PARBOABOA, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur beberapa titik di wilayah Kabupaten Jembrana, Bali sejak beberapa hari belakangan mengakibatkan 18 desa terendam akibat banjir sejak Minggu (16/10/2022) hingga Senin (17/10/2022).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, terdapat 117 KK mengungsi akibat 156 rumah terendam banjir, selain itu banjir juga mengakibatkan tujuh jembatan putus.
"Untuk rumah warga yang terendam ada 156 rumah, warga yang mengungsi 117 KK dan yang berhasil dievakuasi 38 orang, satu orang terseret arus dan tujuh jembatan putus," ucap Agus pada Senin (17/10/2022).
Salah satu jembatan yang putus adalah jembatan jalur utama yang menghubungkan Denpasar-Gilimanuk, yakni Tukad Biluk Poh, Desa Tegal Cangkring dan Kecamatan Mendoyo. Hal ini mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas sejauh belasan kilometer di lokasi.
Sementara itu, Kapolres Jembrana I Dewa Gde Juliana mengatakan, banjir membuat lalu lintas lumpuh di sejumlah lokasi di Bali, salah satunya lalu lintas dari arah barat RS Balimed hingga Jembatan Tukad Biluk Poh.
"Akibat banjir (lalu lintas, Red) lumpuh dari arah barat mulai RS Balimed Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana hingga Jembatan Tukad Biluk Poh, sedangkan arah timur sebelum jembatan," ucap I Dewa Gde Juliana pada Senin (17/10/2022).
I Dewa Gde Juliana mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir terbesar selama beberapa tahun terakhir.
"Jembatan tertutup batang kayu hutan yang hanyut bercampur lumpur. Ini merupakan banjir terbesar," ujar Juliana pada Senin (17/10/2022).