PARBOABOA – Tidak sedikit dari kita tentu pernah terhanyut dengan dinamika percintaan. Terlebih para remaja yang berada di tahap menuju kedewasaan, sifat labil sering kali hadir di tengah hubungan sepasang kekasih.
Apa itu labil? Secara umum, labil adalah istilah yang merujuk pada seseorang dengan perubahan emosional dengan cepat. Sifat seperti ini cenderung disematkan pada golongan muda, terlebih orang-orang yang berada di fase kasmaran atau jatuh cinta.
Adanya emosional labil sering kali membawa dampak buruk hubungan interpersonal, dikarenakan sifat seperti ini dianggap kurang baik dan malah membuat sekitarnya merasa kebingungan.
Untuk itu, dibutuhkan cara agar kamu tidak menjadi salah satu bagian dari orang yang memiliki sifat labil.
Nah, di bawah ini Parboaboa sudah merangkum artikel tentang apa artinya labil di dalam hubungan lengkap dengan ciri-ciri serta cara mengatasinya. Yuk simak agar memperdalam pengetahuanmu.
Apa itu Labil?
ketgamb Apa itu Labil (Foto: Parboaboa/Kathleen) #end
Arti labil adalah suatu keadaan saat seseorang kerap kali mengalami perubahan emosi yang cepat dan sulit diprediksi.
Ketika individu berada di fase ini, suasana hatinya dapat berubah dengan tiba-tiba, membuatnya sulit untuk menjaga keseimbangan emosional.
Misal dalam hubungan asmara, seseorang dengan sifat labil adalah individu yang memiliki perasaan bahkan emosi berubah-ubah terhadap pasangannya. Situasi seperti ini termasuk fase dari mencintai secara mendalam hingga meragukan hubungan tersebut.
Kelabilan seperti ini bisa mempengaruhi hubungan dan memerlukan pemahaman serta komunikasi yang baik antara pasangan.
Meskipun kadang dianggap sebagai kelemahan, labilitas emosi juga bisa menunjukkan sensitivitas dan kepekaan yang tinggi terhadap perasaan orang lain.
Mengelola labil adalah hal yang tidak mudah. Namun dengan memahami diri sendiri dan mencari strategi yang tepat, kita bisa mengatasi tantangan tersebut dan menemukan kekuatan dalam melihat dunia dengan mata yang lebih peka terhadap emosi kita dan orang lain.
Sebuah penelitian dengan judul "Emotional instability in romantic relationships: Associations with attachment insecurity and conflict resolution strategies" oleh Overall, Fletcher, Simpson, & Fillo (2015) menemukan, orang dengan kecenderungan emosional labil adalah individu yang memiliki tingkat ketidakamanan dalam ikan perasaan terhadap pasangan mereka.
Selain itu, orang-orang seperti ini juga cenderung menggunakan strategi penyelesaian konflik yang kurang efektif.
Penelitian lainnya berjudul "Emotional instability and relationship satisfaction: The mediating role of perceived partner responsiveness" oleh Selby, Wearden, & Tyrer (2018) mengungkap, seseorang dengan sifat labil adalah personal yang cenderung lebih emosional dan merasa kurang puas dengan hubungn mereka.
Hal seperti ini biasanya disebabkan dengan persepsi tentang responsivitas pasangan mereka.
Ciri-ciri Orang Labil dalam Hubungan
ketgamb Ciri-ciri Labil (Foto: Parboaboa/Kathleen) #end
Orang yang labil emosional memiliki beberapa karakteristik khas paling umum untuk dikenali. Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang labil yang biasanya dijumpai di sekitar kita.
Perubahan Mood yang Cepat
Di lansir dari powerofpositivity.com, orang dengan sifat labil adalah mereka yang memiliki pergantian emosi secara cepat, meski dipicu oleh hal kecil sekalipun.
Misalnya, mereka bisa merasa sangat bahagia pada satu saat, tapi kemudian tiba-tiba menjadi sedih atau marah.
Perubahan ini bisa terjadi tanpa alasan yang jelas atau bisa dipicu oleh hal-hal kecil sekalipun. Jadi, jika kamu mengenal seseorang yang seringkali berubah-ubah mood-nya dengan cepat, kemungkinan besar dia memiliki kecenderungan labil emosional.
Sensitif Terhadap Emosi
Selain itu, orang labil adalah individu yang cenderung sangat peka terhadap perasaan mereka dan perasaan orang lain. Mereka lebih mudah terbawa oleh emosi dan meresponsnya dengan intensitas yang tinggi.
Misalnya, mereka bisa sangat senang saat ada sesuatu yang positif terjadi, namun sebaliknya, mereka juga bisa sangat sedih atau marah ketika menghadapi sesuatu yang negatif.
Tipe personal seperti ini juga sering kali merasakan emosi dengan sangat kuat, seperti mudah menangis atau merasa sangat terluka oleh kata-kata yang tajam.
Jadi, jika kamu melihat seseorang yang seringkali merasakan emosi dengan sangat intens, kemungkinan ia memiliki kecenderungan labil emosional.
Kesulitan Mengendalikan Emosi
Orang yang labil biasanya sering mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi. Mereka akan merasa sulit untuk menjaga ketenangan di dalam diri dan mengatur reaksi emosional mereka dengan baik. Misalnya, cepat marah, sedih, atau gelisah tanpa bisa mengontrolnya.
Labil adalah sifat yang biasanya terlihat sangat emosional atau merespons situasi dengan cara yang berlebihan.
Jadi, jika kamu melihat seseorang yang seringkali kesulitan dalam mengendalikan emosi dan seringkali terbawa arus emosi, kemungkinan ia memiliki sifat yang labil.
Tindakan Impulsif
Selain itu, orang labil adalah tipe kepribadian yang acap kali bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu tentang konsekuensi. Mereka biasanya melakukan keputusan secara mendadak dan tanpa mempertimbangkan dengan baik.
Contohnya, mereka mungkin membeli sesuatu secara impulsif tanpa memikirkan apakah mereka benar-benar membutuhkannya atau tidak.
Selain itu, mereka juga bisa mengambil risiko tanpa memikirkan akibatnya. Jadi, jika kamu melihat seseorang yang seringkali melakukan tindakan tanpa berpikir panjang terlebih dahulu, mungkin dia memiliki kecenderungan labil emosional.
Kesulitan dalam Komunikasi
Ciri ciri orang yang labil adalah individu yang seringkali menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi dengan pasangan mereka. Mereka merasa sulit untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran dengan jelas dan konsisten.
Misalnya, saat sedang dalam suasana hati yang berbeda, mereka akan berbicara dengan nada yang berubah-ubah atau mengungkapkan emosi yang tidak sesuai dengan konteks percakapan.
Hal ini dapat membuat komunikasi menjadi rumit dan sulit dipahami oleh pasangan.
Penyebab Sifat Labil
ketgamb Penyebab Labil (Foto: Parboaboa/Kathleen) #end
Ada banyak sekali faktor yang membuat seseorang bisa merasakan kelabilan emosional. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh lingkungan maupun kepribadian mereka sendiri.
Berikut beberapa penyebab utama dari sifat labil yang perlu kamu pahami.
Riwayat Trauma Emosional
Salah satu penyebab sifat emosional labil adalah riwayat trauma emosional. Pengalaman trauma emosional yang terjadi di masa lalu, seperti kehilangan orang terkasih atau mengalami kekerasan, dapat mempengaruhi keseimbangan emosional seseorang.
Trauma yang tidak teratasi bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap perubahan emosi yang tiba-tiba dan sulit mengendalikannya.
Misalnya, mereka bisa menjadi lebih sensitif atau mudah marah dalam situasi yang seharusnya tidak menimbulkan reaksi emosional yang kuat.
Ketidakstabilan Lingkungan Keluarga
Salah satu afek labil adalah ketidakstabilan lingkungan keluarga. Jika lingkungan keluarga seseorang tidak stabil atau tidak sehat, hal ini dapat memengaruhi keseimbangan emosional mereka.
Misalnya, jika sering terjadi konflik, kekerasan, atau kurangnya dukungan emosional di dalam keluarga, individu tersebut mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi mereka dengan baik.
Mereka bisa menjadi lebih rentan terhadap fluktuasi emosi yang intens dan sulit untuk menjaga ketenangan batin.
Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar dapat mempengaruhi keseimbangan emosional seseorang. Dalam kondisi ini, individu mungkin mengalami fluktuasi emosi yang intens dan sulit untuk mengendalikannya.
Misalnya, mereka bisa merasa sangat sedih atau cemas tanpa alasan yang jelas dikarenakan perubahan suasana hati dengan cepat.
Gangguan ini memengaruhi cara kerja otak dan pengaturan emosi, sehingga menyebabkan labilitas emosional.
Keterbatasan Keterampilan Pengaturan Emosi
Beberapa orang mungkin menghadapi kesulitan dalam mengidentifikasi, mengungkapkan, dan mengatur emosi dengan baik.
Akibatnya, mereka rentan terhadap fluktuasi emosi yang tiba-tiba dan sulit untuk menjaga keseimbangan emosional dalam situasi yang menantang.
Misalnya, mereka cenderung merasa cemas, marah, atau sedih tanpa dapat mengendalikan reaksi emosional mereka dengan efektif.
Keterbatasan dalam keterampilan pengaturan emosi ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjaga stabilitas emosi dalam hubungan dan kehidupan sehari-hari.
Cara Agar Tidak Labil
Setelah memahami apa saja ciri dan penyebab dari sifat seperti ini, selanjutnya Parboaboa akan membagikan bagaimana cara agar tidak labil. Langkah di bawah ini tentu dapat mengurangi sifat negatif ini, serta membuat hubungan interpersonalmu lebih baik lagi.
Kenali dan Terima Emosi Anda
Langkah pertama dalam mengatasi perasaan labil adalah dengan mengenali dan menerima emosi yang kita rasakan. Jangan menekan atau meniadakan perasaan-perasaan tersebut.
Coba identifikasi apa yang membuat Anda merasa labil dan temukan akar masalahnya. Dengan memahami dan menerima emosi kita, kita dapat mengelola mereka dengan lebih efektif.
Komunikasi Terbuka
Komunikasi yang jujur ​​dan terbuka adalah kunci dalam mengatasi ketidakstabilan emosional dalam hubungan.
Berbicaralah dengan pasangan Anda tentang perasaan Anda dan bagaimana mereka mempengaruhi Anda. Buka diri untuk mendengarkan pasangan Anda juga, karena komunikasi yang dua arah sangat penting.
Dengan saling memahami, kita dapat mencari solusi bersama dan membangun kedekatan yang lebih dalam.
Kelola Stres dengan Baik
Stres dapat memperburuk ketidakstabilan emosional. Penting untuk mengelola stres dengan baik agar tidak mempengaruhi hubungan kita.
Temukan cara-cara yang efektif untuk meredakan stres, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan. Mengurus diri sendiri secara emosional dan fisik akan membantu menjaga keseimbangan dalam hubungan.
Beri Ruang dan Waktu untuk Diri Sendiri
Saat merasa labil, penting untuk memberi diri kita waktu dan ruang untuk merenung dan mengembalikan keseimbangan emosi.
Cari waktu untuk aktivitas yang Anda nikmati, seperti membaca buku, berjalan-jalan di alam, atau bermeditasi. Mengisi ulang energi dan merawat diri sendiri akan membantu mengurangi fluktuasi emosi yang tidak stabil.
Cari Bantuan Profesional
Jika ketidakstabilan emosional dalam hubungan terus berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan profesional.
Psikolog atau konselor dapat membantu Anda mengidentifikasi masalah yang mendasarinya dan memberikan strategi yang efektif untuk mengatasi ketidakstabilan emosional.
Itulah penjelasan lengkap mengenai labil artinya apa, termasuk dengan ciri -ciri dan penyebab serta bagaimana cara mengatasinya. Semoga ulasan ini bermanfaat untukmu dan selamat membaca!
Editor: Ester