PARBOABOA, Siantar – Rem menjadi salah satu komponen penting pada setiap kendaraan termasuk mobil. Apabila rem tidak berfungsi dengan baik, maka level keamanan dan keselamatan kendaraan roda empat jadi berbahaya.
Berdasarkan jenis, sistem penghentian putaran roda pada mobil ini terdiri dari rem tromol dan cakram. Meskipun memiliki fungsi yang sama, cara kerja dari kedua jenis rem ini berbeda.
Keduanya mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Bahkan, salah satu dari jenis rem ini kerap diunggulkan. Seperti Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, rem cakram yang lebih baik.
“Rem cakram lebih unggul karena rem cakram penyetelannya otomatis. Secara desain, rem ini cepat membuang panas saat pengereman. Karena desainnya yang terbuka tidak tertutup seperti pada tromol, ” kata Didi.
Didi menjelaskan, perbedaan antara rem tromol dan rem cakram terletak pada mekanisme dan desain. Untuk rem cakram mekanismenya mencengkram atau mendorong ke dalam. Sedangkan rem tromol itu mendorong keluar. Mari kita bahas satu per satu.
1. Rem Cakram (Disc Brake)
Rem cakram mempunyai komponen utama yang terdiri dari piringan cakram dan kaliper rem yang berisi piston serta kampas. Sama seperti namanya, sistem kerja rem ini mengandalkan penjepitan piringan cakram pada roda mobil.
Ketika pedal rem diinjak, master rem bakal mendorong minyak rem supaya mengalir ke piston. Kaliper kemudian akan mendorong piston agar bergerak, membuat kampas menjepit cakram.
Kecepatan roda mobil lalu akan melambat sampai pada akhirnya, berhenti. Sistem kerja rem cakram bertumpu pada penjepitan cakram itu sendiri yang langsung berhubungan dengan roda-roda mobil.
Tentunya, sistem kerja yang efektif ini adalah suatu kelebihan. Selain itu, rem cakram juga punya sistem pendinginan yang baik lewat rongga-rongga atau lubang-lubang yang ada pada cakram.
Panas dari gesekan kampas rem bisa langsung berkurang karena leluasanya pengaliran udara. Akan tetapi, adanya rongga-rongga atau lubang-lubang tersebut bisa jadi kekurangan tersendiri. Cakram jadi mudah kotor karena debu dan kotoran lainnya. Kinerja cakram dapat terganggu.
2. Rem Tromol (Drum Brake)
Rem tromol merupakan jenis rem yang mengandalkan gesekan kampas dengan tromol. Komponen utamanya adalah silinder roda, kampas rem, dan tromol rem.
Tromol adalah komponen yang bentuknya mirip seperti mangkuk. Komponen ini akan berputar sesuai putaran roda. Ketika pedal rem diinjak, minyak rem akan mendorong piston untuk menggerakan kampas. Kampas kemudian bakal menekan tromol yang mengakibatkan gaya gesek untuk melambatkan roda mobil.
Biasanya, rem tromol mempunyai kampas yang lebih lebar. Permukaan kampas yang lebih lebar bisa menghasilkan daya pengereman yang kuat juga lembut.
Rem ini sangat cocok digunakan pada mobil-mobil besar. Apalagi, rem tromol cenderung lebih bersih karena sistem kerjanya yang lebih tertutup daripada rem cakram.
Namun, sistem kerja yang tertutup justru menghambat udara untuk mendinginkan gesekan. Hal ini memang bisa membuat bersih tetapi sukar untuk mendapatkan sirkulasi udara. Selain itu, respon rem tromol lebih lambat daripada rem cakram.
Penutup
Kedua sistem rem ini sebenarnya harus disesuaikan dengan mobil kamu. Mobil-mobil besar seperti bus dan truk lebih cocok dengan rem tromol. Sementara mobil-mobil modern, mobil sport, dan mobil lainnya dengan CC yang besar lebih cocok menggunakan rem cakram.
Sebagai informasi, banyak mobil-mobil sekarang yang menggunakan rem cakram pada roda depan dan rem tromol pada roda belakang. Penerapan ini bertujuan untuk mendapatkan kinerja maksimal pada sistem pengereman mobil.
Itulah perbedaan antara rem cakram dan tromol. Menurut mu, siapa nih yang paling unggul?