Apa Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern? Ini Penjelasannya

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern (Foto: Pixabay/sindhudigital)

PARBOABOA – Di era kemajuan teknologi, bioteknologi menjadi salah satu bidang yang terus berkembang pesat. Secara umum, cabang ilmu bioteknologi ini terdiri dari dua jenis, yakni bioteknologi konvensional dan modern.

Lantas, apa perbedaan bioteknologi konvensional dan modern? Pemahaman tentang kedua konsep ini sangat diperlukan dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.

Bioteknologi konvensional merupakan bidang bioteknologi yang telah ada sejak lama. Metode ini dibuat secara tradisional dengan memanfaatkan mikroorganisme secara langsung.

Sementara bioteknologi modern adalah suatu pendekatan dalam bidang bioteknologi yang menggunakan teknologi tinggi, terutama rekayasa genetika, untuk memodifikasi secara spesifik materi genetik organisme.

Secara harfiah, terlihat dengan jelas perbedaan di antara keduanya. Cara konvensional bergantung pada metode alamiah, sementara bioteknologi modern menggunakan teknik rekayasa genetika.

Agar lebih memahaminya, berikut dijelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan modern dilihat dari beberapa aspek. Simak uraiannya sampai habis ya!

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern Berdasarkan Beberapa Aspek

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern

Felicya Angelista (Foto: Freepik) 

Kedua bidang ilmu bioteknologi ini memiliki perbedaan yang signifikan dilihat dari berbagai aspek, di antaranya:

1. Metode Pengembangan

Perbedaan mendasar dari bioteknologi konvensional dan modern adalah dari metode pengembangannya.

Bioteknologi sederhana mengandalkan metode alamiah seperti perkawinan silang, seleksi alamiah, dan pemuliaan konvensional untuk memperoleh sifat-sifat yang diinginkan pada organisme.

Sedangkan bioteknologi modern menggunakan rekayasa genetika untuk memanipulasi secara langsung materi genetik organisme dengan memasukkan, menghapus, atau mengubah gen.

2. Presisi dan Kecepatan

Perbedaan bioteknologi konvensional dan modern yang kedua adalah bioteknologi konvensional prosesnya seringkali membutuhkan waktu yang lebih lama, dan hasilnya mungkin kurang presisi karena mengandalkan mekanisme alamiah.

Sedangkan, penerapan metode modern lebih presisi dan efisien karena memungkinkan manipulasi gen yang lebih cepat dan tepat, menghasilkan perubahan yang diinginkan dengan lebih efektif.

3. Penerapan Rekayasa Genetika

Bioteknologi konvensional tidak menggunakan rekayasa genetika secara langsung. modifikasi genetik terjadi melalui seleksi alamiah atau pemuliaan.

Sedangkan, bioteknologi modern memanfaatkan teknologi rekayasa genetika untuk mengubah materi genetik organisme dengan cara yang lebih terkontrol.

4. Contoh Aplikasi

Bioteknologi konvensional dapat memelihara tanaman dan hewan, pemuliaan konvensional, fermentasi untuk produksi makanan dan minuman.

Sedangkan, bioteknologi modern dapat melakukan pengembangan tanaman transgenik, produksi insulin menggunakan bakteri rekombinan, pengembangan hewan transgenik, terapi gen.

5. Isu Etika dan Keamanan

Bioteknologi konvensional memiliki isu etika dan keamanan mungkin kurang menonjol karena lebih mengandalkan proses alamiah.

Sedangkan, bioteknologi modern memunculkan sejumlah isu etika, lingkungan, dan keamanan terkait dengan manipulasi genetik yang lebih langsung dan potensial risiko yang mungkin terkait.

6. Dampak Lingkungan

Bioteknologi konvensional memiliki dampak lingkungan mungkin lebih terkendali karena lebih mengandalkan proses alamiah.

Sedangkan, bioteknologi modern dapat memiliki dampak lingkungan yang lebih besar tergantung pada jenis dan skala manipulasi genetik yang dilakukan.

Tabel Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern

Agar memudahkan, berikut ini disajikan tabel perbedaan bioteknologi konvensional dan modern, yakni:

(Foto: Parboaboa/@Ziaggi)

Melalui perjalanan singkat di dunia bioteknologi, kita dapat menyimpulkan bahwa perbedaan antara bioteknologi konvensional dan modern mencerminkan evolusi signifikan dalam cara kita memanipulasi materi genetik.

Dengan kemampuan rekayasa genetika dalam bioteknologi modern, kita bisa menggunakan alat yang lebih canggih untuk mencapai tujuan tertentu dalam pengembangan organisme dan produk bioteknologi.

Meskipun demikian, penting bagi kita untuk terus mengkaji dampak etis, sosial, dan lingkungan dari kemajuan ini.

Demikian penjelasan tentang apa perbedaan bioteknologi konvensional dan modern dilihat dari berbagai aspek.

Pemahaman tersebut diharapkan mampu membawa perkembangan teknologi dan membuka inovasi yang membawa manfaat maksimal bagi kesejahteraan manusia dan lingkungan hidup.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS