PARBOABOA - Teknologi kecerdasan buatan (AI) makin banyak peminatnya. Bahkan, kepala sekolah Cottesmore di Oakham Inggris, Tom Rogerson, mengungkapkan bahwa dia telah menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendapatkan nasihat dalam mengelola sekolahnya.
Robot AI itu bernama Abigail Bailey. Ia menjadi asisten kepala sekolah di Cottesmore School, yang berada di Sussex Barat.
Sebagai robot AI asisten kepala sekolah, Abigail Bailey berperan sebagai chatbot seperti ChatGPT. Karena itu, Bailey tidak akan mengajar, memimpin rapat atau memberi pekerjaan rumah (PR).
Tom Rogerson, mengatakan bahwa Abigail Bailey akan menolongnya dan guru lain dalam banyak hal. Misalnya untuk menulis kebijakan sekolah sampai membantu siswa yang memiliki keragaman saraf atau disebut neurodiverse.
Cottesmore merupakan salah satu sekolah persiapan di Inggris yang berupa sekolah asrama untuk anak berusia 4 hingga 13 tahun, dengan biaya hampir 32.000 poundsterling (Rp 614.923.422,82) per tahun.
Sekolah ini juga meraih penghargaan menjadi 'Sekolah Persiapan Tahun Ini' tahun 2020 dari Tatler . Sekolah Cottesmore menjadi sekolah pertama yang menggunakan robot AI sebagai layaknya kepala sekolah di awal tahun 2023 ini.
Teknologi robot ini memiliki konsep sama dengan Chat GPT, sebuah layanan AI online untuk menjawab segala pertanyaan dengan algoritma chatbot.
Menurut Rogerson, AI memiliki prinsip untuk mengetahui banyak hal dalam pembelajaran mesin dan manajemen pendidikan, dengan kemampuan analisis data dalam skala besar.
"Terkadang memiliki seseorang atau sesuatu untuk membantu Anda dapat memberi pengaruh yang sangat menenangkan," ucap Rogerson dalam The Telegraph.
"Senang rasanya memikirkan 'seseorang' yang sangat terlatih siap membantu Anda dalam mengambil keputusan," jelasnya.
Rogerson menambahkan, hal ini bukan berarti dirinya tak membutuhkan nasihat dari manusia. Namun dalam beberapa kondisi, dirinya tak perlu menghubungi atau mengganggu seseorang untuk mengambil keputisan.
Rogerson pun menegaskan dirinya tidak memiliki rencana memakai AI untuk menggantikan guru manusia atau pembelajaran tatap muka.
Adapun penerapan AI di sekolah yang ia pimpin dimaksudkan sebagai "langkah menuju masa depan". Selain memakai chatbot sebagai asisten kepala sekolah, instansi yang memiliki siswa berusia antara 4 - 13 tahun itu juga membekali siswanya chatbot demi membantu mereka belajar.
Tak hanya Abigail Bailey, Cottesmore School sebelumnya juga sudah memakai chatbot lain bernama Jamie Rainer.
Chatbot ini diklaim sebagai penasehat AI generatif yang sangat terlatih dan dirancang untuk membantu sekolah menyusun strategi dan perencanaan AI.
Sekolah elit di Inggris ini juga menggelar festival AI gratis pada September lalu. Acara ini diselenggarakan untuk membantu guru memahami dan mengelola dunia AI generatif.