PARBOABOA, Jakarta - Ribuan orang umat Kristen memadati Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) yang beralamat di Jalan Industri Blok-B, Kemayoran, Jakarta Pusat dalam ibadah malam Natal, Sabtu (24/12/2022).
Menurut pantauan Parboaboa di lokasi, ada dua sesi ibadah yang dilaksanakan dalam peringatan kelahiran Tuhan Yesus Kristus ini, yakni pada pukul 16.00 WIB dan pukul 19.00 WIB. Kedua sesi tersebut berlangsung dengan aman dan khidmat.
Terlihat di pintu masuk gereja sudah berdiri pos polisi yang bersiaga untuk menjaga ibadah tersebut. Pengamanan ketat diterapkan hingga memasuki bagian aula.
Tas dan barang bawaan jemaat diperiksa oleh petugas yang berjaga di pintu masuk dan wajib melewati metal detector yang telah disediakan. Tak lupa, jemaat juga diingatkan untuk senantiasa menggunakan masker.
Setelah melewati seluruh pemeriksaan, para jemaat kemudian diarahkan menuju lantai 7 gereja, yang merupakan lokasi utama ibadah malam Natal dilaksanakan.
Saat ditemui tim Parboaboa, Penetua GRII Husin Taslim mengatakan, ibadah malam Natal yang berlangsung di GRII Kemayoran merupakan ibadah gabungan dari seluruh jemaat GRII Jabodetabek.
Ibadah dipusatkan di lantai 7 gereja dengan kapasitas hingga 4.200 orang. Bahkan jika terjadi lonjakan jemaat yang datang, pihak gereja juga telah mempersiapkan ruangan tambahan.
“Ibadah hari ini itu gabungan, jadi kami sediakan ruangan atas, bawah dan ruangan-ruagan lain, sehingga mampu menampung hingga 6.000 jemaat,” ucapnya Sabtu (24/12/2022).
Husin menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk mengkondusifkan pengamanan gereja.
Sementara itu, Emilia, seorang jemaat yang ditemui usai ibadah merasa senang karena dapat mengikuti ibadah malam Natal secara langsung di GRII Kemayoran. Terlebih karena tahun-tahun sebelumnya, Emilia dan keluarganya tidak kebagian kursi saking banyaknya jemaat yang datang.
“Bersyukur bisa ngerayain Natal di sini, biasanya gak pernah kebagian kursi di gereja ini karena penuh,” ucapnya.
Adapun tema Natal yang diangkat dalam ibadah di GRII adalah 'Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain'.
Tokoh pendiri gereja, Pendeta Stephen Tong berkotbah dalam ibadah tersebut.