PARBOABOA, Jakarta - Mobil listrik kini mendominasi pasar tanah air. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan kendaraan ramah lingkungan.
Mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar bensin dikenal sebagai penyumbang emisi karbon dioksida, sehingga konsumen secara bertahap beralih ke mobil listrik.
Kehadiran mobil listrik membawa perubahan signifikan dalam dunia otomotif saat ini.
Sejumlah produsen mobil besar berlomba-lomba menghadirkan inovasi terbaru mereka.
Selain itu, lahirnya produsen baru yang khusus memproduksi mobil listrik seperti Byton, Canoo, dan Rivian.
Jika Anda berencana memiliki mobil listrik di masa depan, pastikan Anda memahami segala seluk-beluk terkait mobil listrik.
Setidaknya, Anda harus mengenal beberapa istilah baru dalam teknologi mobil listrik.
Berikut adalah lima istilah mobil listrik yang dirangkum dari situs Car and Driver dan Edison Energy:
1. Sebutan satuan tenaga
Di Amerika Serikat, produsen mobil sering mengukur kekuatan mobil listrik dalam satuan tenaga kuda, mirip dengan mobil konvensional yang menggunakan mesin pembakaran internal.
Namun, kekuatan mobil listrik sebenarnya dapat dinyatakan dalam satuan kilowatt, di mana satu kilowatt setara dengan 1,34 tenaga kuda.
2. Kapasitas baterai
Baterai pada mobil listrik berfungsi sebagai sumber energi utama untuk menggerakkan kendaraan.
Kapasitas baterai diukur dalam jam, yang menunjukkan berapa lama baterai dapat mengeluarkan daya dalam satuan kilowatt.
Misalnya, mobil listrik dengan jangkauan 200 mil atau lebih biasanya memiliki baterai berkapasitas sekitar 60 kilowatt-jam.
Ini berarti baterai tersebut mampu menyediakan daya sebesar 30 kilowatt (setara dengan sekitar 40 tenaga kuda) selama dua jam berturut-turut.
3. Jenis pengisian daya baterai
Pada masa kini, sebagian besar mobil listrik mendapatkan sumber dayanya dari baterai yang diisi ulang di rumah atau di tempat kerja.
Ada dua jenis pengisian daya utama untuk mobil listrik. Yang pertama adalah Level 1, yang menggunakan stop kontak 120 volt standar yang biasanya ditemukan di rumah.
Metode ini lebih lambat, namun dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan infrastruktur listrik yang sudah ada.
Pengisian daya ini menggunakan stop kontak standar yang biasanya ada di rumah.
Kecepatannya lebih lambat karena tegangan yang lebih rendah, sehingga lebih cocok untuk pengisian semalam atau selama waktu kerja yang panjang.
Jenis kedua adalah Level 2, yang menggunakan sirkuit 240 volt yang lebih kuat.
Metode pengisian daya ini lebih cepat dan biasanya memerlukan instalasi khusus, sering kali ditemukan di tempat-tempat umum atau fasilitas pengisian daya khusus di rumah.
Pengisian daya ini menggunakan sirkuit dengan tegangan yang lebih tinggi, memungkinkan pengisian baterai yang lebih cepat.
Biasanya memerlukan instalasi khusus seperti stasiun pengisian daya rumah yang terpisah atau di fasilitas umum yang sudah dilengkapi dengan sirkuit 240 volt.
4. MPGe
Miles Per Gallon Equivalent (MPGe) adalah satuan yang menunjukkan seberapa jauh mobil listrik dapat menempuh perjalanan dengan jumlah energi yang setara dengan satu galon bensin.
Ini adalah ukuran efisiensi mobil listrik yang digunakan untuk membandingkan dengan efisiensi mobil berbahan bakar bensin yang diukur dalam MPG.
Angka MPG biasanya ditampilkan pada stiker jendela dan tabel spesifikasi mobil untuk memberikan informasi kepada pengemudi tentang efisiensi bahan bakar kendaraan tersebut.
5. Hybrid
Mobil hybrid menggabungkan mesin konvensional dan motor listrik untuk meningkatkan efisiensi.
Pengisian baterai dilakukan oleh mesin pembakaran internal (ICE), sehingga pengemudi tidak perlu mengisi daya baterai dengan mencolokkan ke sumber listrik.
Mobil hybrid dapat menawarkan penghematan bahan bakar yang lebih besar dibandingkan mobil konvensional.