PARBOABOA, Jakarta - Acara pengamatan gerhana bulan total di Planetarium dan Observasi Jakarta (POJ), Taman Ismail Marzuki (TIM) kembali dilanjutkan setelah sempat tertunda akibat hujan deras, Selasa (08/11/2022) malam.
Menurut pantauan Parboaboa di lokasi sekitar pukul 19.17 WIB, pihak Observatorium mulai menyiapkan teleskop yang akan digunakan untuk mengamati fenomena alam langka ini.
Masyarakat yang telah menunggu di lokasi sejak sore kemudian mengerumuni teleskop, sembari menunggu giliran untuk menggunakan alat tersebut.
Staff Planetarium dan Observatorium Jakarta Muhammad Rayhan mengatakan, pihaknya menyediakan 12 teleskop yang dapat digunakan masyarakat untuk menyaksikan gerhana bulan total.
Rayhan menjelaskan, gerhana bulan ini berlangsung sejak pukul 15.02, namun warga Jakarta belum dapat menyaksikan proses ini karena bulan belum terbit.
“Pukul 17.49 bulan terbit dari Jakarta, sudah dalam keadaan gerhana bulan total,” ucapnya.
Namun fase ini tidak dapat diamati di Jakarta karena hujan. Sehingga warga Jakarta hanya dapat mengamati ketika fase parsial.
Rayhan mengatakan, masyarakat harus bersabar hingga 14 Maret 2025 mendatang jika ingin menyaksikan gerhana bulan total seperti yang terjadi hari ini.
“Baru akan ada di tahun 2025, 3 tahun lagi,” paparnya.
Sementara itu untuk tahun depan, Rayhan mengatakan akan ada 2 gerhana penumbra yaitu 5 Mei dan 28 Oktober.
Seperti diberitakan sebelumnya, Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Taman Ismail Marzuki menggelar kegiatan "Piknik Malam bersama Bloodmoon" dalam rangka mengamati fenomena gerhana bulan total pada Selasa (08/11/2022).
Acara Piknik Malam bersama Bloodmoon ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi diskusi mulai pukul 15.30-17.47 WIB dan sesi pengamatan yang terbuka untuk umum dimulai pukul 18.00-21.00 WIB.
Acara diskusi dibatasi untuk 200 orang pengunjung. Sedangkan untuk kegiatan pengamatan yang berlangsung di Lobby Teater Besar, Taman Ismail Marzuki.