PARBOABOA, Tangerang - Identitas mayat pria dalam karung yang ditemukan mengambang di danau Gawir, Legok, Tangerang, Banten, berhasil diungkap.
Sosok yang ditemukan dalam karung tanpa pakaian tersebut adalah S (60) warga Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. S dipastikan merupakan korban perampokan disertai pembunuhan.
Baca Juga: Penemuan Mayat Mengambang dalam Karung di Danau Gawir Tangerang
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu mengatakan, setelah mengantongi identitas korban, polisi kemudian memulai penyelidikan dengan mendatangi rumah korban yang berada di daerah Kelapa Dua, Tangerang.
Rumah tersebut diduga menjadi tempat korban dibunuh, karena polisi menemukan bercak darah di lantai rumah.
Dari penyelidikan lebih lanjut, polisi kemudian meringkus 2 orang yang diduga membunuh korban, yaitu YM dan N.
Mereka disergap petugas gabungan Polres Tangerang Selatan (Tangsel) dan Polda Metro Jaya pada Rabu (1/6) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Sayangnya Sarly belum membeberkan dengan detail terkait kronologi penangkapan terhadap YM dan N.
Kedua pelaku diduga membunuh korban karena ingin mencuri mobil miliknya.
"Motifnya perampokan di rumah korban, pelaku juga mengambil mobil korban lalu dijual," ungkap Sarly, Rabu (1/6).
Dalam keadaan tak bernyawa korban kemudian dimasukan ke dalam karung, lalu dibuang ke danau Gawir.
Untuk proses penyelidikan lebih lanjut, saat ini polisi masih mencari mobil korban yang dicuri oleh pelaku untuk dijual tersebut.
"Tim masih melakukan pengejaran terhadap barang bukti mobil. Penyidik saat ini masih dalami motif lainnya," katanya.
Saat ini kedua pelaku diamankan ke Polres Tangerang Selatan guna mendalami motif pembunuhan ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat yang tinggal di Kampung Duku Pinang, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan mayat yang mengambang di Danau Gawir yang merupakan bekas galian pasir pada Selasa (31/5).
Mayat tersebut ditemukan terbungkus karung dengan kondisi yang sangat mengenaskan tanpa pakaian dan mulut dibekap.
Tragisnya lagi, pada jasad korban diikatkan sejenis benda pemberat. Hal itu ditujukan agar tubuhnya tenggelam ke dasar danau hingga kasusnya tak terungkap.