Jelang Natal dan Tahun Baru 2025: Stok Pangan Aman, Impor Beras Berhenti

Bulog pastikan stok beras aman untuk Nataru 2025. (Foto: Bulog)

PARBOABOA, Jakarta - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, pemerintah Indonesia memastikan ketersediaan pangan pokok dalam kondisi aman dan mencukupi.

Menurut Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2024, cadangan beras nasional diprediksi akan mencapai 8,3 juta ton pada akhir tahun, yang mencakup 2 juta ton stok yang disimpan di Bulog. Stok jagung di akhir 2024 juga diproyeksikan tetap memadai, dengan jumlah sekitar 3,6 juta ton.

Untuk gula konsumsi, stok akhir tahun 2024 diperkirakan sebesar 1,4 juta ton. Sementara itu, stok daging ayam ras diproyeksikan mencapai 283 ribu ton, telur ayam ras sekitar 177 ribu ton, dan daging sapi serta kerbau diperkirakan berjumlah total 68 ribu ton.

Estimasi stok cabai besar dan cabai rawit di akhir 2024 masing-masing mencapai 53 ribu ton dan 26 ribu ton. Stok bawang merah diprediksi sebanyak 22,9 ribu ton, bawang putih 22,4 ribu ton, minyak goreng 336 ribu liter, dan kedelai 372 ribu ton.

Deputi Ketut menyampaikan bahwa secara keseluruhan harga pangan masih terkendali berkat upaya pemerintah menjaga stabilitas pasokan dan harga bersama para pemangku kepentingan.

Sebagian besar harga pangan terpantau stabil, namun cabai berpotensi mengalami kenaikan harga karena panen dapat terganggu oleh musim hujan.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa dengan stok beras nasional yang mencapai 8 juta ton hingga akhir Desember 2024, pemerintah berencana menghentikan impor beras pada tahun 2025.

Target produksi beras nasional untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar 32 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi diperkirakan sekitar 31 juta ton per tahun. Kelebihan produksi ini akan digunakan sebagai cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk memastikan stabilitas pasokan di masa mendatang.

Perum Bulog, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan cadangan beras pemerintah, memastikan bahwa stok beras aman hingga akhir tahun 2024, meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem.

Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan merealisasikan sisa kuota impor jika stok cadangan beras pemerintah (CBP) telah mencukupi.

Bulog telah merealisasikan impor sebanyak 2,8 juta ton dari total kuota impor yang ditetapkan sebesar 3,6 juta ton, sehingga masih terdapat sisa kuota impor sebesar 840 ribu ton.

Namun, dengan stok CBP yang telah mencapai 2 juta ton, Bulog akan mengoptimalkan serapan dari produksi dalam negeri.

Pemerintah juga terus melakukan berbagai langkah dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan di berbagai wilayah. Pengawasan distribusi dan penyaluran pangan diperketat untuk mencegah kelangkaan dan lonjakan harga yang tidak wajar.

Selain itu, program bantuan pangan terus disalurkan untuk menjangkau masyarakat yang membutuhkan, sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.

Perum Bulog menargetkan untuk menghentikan impor beras pada tahun 2025 dengan mengutamakan penyerapan maksimal hasil produksi dalam negeri.

Bulog memperkirakan panen raya dari masa tanam pertama akan berlangsung pada Februari 2025, meskipun hasil produksinya belum dapat dipastikan. Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, Bulog berhasil menyerap 1,3 juta ton beras dari para petani.

Dalam mendukung ketahanan pangan nasional, Bulog mengedepankan tiga pilar utama, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi harga pangan. Melalui pilar ketersediaan, Bulog menjamin stok pangan pokok tersedia di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil, dengan mengandalkan jaringan distribusi yang luas dan infrastruktur logistik yang handal.

Dengan berbagai upaya tersebut, pemerintah optimis bahwa ketersediaan pangan selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 akan tetap terjaga. Masyarakat diimbau untuk tidak khawatir dan tetap tenang, karena pasokan pangan pokok strategis dalam kondisi aman dan stabil.

Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memantau dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia.

Editor: Wanovy
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS