PARBOABOA, Jakarta – Walikota Depok Mohammad Idris menilai para santri harus menjadi aktor utama pelaku politik, bukan hanya sebagai alat mainan politik.
“Jadi santri jangan dijadikan alat politik tetapi santri harus menjadi pemimpin,” ujar Mohammad Idris, Minggu (23/10/2022) dikutip dari Liputan6.com.
Ia menjelaskan, Pondok Pesantren menjadi tempat untuk menempa para santri menuntut ilmu dan berbekal ilmu yang dipelajari, santri dapat menjadi pemimpin bangsa dengan memberikan kontribusi untuk kemajuan negara.
“Santri bukan untuk mainan mereka harus ditempa menjadi seorang pemimpin yang bisa memberikan kontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Idris.
Menurutnya, santri saat ini telah merambah ke berbagai bidang profesi hingga menjadi pemimpin negara. Santri juga diminta untuk tidak melupakan tugas utamanya yakni menjaga agamanya sendiri dan mengedepankan nilai agama di setiap perilakunya.
“Bagi santri, agama merupakan mata air yang selalu mengalirkan inspirasi menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan,” ucap Idris.
Idris mengungkapkan, peringatan hari santri bukanlah milik santri semata namun milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air. Peringatan hari santri milik semua yang memiliki keteguhan menjunjung nilai kebangsaan.
“Saya mengajak semua masyarakat apapun latar belakangnya untuk turut serta merayakan hari santri, dengan cara napak tilas perjuangan santri menjaga martabat kemanusiaan,” pungkas Idris.
Kemudian Idris mengatakan, memang salah satu inti Hari Santri dijadikan oleh Presiden Jokowi sebagai hari nasional yakni, untuk mengangkat peran aktif para santri dalam membangun sebuah bangsa. Dia juga menegaskan sekali lagi untuk tidak menjadikan santri sebagai alat dalam berpolitik.