PARBOABOA, Jakarta - Selain sistem Electronic Traffic law Enforcement (ETLE) statis, kini Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mulai mengembangkan sistem ETLE mobile di Indonesia. Sistem yang satu ini sudah mulai diterapkan di beberapa wilayah.
Menurut data Korlantas Polri, saat ini sudah lebih dari 700 unit ETLE mobile melalui kamera handphone (HP) yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Untuk saat ini, ETLE mobile paling banyak tersebar di wilayah hukum Polda Jawa Tengah.
"ETLE mobile sudah ada di Polda-polda. Kini Polda Jateng (Jawa Tengah) ada sebanyak 700 ETLE," kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Penindakan dan Pelanggaran Direktorat Penegakan Hukum (Dakgar Ditgakkum) Korlantas Polri Kombes Made Agus Prasatya, sebagaimana dilansir Korlantas Polri.
Selain Polda Jawa Tengah, Made pun menyebutkan bahwa Polda Sumatera Utara (Sumut) juga telah menerapkan 10 ETLE mobile. Lalu, ada juga di wilayah hukum Polda Sumatera Selatan (Sumsel) yang memiliki satu ETLE mobile dengan kendaraan mobil.
Made menjelaskan, ETLE mobile yang menggunakan kendaraan mobil akan tetap memiliki sebuah kamera. Kamera tersebut nantinya akan dipasang du area dashboard atau di atas kap mobil agar bisa merekam pengendara yang melakukan pelanggaran.
Secara khusus, ia mengatakan, Polda Sumsel juga akan memiliki 10 ETLE Mobile dengan kamera handphone. Diharapkan per 1 Juli 2022, semua kamera handphone itu bisa direalisasikan di lapangan.
"(Polda Sumsel) Ada 10 HP khusus. Semoga 1 Juli bisa terealisasi," ucap dia.
Namun, Made mengungkapkan bahwa kemampuan kamera handphone membuat pelanggaran yang bisa direkam lebih terbatas jika dibanding ETLE statis. Adapun sejumlah pelanggaran bisa diambil oleh ETLE mobile ini, hanya pelanggaran-pelanggaran yang kasat mata yang pembuktiannya tidak terlalu rumit, seperti tidak menggunakan helm, melawan arus, hingga masa berlaku pelat nomor kendaraan sudah habis.
Meski demikian, menurut made penggunaan ETLE mobile lebih bisa menjangkau banyak area yang tidak bisa dipantau oleh kamera ETLE statis.
