PARBOABOA, Jakarta - Mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe dikabarkan meninggal dunia hari ini, Selasa (26/12/2023) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Gubernur Papua yang sudah menjabat selama dua periode itu, meninggal pukul 10.45 WIB di usianya yang ke-56 tahun.
Kabar duka itu disampaikan oleh Kepala RSPAD Gatot Subroto, Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya pada Selasa (26/12/2023).
Lukas diketahui dirawat di RSPAD Gatot Subroto sejak menjalani masa persidangan lantaran kasus suap senilai Rp17,7 miliar dan gratifikasi senilai Rp1,99 miliar saat menjadi Gubernur Papua.
Karena itu, pada Kamis (7/12/2023) ia dijatuhi hukuman pidana penjara selama 10 tahun, denda sebesar Rp1 miliar subsider pidana kurungan empat bulan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp47,8 miliar.
Profil Lukas Enembe
Lukas Enembe merupakan politikus kelahiran Kembu, 27 Juli 1967.
Ia menghabiskan masa kecilnya di Tolikara dengan bersekolah di SD YPPGI Mamit dan lulus pada 1980.
Setelah itu, Lucas melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Sentani. Ia lulus dari SMP pada 1983, lalu masuk SMA Negeri 3 Sentani.
Setelah selesai SMA pada 1986, Lukas melanjutkan ke jejang perguruan tinggi dengan mendaftar jurusan Ilmu Politik di Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi.
Lalu, pada 1998 hingga 2001 Ia melanjutkan pendidikan tinggi di Cornerstone Christian College di New South Wales, Australia.
Kariernya di politik dimulai saat ia berhasil menjabat sebagai Wakil Bupati di Kabupaten Puncak Jaya Papua pada 2001 lalu.
Saat itu, ia berpasangan dengan Eliezer Renmaur untuk menjalankan kepemimpinan periode 2001-2006.
Lalu, ia memutuskan untuk bergabung dengan Partai Demokrat Provinsi Papua pada 2006 yang membawanya ke posisi ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Tak hanya itu, Lukas juga berhasil terpilih sebagai Bupati Kabupaten Puncak Jaya, menjabat dari tahun 2007 hingga 2012.
Kemudian, pada tahun 2013, Lukas Enembe mencalonkan diri sebagai Gubernur Papua dan terpilih saat berdampingan dengan Klemen Tinal untuk periode 2013-2018.
Periode selajutnya, ia kembali mencalonkan diri dan berhasil menjadi Gubernur Papua untuk periode 2018-2023.
Namun, kariernya sebagai Gubernur Papua terhenti pada Januari 2023 saat ia ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.
Editor: Atikah Nurul Ummah
