PARBOABOA, Jakarta - Korban meninggal akibat bencana alam tanah longsor dan banjir di Kota Manado, Sulawei Utara, bertambah menjadi 5 orang. Empat orang tewas akibat tanah longsor, dan satu orang akibat banjir.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan, sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor ini, pemerintah Kota Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari mendatang.
"Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu ditetapkan periode status keadaan darurat sejak 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/1).
Dilansir dari lamam resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dilaporkan jika banjir yang melanda Manado sejak Jumat (27/01/2023), akibat hujan deras yang melanda itu, merendam 400 rumah yang tersebar di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan terendam banjir.
Ketinggian air berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa, yaitu Agus Manumpil (62), warga Kelurahan Pandu Lingkungan 3, Kecamatan Bunaken.
Sementara itu, peristiwa tanah longsor terjadi di beberapa titik yang tersebar di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan. Kejadian ini merusak 53 unit rumah termasuk 1 tempat ibadah. Bencana tersebut menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan.
Korban tewas akibat tanah longsor adalah Tomas sekeon (70), Jemmy Moniaga (56), Magdalena Soda (67) dan Frizenli Arabaan (8). Mereka korban tanah longsor di Kairagi Weru, Lingkungan 2, Kecamatan Paal Dua.
Banjir melanda Manado terjadi beberapa hari setelah peresmian bendungan Kuwil-Kawangkoan yang diklaim bisa mengendalikan banjir di Manado. Bendungan tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo, Kamis (19/1/2023).
Saat peresmian, Jokowi mengatakan, kapasitas tampung 26 juta meter kubik dengan luas genangan 157 hektare, Jokowi berharap bendungan ini membawa dampak baik bagi masyarakat, terutama untuk mencegah banjir terjadi di Manado seperti yang pernah terjadi pada tahun 2014 lalu.