PARBOABOA, Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani mengingatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus netral dan tidak ikut campur dalam politik praktis memasuki tahun politik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
“TNI jangan terpengaruh apalagi terseret politik praktis. TNI harus netral dalam politik karena politik TNI adalah politik negara sesuai tugas pokok dan fungsinya. Semua prajurit TNI harus bekerja dengan profesional,” kata Puan pada upacara peringatan HUT ke-77 TNI di halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (05/10/2022).
Selain itu, ia juga menegaskan seluruh pimpinan TNI harus kompak dalam menghadapi polemik politik nasional, mengingat politik nasional mulai memanas.
Oleh sebab itu, kata Puan, keharmonisan di tubuh TNI merupakan hal yang mutlak.
“Dalam menegakkan kedaulatan negara serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan, seluruh prajurit TNI harus kompak melalui Tri Dharma Eka Karma,” kata Puan.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota Komisi I DPR Christina Aryani mengingatkan TNI untuk tegak lurus melaksanakan politik negara, bukan politik praktis.
Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) TNI di usia yang telah mencapai 77 tahun.
Selain itu, ia juga menegaskan kepada TNI tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk urusan kekuasan jelang tahun politik 2024 mendatang.
“Menjelang tahun-tahun politik kedepan kami mengingatkan supaya TNI tetap mampu menjaga sumpah prajurit untuk tetap tegak lurus pada politik negara dan bukan politik praktis apalagi dimanfaatkan untuk urusan-urusan politik kekuasaan,” kata Christina.