PARBOABOA, Jakarta - Tim Prancis diduga roboh gara-gara terpapar flu unta. Hal itu dikonfirmasi sang manager Prancis Didier Deschampers. Diketahui ada tiga pemain yang harus menjalani perawatan karena mengalami gejala mirip flu. Penyakit mirip flu itu ternyata telah memperharui beberapa pemain Prancis selama berkompetisi di pertandingan internasional yang dilaksanakan di Qatar ini.
Adapun tiga pemain itu yakni Kingsley Coman, Dayot Upamecano, hingga Adrien Rabiot. "Coman demam pagi ini. Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu. Kami berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyebar. Para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan tubuh mereka telah menurun," ujar Deschamps.
Apa itu Flu Unta?
Flu unta merupakan nama “populer” dari Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Flu unta adalah penyakit pernapasan virus zoonosis yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia.
Flu unta pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada 2012 dan sejak itu telah ada 2.600 kasus yang dikonfirmasi laboratorium terjadi pada manusia dengan hampir 1.000 kematian di seluruh dunia. Walaupun begitu kasus flu unta belakangan ini bisa dikendalikan.
Apakah Flu Unta dapat Menular Lewat Udara?
Penularan flu unta atau MERS antarmanusia dapat terjadi. Bahkan sebuah penelitian menunjukkan ada juga risiko penularan melalui udara. Menurut WHO, penularan flu unta atau MERS lebih besar apabila ada kontak erat pada pasien yang terpapar, apalagi di dalam lingkungan anggota keluarga.
Terdapat sekitar 80 persen kasus flu unta di manusia telah dilaporkan Arab Saudi, sebagian besar akibat kontak langsung atau tidak langsung dengan unta dromedaris yang terinfeksi atau individu yang terinfeksi di fasilitas perawatan kesehatan.
Kasus tersebut telah teridentifikasi di luar Timur Tengah biasanya adalah individu yang tampaknya telah terinfeksi di Timur Tengah dan kemudian melakukan perjalanan ke daerah di luar wilayah tersebut.
Belum Ditemukan Ada Vaksin
Sekitar 30 sampai 35 persen kasus dari total yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama dekade terakhir meninggal dunia.
Terlebih lagi, saat ini tidak ada vaksin atau pengobatan khusus yang tersedia untuk mengobati pasien yang terinfeksi flu unta atau MERS. Qatar merupakan salah satu dari 27 negar yang telah dilaporkan kasus ke WHO.
Gejala Flu Unta
Pasien yang terinfeksi flu unta atau MERS paling sering mengeluh gejala umum seperti demam hingga batu. Berikut ini beberapa gejala khasnya antara lain.
Gejala Umum
1. Demam
2. Sakit tenggorokan
3. Batuk Kering
4. Sesak Nafas
Gejala Khas
Pasien mungkin sering mengeluhkan gejala gastrointestinal yakni:
1. Sakit perut
2. Mual
3. Diare
Namun ada beberapa kasus yang para telah menyebabkan komplikasi lain seperti pneumonia, tapi jarang terjadi.
Siapa yang dapat Terkena?
Layanan Kesehatan Inggris (NHS) menerangkan ada beberapa faktor risiko yang memicu seseorang lebih rentan terkena flu unta atau MERS antara lain.
1. Diabetes
2. Kanker
3. Penyakit paru-paru dan jantung kronis
4. Gangguan ginjal berat
5. Pengidap imun lemah, seperti kelompok lanjut usia (lansia)
Para ilmuan mengungkapkan flu unta masih ada hubungan dengan COVID-19. Ibarat ‘saudara’ virus flu unta atau MERS ini bahkan disebut berkali-kali lipat lebih mematikan dari COVID-19. Karena hampir 1.000 orang telah meninggal dunia karena flu unta di dunia.
Belakangan ini, kasus tersebut diketahuin dapat meningkat karena banyaknya penggemar yang berbondong-bondong ke Qatar untuk Piala Dunia dan kemungkinan terpapar flu unta. Flu unta atau MERS jauh lebih mematikan daripada COVID-19, lebih dari sepertiga orang yang tertular meninggal dunia dibandingkan dengan kurang dari 4 persen kasus COVID-19.