PARBOABOA, Pematangsiantar - Para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) dalam pernyataan bersama pada Minggu sepakat untuk memperkuat isolasi ekonomi terhadap Rusia.
Selain itu, mereka juga akan meningkatkan kampanye melawan para elite Rusia yang mendukung Presiden Vladimir Putin dalam menginvasi Ukraina.
Dilansir Associated Press, Senin (9/5/2022), para pemimpin G7 melakukan pertemuan virtual dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu.
Mereka mengatakan bakal memutus layanan utama yang menjadi sandaran Rusia serta memperkuat isolasi atas negara itu di seluruh sektor ekonominya.
Kelompok G7 berkomitmen untuk menghapus ketergantungan pada energi Rusia, termasuk dengan melarang impor minyak dari negara tersebut.
"(Kami) akan melanjutkan dan meningkatkan kampanye melawan elite keuangan dan anggota keluarga, yang mendukung Presiden Putin dalam upaya perangnya dan menyia-nyiakan sumber daya rakyat Rusia," kata pernyataan itu.
"Memutus pasokan minyak Rusia akan berdampak pada kekuatan ekonomi Presiden Vladimir Putin dan mencegahnya untuk mendapatkan dana peperangannya," demikian bunyi pernyataan bersama Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, dan Jepang.
Amerika Serikat pada Minggu meluncurkan sanksi terhadap tiga stasiun televisi Rusia. Pemerintah juga melarang AS memberikan layanan akuntansi dan konsultasi kepada Rusia.
AS juga memberikan sanksi kepada eksekutif dari Gazprombank untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina.
"Kami berutang kepada mereka semua yang gugur memperjuangkan kebebasan di Perang Dunia II untuk terus memperjuangkannya hari ini, bagi rakyat Ukraina, Eropa dan komunitas global," lanjut pernyataan bersama G7.
Putin menyebut invasi itu sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan nasionalisme anti-Rusia yang dikobarkan oleh Barat. Ukraina dan sekutunya mengatakan Rusia melancarkan perang tanpa alasan.