Jellyfish Parenting: Pengertian, Pro Kontra, Cara Mengatasi dan Tips Menerapkannya

Jellyfish Parenting (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA – Pengasuhan anak adalah tanggung jawab penting dalam kehidupan setiap orang tua. Gaya pengasuhan yang dipilih dapat memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan anak.

Salah satu pendekatan yang sedang populer di media sosial adalah “jellyfish parenting” atau pengasuhan ubur-ubur.

Konsep jellyfish parenting mengacu pada pendekatan pengasuhan yang menggabungkan sifat-sifat khas ubur-ubur dengan kebutuhan anak dan perkembangan mereka.

Mirip dengan ubur-ubur, orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan ini cenderung memiliki pendekatan yang fleksibel, lentur, dan adaptif terhadap kebutuhan anak mereka.

Menurut penulis Emma Brockes, jellyfish parenting adalah gaya parenting tanpa tulang, hening, dan fleksibel tanpa akhir. Sementara, menurut Direktur Pendidikan Parent Lab, Kristene Geering menggambarkan gaya parenting ini sebagai latihan untuk menyesuaikan diri dengan anak-anak.

Lantas, apa itu jellyfish parenting? Berikut Parboaboa akan menjelaskan secara mendalam tentang istilah pengasuhan tersebut, lengkap dengan pro kontra, cara mengatasi dan tips menerapkannya.

Pengertian Jellyfish Parenting

jellyfish parenting

Pengertian Jellyfish Parenting (Foto: Parboaboa/Ratni)

Istilah jellyfish parenting merujuk pada pendekatan dalam pola asuh anak yang cenderung sangat lembut, namun tetap tegas, dan kurangnya batasan atau disiplin yang konsisten.

Dalam pola asuh ini, orang tua cenderung memberikan kebebasan yang sangat luas kepada anak-anak mereka, sering kali tanpa memberikan panduan atau aturan yang jelas.

Analogi "jellyfish" digunakan untuk menggambarkan orang tua yang lembut dan fleksibel seperti ubur-ubur, yang mengizinkan anak-anak mereka untuk mengambil keputusan sendiri dan tidak terlalu intervensi dalam kehidupan mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa pendekatan jellyfish parenting juga memiliki kelemahan dan dapat mengakibatkan konsekuensi negatif pada perkembangan anak.

Tanpa batasan dan panduan yang jelas, anak-anak mungkin menghadapi kesulitan dalam mengembangkan kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan untuk mengatasi batasan dan tantangan dalam kehidupan.

Jellyfish parenting adalah pola asuh orang tua yang fleksibel dengan memberikan pilihan pada anak untuk menentukan apa yang ia mau. Gaya parenting ini lebih cenderung memilih pendekatan yang komunikatif untuk menangani perilaku anak. 

Gaya parenting ini juga memungkinkan anak dan orang tua memiliki hubungan yang dekat eperti teman. Kelebihan pola asuh ini adalah terjalinnya komunikasi dan empati positif dengan anak yang mengarah pada keterikatan dan koneksi yang positif. 

Pro dan Kontra tentang Jellyfish Parenting

pro dan kontra Jellyfish Parenting

Pro dan Kontra Jellyfish Parenting (Foto: Parboaboa/Ratni)

Dilansir dari Scary Mommy, Dr. Rachel Hoffman memgatakan bahwa anak yang dibesarkan dengan metode ini biasanya memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini tercipta dari kemampuan anak dalam membuat keputusan sejak usia dini.

Selain itu, seorang psikolog anak, Diana Baumrind mengatakan bahwa jellyfish parenting yang merupakan gaya pengasuhan yang permisif dapat menyebabkan anak memiliki perilaku bermasalah di sekolah dan ingkungan sosial lainnya.

Ada beberapa resiko saat menerapkan pola asuh ini, salah satunya adalah menyebabkan perilaku egois dan tidak mau diatur. Hal ini terjadi karena anak terbiasa dibeebaskan oleh orang tua sehingga tidak mau mengikuti aturan orang lain.

Cara Mengatasi Pro dan Kontra Jellyfish Parenting

cara mengatasi Jellyfish Parenting

Cara Mengatasi Pro dan Kontra Jellyfish Parenting (Foto: Parboaboa/Ratni)

Dari pro dan kontra yang telah disebutkan di atas, tentunya bisa menjadi pertimbangan penting bagi orang tua sebelum menerapkan pola asuh ini.

Setiap orang tua dituntut untuk tegas dalam menentukan batasan kebebasan pada anak, tidak peduli usia anak atau pun situasi lainnya. Tujuannya agar anak menjadi lebih aman dan terlindungi. 

Cara lain yang dapat dilakukan adalah memberikan pilihan pada anak. Jangan berikan pertanyaan open-ended pada mereka.

Misalnya, tanyakan dengan jelas pada mereka, apakah anak lebih ingin membersihkan kamar sebelum atau sesudah mengerjakan tugas sekolah.

Pertanyaan tersebut dapat membuat anak merasa jika Anda masih menaruh perhatian dan tanggung jawab serta memungkinkanmu untuk mengerti bagaimana perasaan mereka yang sebenarnya.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi pro dan kontra dalam penerapan jellyfish parenting:

  • Pendidikan dan Penelitian

Orang tua yang tertarik dengan jellyfish parenting harus melakukan pendidikan dan penelitian yang mendalam tentang konsep ini.

Membaca buku, menghadiri seminar, atau berkonsultasi dengan ahli dapat membantu memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip dasar pola pengasuhan ini dan bagaimana menerapkannya dengan tepat.

  • Menjaga Keseimbangan

Penting untuk menjaga keseimbangan antara memberikan kebebasan kepada anak dan menetapkan batasan yang tepat.

Jellyfish parenting tidak berarti bahwa anak bebas melakukan apa pun tanpa ada konsekuensi. Orang tua perlu memahami bahwa anak juga membutuhkan pedoman, struktur, dan tanggung jawab.

  • Mendengarkan Kekhawatiran

Jika ada pro dan kontra terkait jellyfish parenting, penting bagi orang tua untuk mendengarkan kekhawatiran dan pendapat orang lain.

Buka untuk diskusi dan berbagi informasi serta pengalaman yang dapat membantu memperoleh sudut pandang yang lebih luas.

  • Menyesuaikan dengan Kebutuhan Anak

Setiap anak adalah unik, dan apa yang mungkin berhasil untuk satu anak belum tentu cocok untuk yang lain. Orang tua harus tetap memperhatikan dan merespons kebutuhan individu anak mereka. Menerapkan jellyfish parenting tidak harus menjadi pendekatan yang kaku; orang tua dapat menyesuaikan gaya pengasuhan ini sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian anak mereka.

  • Menggabungkan Pendekatan yang Beragam

Banyak ahli setuju bahwa menggabungkan berbagai pendekatan pengasuhan dapat menghasilkan hasil terbaik.

Jellyfish parenting tidak harus menjadi satu-satunya pendekatan yang digunakan oleh orang tua. Menggabungkan elemen-elemen dari gaya pengasuhan lain yang terbukti efektif dapat membantu menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam mendidik anak.

  • Melihat Hasil

Penting bagi orang tua untuk melihat hasil dari penerapan pola asuh ini dalam kehidupan sehari-hari anak-anak mereka.

Observasi dan refleksi tentang perkembangan anak, hubungan mereka dengan orang tua, dan kesejahteraan emosional mereka dapat membantu menilai apakah pendekatan ini efektif atau perlu disesuaikan.

  • Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Salah satu kekuatan jellyfish parenting adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan kebutuhan anak dan situasi yang berbeda.

Orang tua perlu mempertimbangkan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam penerapan pendekatan ini agar sesuai dengan perubahan dan tuntutan yang muncul seiring waktu.

Tips Menerapkan Jellyfish Parenting

tips menerapkan jellyfish parenting

Tips Menerapkan Jellyfish Parenting (Foto: Parboaboa/Ratni)

Agar tidak keliru dalam menerapkan pola asuh ini, Anda harus mendengarkan pendapat anak secara aktif tanpa menghakiminya. Biarkan mereka untuk mengekspresikan diri secara bebas namun masih dalam batasan yang benar.

Meskipun pola asuh ini bersifat fleksibel dan santai, orang tua yang menerapkannya dituntut untuk bersikap tegas dalam menetapkan batasan dan harapan. J

ika Anda membuat aturan bagi anak, jelaskan padanya secara tepat dan jelas tentang alasan di balik aturan tersebut.

Jellyfish parenting juga harus mengajarkan anak untuk belajar dari kesalahan mereka sendiri. Peran orang tua hanya untuk membimbing serta mendukungnya.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menerapkannya:

  • Komunikasi Terbuka

Penting untuk membuka saluran komunikasi yang jujur dan terbuka antara orang tua dan anak. Dengarkan dengan seksama kekhawatiran, keinginan, dan pendapat anak Anda.

Berikan mereka kesempatan untuk berbicara dan mengekspresikan diri secara bebas. Komunikasi yang baik dapat membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.

  • Berikan Kebebasan dan Otonomi

Berikan anak Anda kesempatan untuk membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab sesuai dengan usia dan kematangan mereka.

Berikan mereka kebebasan dalam batas yang sehat, sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman mereka sendiri dan mengembangkan kemandirian.

  • Jadilah Pemandu dan Pendukung

Jadilah pendukung dan pemandu bagi anak Anda. Bantu mereka menemukan minat dan bakat mereka sendiri.

Berikan dorongan, dukungan, dan bantuan saat mereka membutuhkannya. Jaga agar anak merasa didukung dan diberdayakan dalam menjalani perjalanan perkembangan mereka.

  • Berikan Perhatian dan Kasih Sayang

Luangkan waktu untuk berinteraksi dan terlibat dalam kehidupan anak Anda. Berikan perhatian penuh saat berbicara dengan mereka, bermain bersama, atau membantu mereka dalam tugas-tugas sehari-hari.

Tunjukkan kasih sayang dan cinta kepada mereka dengan cara yang mereka terima dengan baik.

  • Bersikap Fleksibel dan Adaptif

Sifat utama jellyfish parenting adalah fleksibilitas. Jangan takut untuk menyesuaikan pendekatan Anda sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak.

Terima bahwa setiap anak memiliki keunikan dan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Berikan keleluasaan kepada anak untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri dan memberikan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru.

  • Tetapkan Batasan yang Sehat

Meskipun jellyfish parenting menekankan kebebasan, penting juga untuk menetapkan batasan yang jelas. Anak perlu memahami konsekuensi dari tindakan mereka.

Tetapkan aturan yang sehat, seperti waktu tidur yang konsisten, waktu layar yang terbatas, atau kewajiban dalam tugas-tugas rumah tangga. Batasan yang jelas membantu anak memahami tanggung jawab dan membentuk disiplin diri yang baik.

  • Fokus pada Kesejahteraan Emosional

Prioritaskan kesejahteraan emosional anak Anda. Jaga hubungan yang positif dan hangat dengan mereka.

Bantu mereka mengatasi emosi dan tantangan yang mungkin mereka hadapi dengan memberikan dukungan dan pemahaman. Ajarkan mereka keterampilan pengaturan emosi yang sehat dan pentingnya menghormati perasaan orang lain.

  • Jadilah Teladan yang Baik

Anak-anak lebih cenderung meniru perilaku orang tua. Jadilah teladan yang baik dengan mempraktikkan nilai-nilai yang Anda ajarkan kepada mereka.

Demikianlah ulasan tentang jellyfish parenting. Pada intinya, pola asuh ini memberikan kebebasan pada anak untuk memutuskan keinginannya, asalkan masih dalam batasan yang benar menurut orang tuanya. Semoga ulasan ini bermanfaat.

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS