PARBOABOA - Bagi para blogger atau developer pasti sudah tidak asing dengan kata plugin. Untuk membangun sebuah konten yang menarik dibutuhkan sebuah plugin yang dapat menjalankan konten tersebut hingga dapat ditemukan pada browser seperti Google Chrome, Mozilla, Yahoo!, dan Internet Explorer.
Untuk kamu yang baru ingin menjadi seorang blogger, hal ini harus kamu ketahui lebih dahulu beserta cara penggunaan pluginnya.
Dalam artikel ini, Parboaboa akan membahas penjelasan dari plugin beserta fungsinya agar kamu dapat memaksimalkan penggunaan blog atau aplikasi. Yuk, simak penjelasan plugin di bawah ini!.
Apa Itu Plugin?
Plugin adalah sebuah program tambahan yang dapat ditambahkan ke perangkat lunak atau browser yang sudah ada untuk memperluas atau meningkatkan fungsionalitasnya.
Biasanya, plugin dibuat oleh pihak ketiga dan diinstal oleh pengguna ke dalam aplikasi atau browser yang kompatibel.
Plugin sering digunakan untuk melakukan tugas-tugas khusus atau menyediakan fitur tambahan yang tidak ada dalam perangkat lunak atau browser aslinya.
Mereka dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti memutar video atau audio, menampilkan konten multimedia, mengedit gambar, menyediakan alat analisis, mengintegrasikan layanan pihak ketiga, dan banyak lagi.
Contoh yang umum adalah plugin Adobe Flash Player, yang digunakan untuk memutar video dan animasi di web sebelum teknologi HTML5 menjadi lebih umum.
Ada juga plugin seperti Adobe Acrobat Reader yang memungkinkan pengguna membuka dan membaca file PDF di browser mereka.
Fungsi Plugin
Fungsi utama plugin adalah memberi kemudahan dan fitur tambahan sesuai yang kebutuhan. Plugin adalah fitur yang memiliki peran krusial pada website, khususnya yang dibuat menggunakan WordPress.
Selain fungsi utama plugin di atas, beberapa fungsi lain dari plugin adalah sebagai berikut:
- Membuat website yang profesional.
- Mendapatkan fitur website lebih dari standar.
- Plugin SEO dapat membantu mengoptimalkan website di pencarian Google.
- Plugin keamanan, dapat membuat website lebih aman dari serangan.
- Plugin cache dapat membuat website lebih ringan dan cepat, dll.
Contoh Plugin
1. Plugin SEO
Ingin website atau blog kamu menempati peringkat atas di hasil pencarian Google? Agar artikel-artikel yang ditulis bisa muncul di halaman pertama hasil pencarian Google diperlukan berbagai usaha.
Salah satunya adalah dengan mengunduh dan memasang plugin SEO seperti Yoast SEO. Plugin tersebut berfungsi untuk membantu menganalisis artikel yang akan kamu rilis dari segi SEO, apakah artikel tersebut sudah SEO friendly atau belum.
Contoh plugin SEO: All in One SEO Pack, Yoast SEO
2. Plugin Keamanan
Dunia maya bukan tempat yang aman. Kamu perlu melindungi website kamu dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memasang plugin keamanan untuk menghindari serangan siber yang bisa datang kapan saja.
Contoh plugin keamanan: iThemes Security, Jetpack, dan Wordfence
3. Plugin Backup
Plugin backup berfungsi untuk mengembalikan data website yang error atau terhapus. Memasang plugin ini merupakan langkah antisipasi jika terjadi error pada website yang menyebabkan data-data di dalamnya terhapus.
Demikianlah informasi mengenai apa itu plugin mulai dari pengertian, fungsi, dan contohnya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kamu!