Pembenahan Tata Parkir untuk Mengurai Kemacetan di Pematangsiantar

Kemacetan di Jl.Sutomo tepatnya di depan Toko roti Ganda. (Foto: PARBOABOA/Rizal Tanjung)

PARBOABOA, Jakarta - Kemacetan masih menjadi masalah serius di Pematangsiantar, Sumatra utara. Salah satu pusat kemacetan terjadi di Toko roti Ganda di Jl. Sutomo.

Kemacetan di lokasi ini biasanya terjadi pada hari Sabtu dan Minggu, juga pada hari-hari besar ketika banyak orang dari luar kota datang untuk membeli roti.

Toko roti Ganda memang merupakan salah satu toko roti cukup populer di Pematangsiantar.

Pengamat Tata Ruang, Reinward Simanjuntak, menjelaskan salah satu penyebab kemacetan adalah 'delay time' atau waktu tertunda yang terjadi karena perilaku penyeberang di jalan yang tidak terkoordinasi dengan baik.

"Delay time ini terjadi ketika orang menyeberang jalan secara berturut-turut, bukan secara bersamaan," kata Reinward kepada Parboaboa, Kamis (18/7/2024).

Akibatnya, kendaraan harus berhenti dan menunggu setiap penyeberang menyelesaikan penyeberangan satu per satu. Ini, kata Reinward menghambat aliran lalu lintas dan memicu kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.

Selain itu, Reinward menyoroti tata letak parkir yang miring di sebelah kiri jalan. Menurutnya, aturan parkir ini kurang efektif karena mempersempit lebar jalan.

Ia menyarankan agar posisi parkir dibuat lurus dan sejajar di kedua sisi jalan, kanan dan kiri, untuk mengurangi kemacetan.

"Parkir sebaiknya tidak hanya di satu sisi jalan (kiri), melainkan diatur di kedua sisi (kanan dan kiri). Di mana setiap sisi jalan hanya diisi satu baris kendaraan," jelasnya.

Dengan parkir sejajar di kedua sisi jalan, orang mungkin tidak bisa parkir tepat di depan toko roti karena area parkir telah dibatasi. Namun, menurut Reinward, langkah ini penting agar jalan tetap lebar dan lalu lintas lancar.

"Biarkan pengunjung memarkirkan kendaraan sedikit lebih jauh dan berjalan ke toko, agar kemacetan berkurang di area tersebut," pungkasnya.

Kata Reinward, volume lalu lintas di Pematangsiantar sebenaranya belum cukup padat sehingga kemacetan besar bisa dihindari. Dari Makam Pahlawan hingga depan Paradep, misalnya, lalu lintas cukup lancar. 

Kemacetan hanya sering terjadi mulai dari Pasar Horas hingga toko roti Ganda karena banyak orang berbelanja dan beraktivitas di area tersebut.

"Oleh karena itu, aturan parkir di daerah itu perlu ditata dengan lebih baik," katanya.

Terpisah, Kasi Terminal, Parkir, dan Perlengkapan Jalan (TPPJ) Dinas Perhubungan Kota Pematangsiantar, Muhammad Sofiyan Harianja menjelaskan alasan parkir di daerah tersebut posisinya miring dan hanya satu sisi saja.

Terang dia, parkir lurus satu baris tidak akan efektif untuk mengurangi kemacetan, termasuk jika diterapkan di depan toko roti Ganda.

Menurut Sofiyan, sistem ini justru membuat kendaraan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk masuk dan keluar sehingga mengakibatkan kemacetan.

"Contohnya, jika tiga mobil parkir lurus, dan mobil di tengah keluar, maka tempat tersebut kosong. Ketika mobil baru mencoba masuk ke tempat yang kosong tersebut, itu akan memakan waktu dan menyebabkan kemacetan," jelas dia.

Sebaliknya, parkir dengan posisi miring dipilih agar kendaraan lebih mudah masuk dan keluar dari tempat parkir. Setidaknya, kendaraan tidak lagi bisa mundur, hal yang sering menyebabkan kemacetan.

"Sehingga, jika parkir diatur di kedua sisi jalan, yang mana harus dengan posisi miring, lebar jalan yang tersisa untuk lalu lintas akan berkurang," jelasnya.

Karena parkir lurus satu baris tidak efektif dan parkir miring di kedua sisi mempersempit jalan, kata Sofyan, solusi terbaik adalah mengatur parkir hanya di satu sisi jalan.

"Sejauh ini, aturan parkir masih tetap seperti itu karena belum ada solusi yang lebih baik. Jika ada solusi yang lebih efektif, pasti sudah diterapkan sejak dulu," tutupnya.

Editor: Gregorius Agung
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS