PARBOABOA, Jakarta - Kuliner lokal Indonesia rupanya mempunyai potensi besar untuk bersaing di kancah global.
Dalam catataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, industri kuliner menempati urutan pertama yakni sebesar 43,60% dari total produk domestik bruto (PDB) yang dihasilkan sektor ekonomi kreatif.
Artinya, potensi ekonomi yang dihasilkan akan lebih signifikan jika prodak kuliner Nusantara ini dipromosikan melalui platform yang tepat melalui kolaborasi lintas sektor.
Hal inilah yang setidaknya menjadi salah satu orientasi di balik pameran Pangan Nusa di gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 2023, pada Rabu (18/10/2023).
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan, pameran Pangan Nusa menjadi peluang yang baik untuk memperkenalkan prodak kuliner nusantara ke dunia internasional.
Dengan menampilkan berbagai produk kuliner dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), kata Jerry, Indonesia bisa menggaet para buyer yang datang dari luar negeri.
Apalagi, jika melihat transaksi dagang pada pameran Pangan Nusa tahun 2022 lalu, angka cukup fantastis mencapai Rp1,2 miliar.
Nilai tersebut mencakup transaksi langsung saat pameran sebesar Rp703 juta, dan transaksi pesanan percobaan (trial order) sekitar Rp525 juta.
“Peluang ini harus kita manfaatkan untuk turut meningkatkan ekspor," jelas Wamendag Jerry saat membuka pameran yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten itu.
Fasilitasi Ratusan UKM
Pameran Pangan Nusa tahun ini menampilkan 187 stan yang memfasilitasi 239 pelaku UKM. Dari UKM kuliner hingga produk pangan dalam kemasan, 34 provinsi di Indonesia hadir untuk memamerkan keunggulan kuliner mereka.
Pameran ini juga menjadi panggung bagi 10 pemenang UKM Pangan Award 2023, 20 UKM pangan saji, 46 UKM swadaya, 9 truk makanan, dan area UKM kopi Nusantara.
Selain itu, ada 6 UKM waralaba dan klinik bisnis, serta dukungan dari sponsor seperti PT Danone Indonesia dan stan GoTo yang diisi oleh UKM binaan.
Jerry sempat mengunjungi beberapa stan UKM kuliner dan pangan dalam kemasan pada kesempatan tersebut, termasuk UKM Sulawesi Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, dan Jawa Barat.
Masing-masing provinsi menghadirkan produk-produk andalan mereka, dari cakpu tore hingga mie buah naga, yang menunjukkan keberagaman kuliner Indonesia.
Pameran Pangan Nusa sebetulnya bukan hanya tentang kuliner, tetapi juga tentang budaya dan kekayaan Indonesia.
Pada tahun ini, tema Pameran Pangan Nusa adalah Provinsi Lampung. Sai Bumi Ruwa Jurai ini menampilkan kuliner makanan dan kopi Lampung, serta menampilkan tari Sigeh Pangunten, tradisi penyambutan tamu ala Lampung.
Puncak acara ini akan digelar pada Kamis (19/10) dengan acara UKM Pangan Award 2023, sekaligus memberikan penghargaan kepada UKM yang bergerak di bidang pangan dan telah menciptakan inovasi produk yang berkualitas dan berdaya saing.
Kreativitas para pelaku UKM tersebut diharapkan dapat memperkenalkan potensi produk unggulan daerah yang berkualitas dan berdaya saing kepada dunia.
Pameran Pangan Nusa di TEI ke-38 adalah bukti bahwa Indonesia tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan mempromosikan kekayaan budaya kuliner kepada dunia.
Kuliner nusantara semakin mengukuhkan dirinya di panggung global, menjadikan Indonesia sebagai destinasi yang harus dikunjungi oleh pencinta petualangan kuliner.