati, Dizhalimi, dan Dibohongi, Campakan Demokrasi, Terapkan Syariah’. Selain membawa spanduk dan poster, ada juga massa yang membawa bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid.
Tampak beberapa orang melakukan orasi dari atas mobil komando. Mereka mengkritik kebijakan pemerintah atas kenaikan harga BBM. Selain itu juga sebagian pendemo terlihat membagikan selebaran yang berisi pernyataan sikap mereka terhadap kebijakan ini.
Dalam orasinya, FKUIB menyatakan beberapa tuntutan, di antaranya adalah:
Menolak dengan tegas kenaikan harga BBM di tengah beban rakyat yang semakin berat akibat pandemi COVID-19. Kebijakan zalim ini dipastikan akan menimbulkan efek domino bagi rakyat seperti meningkatkan angka pengangguran akibat PHK dan meningkatkan angka kemiskinan.
Orator melanjutkan, FKUIB mempertanyakan keberpihakan pemerintah kepada kepentingan rakyat banyak, mengingat harga BBM dinaikkan justru di saat harga minyak dunia sedang turun.
Selain itu, mereka menuntut pemerintah melakukan penghematan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menghentikan proyek ibu kota negara yang belum mendesak dilakukan.
Mereka juga menuntut pemerintah menghentikan segala bentuk liberalisasi di sektor migas tidak dijadikan sebagai sapi perah oleh para pejabat korup maupun partai politik dan serta melakukan penyehatan BUMN-BUMN strategis, khususnya PT Pertamina.
Menuntut pemerintah menghentikan penerapan ideologi kapitalisme liberal karena ideologi ini telah menjadikan pengurusan hajat hidup rakyat termasuk di dalamnya masalah BBM diserahkan kepada swasta bahkan asing melalui mekanisme pasar bebas.
FKUIB mengajak kepada seluruh komponen masyarakat agar menjadikan Islam sebagai solusi terhadap berbagai persoalan yang mendera bangsa, termasuk dalam masalah pengaturan BBM.
Dalam aksi ini ratusan TNI dan Polri bersiaga menjaga jalanya demo dan membantu mengatur lalin yang mengalami hambatan karena adanya aksi unjuk rasa.