parboaboa

Mengenal Konsep dan Tahapan Siklus Litik, Lengkap dengan Contohnya

Ziaggi | Sains | 12-12-2023

Siklus litik (Foto: Freepik)

PARBOABOA – Siklus litik adalah siklus replikasi atau reproduksi virus yang menyebabkan kematian atau kerusakan sel inang.

Dikutip dari buku yang berjudul Biologi SMA/MA Kls X karya Gunawan Susilowarno, dkk, siklus ini diberi nama litik, karena pada fase akhir siklus replikasi, sel yang menjadi inang dalam replikasi virus akan mengalami lisis (mati).

Berbeda dengan siklus lisogenik, istilah litik mengacu pada tahap pelepasan virus baru di akhir proses replikasi yang membuat sel inang pecah dan hancur.

Agar lebih memahami tentang apa yang dimaksud dengan siklus litik, simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Apa Itu Siklus Litik

Reproduksi virus (Foto: Freepik)

Dilansir dari buku yang berjudul Mudah dan Aktif Belajar Biologi karya Rikky Firmansyah, dkk, pengertian siklus litik adalah siklus reproduksi pada virus yang puncaknya ditandai dengan matinya sel inang.

Pada saat membran dinding sel inang pecah atau lisis, virus-virus baru yang terbentuk dalam sel inang akan keluar dan siap untuk menginfeksi sel inang yang baru.

Litik pada virus bakteriofage dimulai ketika ekor bakteriofage menempel pada permukaan luar sel E. coli.

Berikutnya, pembungkus ekor akan masuk lebih dalam menembus membaran sel. Melalui ekor tersebut, virus menyuntikkan DNA virus ke dalam E. coli.

Sekali DNA virus masuk, sel E. coli mulai mengartikan gen-gen virus. Salah satu gen pertama yang diartikan oleh sel E .coli adalah gen untuk menghasilkan enzim penghancur DNA sel E. coli itu sendiri.

Kini, setelah DNA sel E. coli rusak, virus DNA mengambil alih metabolisme sel inang. Virus DNA mengatur metabolisme sel inang untuk memproduksi komponen virus.

Komponen-komponen tersebut terdiri atas kepala, ekor, dan serat ekor. Komponen tersebut kemudian akan menyusun virus-virus baru di dalam sel bakteri.

Gen dalam DNA virus akhirnya memerintahkan metabolisme sel inang untuk memproduksi enzim (lisozim) yang dapat merusak dinding sel bakteri.

Enzim tersebut menyebabkan dinding sel lisis (pecah) sehingga 100 sampai 200 virus akan dikeluarkan dari dalam sel bakteri.

Tahapan Siklus Litik

Reproduksi virus (Foto: Freepik)

Dikutip dari buku yang berjudul Biologi SMA/MA Kls X karya Gunawan Susilowarno, fase-fase dari siklus litik pada reproduksi virus secara berurutan adalah mulai dari adsorbsi, penetrasi, replikasi, assembling, dan lisis.

1. Adsorbsi (Penempelan)

Pada tahap ini ditandai dengan menempelnya ekor virus (bakteriofage) pada reseptor khusus dinding bakteri.

Adsorbsi melalui metode Lock and Key, dimana didasarkan atas kecocokan molekul protein antara sel inang dan virus.

Setelah ekor virus menempel, virus melepaskan enzim lisozim (enzim yang menghancurkan dinding sel bakteri) dan dengan bantuan kontraksi ekor, terbentuklah lubang pada dinding sel bakteri.

2. Injeksi (Penyuntikan)

Virus menembus membran sel inang dan melepaskan materi genetiknya ke dalam sel. Cara ini dapat melibatkan injeksi materi genetik atau fusi membran virus dengan membran sel inang.

Pada fase ini, ditandai dengan meninggalkan kapsid di luar sel bakteri. Masuknya DNA virus ke dalam DNA bakteri dipacu oleh gaya kontraksi dari bagian kapsid atau kepala pada bakteriofage.

3. Eklifase/Replikasi (Pengandaan)

Materi genetik virus (DNA atau RNA) direplikasi menggunakan mesin replikasi sel inang atau enzim virus yang dibawa bersama virus. Pada tahap siklus litik ini ditandai dengan:

  • Virus DNA melampirkan diri pada DNA sel inang
  • DNA virus yang menempel pada DNA sel inang mengambil alih kendali metabolisme sel inang
  • Terjadi kerusakan atau pemotongan DNA bakteri yang dikendalikan oleh DNA virus.
  • Virus DNA melakukan sintesis atau reproduksi dengan menggunakan potongan DNA bakteri.
  • Selanjutnya DNA virus menyusun protein kapsid

4. Assembling (Perakitan)

Pada tahap ini, bagian-bagian tubuh virus, yaitu kepala, ekor, dan serabut ekor yang masih terpisah akan dirakit menjadi sebuah kapsid utuh.

Kapsid utuh yang terbentuk kemudian akan diisi oleh DNA atau RNA virus, sehingga memungkinkan proses reproduksi virus dan pembentukan virus-virus baru.

5. Lisis (Pemecahan Sel Inang)

Pada tahap ini ditandai dengan peristiwa berikut:

  • Pengaruh enzim lisozim yang dihasilkan oleh virus baru (virion) yang membuat dinding sel bakteri menjadi pecah.
  • Virion (virus baru) meninggalkan sel inang asal untuk mencari sel inang baru.
  • Sel inang lama terbengkalai dan mati akibat pengaruh virus yang meninggalkannya.

Contoh Siklus Litik

Reproduksi virus (Foto: Pinterest/@daily.jstor)

Satu-satu contoh dari siklus litik adalah Bakteriofag T4. Bakteriofag T4 menempel pada permukaan bakteri Escherichia coli (E. coli) melalui interaksi spesifik antara struktur pada permukaan fag dan reseptor di permukaan bakteri.

DNA bakteriofag T4 direplikasi menggunakan mesin replikasi bakteri dan enzim-enzim virus. Siklus litik pada bakteriofag T4 adalah contoh klasik dari bagaimana virus dapat menggunakan sel inang untuk mereplikasi dan menyebarkan diri.

Demikian penjelasan tentang siklus litik, mulai dari pengertian, tahapan dan contohnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor : Juni

Tag : #siklus litik    #reproduksi virus    #sains    #pengertian siklus litik    #contoh siklus litik   

BACA JUGA

BERITA TERBARU