Penguatan Penanganan Bencana di Sumatera: Polri dan TNI Tambah Ribuan Personel untuk Evakuasi, Rehabilitasi, hingga Pemulihan Masyarakat

Mendagri Tito Karnavian (paling kanan memegang mic) dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatra. (Foto: Dok. Kemkomdigi)

PARBOABOA, Jakarta – Upaya penanganan bencana di sejumlah wilayah Sumatera terus diperkuat oleh aparat negara.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan penambahan personel guna mempercepat proses evakuasi, pemulihan infrastruktur, serta pendampingan bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa Polri akan kembali menambah kekuatan personel untuk mendukung penanganan bencana di Sumatera.

Penambahan ini dilakukan sebagai respons atas kebutuhan di lapangan yang masih terus berkembang, seiring dengan proses penanggulangan dampak bencana yang belum sepenuhnya selesai.

“Saat ini ada 239 personel yang saat ini sedang dalam perjalanan, estimasi akan tiba di tanggal 23 Desember. Ini penambahan sebagai personil yang tentunya nanti akan kita tugasi untuk melakukan tugas-tugas lanjutan yang akan diperintahkan,” ujar Sigit dalam konferensi pers perkembangan penanggulangan bencana Sumatera, Jumat (19/12/2025).

Sigit menjelaskan, sebelum penambahan tersebut, Polri telah lebih dahulu mengerahkan kekuatan besar ke wilayah terdampak.

Total sebanyak 11.625 personel Polri telah ditugaskan untuk membantu penanganan bencana di tiga provinsi di Sumatera.

Dari jumlah tersebut, 5.064 personel ditempatkan di Aceh, 4.277 personel di Sumatera Utara, dan 2.284 personel di Sumatera Barat.

Keberadaan ribuan personel Polri ini difokuskan pada berbagai tugas kemanusiaan, mulai dari pengamanan wilayah terdampak, bantuan evakuasi korban, hingga dukungan terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

Dengan penambahan 239 personel yang segera tiba, Polri berharap mampu memperkuat lini-lini penanganan lanjutan yang masih diperlukan di lapangan.

Lebih lanjut, Sigit menegaskan bahwa personel tambahan tersebut akan difungsikan secara fleksibel sesuai kebutuhan daerah terdampak.

Mereka akan dilibatkan dalam proses evakuasi korban, pembangunan posko pengungsian, serta pendampingan psikologis atau trauma healing bagi masyarakat yang terdampak bencana.

“Jika diperlukan kekuatan ini bisa kami dorong untuk membantu wilayah bencana Sumatera pasca Operasi Nataru. Kemudian ada 7.269 relawan yang kami rekrut yang saat ini juga kami dorong ke Sumbar, Aceh, dan Sumut,” ujar Sigit.

Selain Polri, TNI juga menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat penanganan bencana di Sumatera.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan bahwa saat ini puluhan ribu prajurit TNI telah dikerahkan dan akan terus ditambah, terutama untuk mendukung tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

“Adapun saat ini, sebanyak 36.636 orang sudah dikerahkan dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” kata Agus dalam konferensi pers yang sama.

Ia menegaskan bahwa jumlah tersebut masih berpotensi bertambah sesuai kebutuhan di lapangan.

“Akan ada penambahan personel, yaitu dalam tahap rekonstruksi, rehabilitasi nanti,” ujar Agus.

Panglima TNI menjelaskan bahwa peran prajurit TNI tidak hanya terbatas pada bantuan darurat, tetapi juga mencakup pemulihan infrastruktur dan pelayanan dasar masyarakat.

Para personel TNI akan dikerahkan untuk memasang jembatan bailey sebagai akses sementara, membangun hunian sementara maupun hunian tetap bagi warga terdampak, serta membantu proses pembersihan material bencana.

“Kemudian pembersihan lumpur dan kayu. Kemudian normalisasi jalan dan melanjutkan distribusi logistik. Kemudian penanganan kesehatan,” ujar Agus.

Sinergi antara Polri dan TNI ini diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak bencana di Sumatera.

Dengan dukungan personel yang besar, pemerintah menargetkan agar masyarakat dapat segera kembali menjalani kehidupan secara normal, sekaligus memastikan bahwa kebutuhan dasar, keamanan, dan kesehatan tetap terjaga selama masa tanggap darurat hingga rehabilitasi.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS