PARBOABOA – Surat Al Hujurat adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki nilai penting dalam ajaran Islam. Surat ini mengandung pesan-pesan etika, adab sopan, moral, dan perdamaian sosial yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini telah dijelaskan langsung dalam buku berjudul Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4, bahwasannya kita sebagai umat muslim harus mematuhi sikap sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul
Al Hujurat artinya kamar-kamar atau batasan bersikap kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Lalu, pernahkah kamu berpikir, Al Hujurat surat ke berapa? Surat Al Hujurat merupakan salah satu surat ke-49 dalam Al-Quran, terdiri dari 18 ayat yang diturunkan di kota Madinah.
Mengutip dari laman Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman, surat Al Hujurat diturunkan sebagai respons terhadap perselisihan antara Abu Bakr dan Umar yang berlangsung cukup lama di hadapan Nabi Muhammad SAW, dimana keduanya mempertahankan argumennya dengan intensitas suara yang semakin meningkat.
Untuk itu, penurunan surat Al Hujurat, Allah memberikan pedoman dan pengajaran yang penting untuk menyelesaikan konflik, mempromosikan perdamaian, dan mengajarkan etika yang baik dalam berkomunikasi dan bersikap.
Agar lebih memahaminya, berikut Parboaboa telah merangkum ulasan seputar bunyi bacaan surat Al Hujurat beserta artinya dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah Surat Al Hujurat
Surah Al-Hujurat, yang juga dikenal sebagai "Kamar-Kamar" dalam bahasa Arab سورة الØجرات, merupakan surah ke-49 dalam susunan mushaf Al-Quran dan ditempatkan sebagai surah ke-107 berdasarkan urutan pewahyuan.
Memiliki sejarah unik dan berharga dalam perkembangan Islam. Penurunan surat ini terjadi pada periode kehidupan Nabi Muhammad SAW di kota Madinah, tepatnya setelah peristiwa Perjanjian Hudaibiyah pada tahun 6 H.
Surat Al Hujurat dinamakan demikian karena merujuk kepada "kamar-kamar" atau "bilik-bilik" tempat tinggal para istri Nabi Muhammad SAW di sekitar Masjid Nabawi, tempat di mana pesan-pesan surat ini pertama kali disampaikan.
Sebagai catatan, Nabi Muhammad memiliki beberapa istri, dan mereka tinggal dalam bangunan yang terpisah-pisah di sekitar Masjid Nabawi.
Penurunan Surat Al Hujurat terkait erat dengan konteks sosial dan politik waktu itu. Setelah peristiwa Perjanjian Hudaibiyah, Islam telah tumbuh dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas, dan banyak suku-suku Arab datang untuk berhubungan dengan Rasulullah dan Islam.
Hal ini menciptakan situasi di mana berbagai etnis dan budaya berkumpul di Madinah dalam satu komunitas yang besar. Surat Al Hujurat turun sebagai tanggapan atas perdebatan dan perselisihan yang terjadi antara Abu Bakr dan Umar, dua sahabat Nabi, yang berlangsung cukup lama dan dengan intensitas suara yang meningkat.
Perdebatan ini menciptakan ketegangan dalam komunitas Muslim. Allah SWT kemudian menurunkan Surat Al Hujurat untuk mengatasi permasalahan ini dan memberikan panduan tentang etika, tata krama, dan perilaku yang seharusnya dimiliki oleh seorang Muslim.
Bacaan Surat Al Hujurat Ayat 1-18 dan Artinya
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا لَا تÙقَدّÙÙ…Ùوا بَيْنَ يَدَي٠اللَّه٠وَرَسÙولÙÙ‡Ù Û– وَاتَّقÙوا اللَّهَ Ûš Ø¥Ùنَّ اللَّهَ سَمÙيعٌ عَلÙيمٌ
Latin: YÄ ayyuhÄ alladhÄ«na ÄmanÅ« LÄ tuqaddimÅ« bayna yadayi LlÄhi wa rasÅ«lih(i), wattaqÅ« LlÄha, innal LÄha samÄ«'un 'alÄ«m(un).
Arti: "Wahai orang-orang beriman, hendaklah kalian tidak melebihi Allah dan Rasul-Nya dalam segala tindakan kalian, dan jagalah selalu takwa kepada Allah. Sesungguhnya Allah adalah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui."
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا لَا تَرْÙَعÙوا أَصْوَاتَكÙمْ Ùَوْقَ صَوْت٠النَّبÙيّ٠وَلَا تَجْهَرÙوا لَه٠بÙالْقَوْل٠كَجَهْر٠بَعْضÙÙƒÙمْ Ù„Ùبَعْض٠أَن تَØْبَطَ أَعْمَالÙÙƒÙمْ وَأَنتÙمْ لَا تَشْعÙرÙونَ
Latin: YÄ ayyuhÄ alladhÄ«na ÄmanÅ« LÄ tarfa'u aá¹£wÄtakum fawqa á¹£awti n-nabÄ«yi wa lÄ tajharÅ« lahu bil-qawli kajahri ba'dhukum li-ba'dhin an taḥbaá¹a a'mÄlukum wa antum lÄ tash'urÅ«n(a).
Arti: "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian meninggikan suara di depan Nabi, dan bicaralah padanya dengan lembut, tidak seperti kalian berbicara kepada orang lain, agar kalian tidak merusak amalan-amalan kalian tanpa disadari."
Ø¥Ùنَّ الَّذÙينَ يَغÙضّÙونَ أَصْوَاتَهÙمْ عÙندَ رَسÙول٠اللَّه٠أÙولَٰئÙÙƒÙŽ الَّذÙينَ ابْتَØÙŽÙ†ÙŽ اللَّه٠قÙÙ„ÙوبَهÙمْ Ù„Ùلتَّقْوَىٰ Ûš Ù„ÙŽÙ‡ÙÙ… مَّغْÙÙرَةٌ وَأَجْرٌ عَظÙيمٌ
Latin: Inna alladhÄ«na yaghuddÅ«na aá¹£wÄtahum 'inda rasÅ«li LlÄhi ulÄ'ika alladhÄ«na ibtaḥana LlÄhu qulÅ«bahum lit-taqwÄ, lahum maghfiratun wa ajrun 'aẓīm(un).
Arti: "Bagi mereka yang menjaga suara mereka di hadapan Rasulullah adalah mereka yang diuji oleh Allah untuk memiliki ketakwaan yang mendalam."Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar."
Ø¥Ùنَّ الَّذÙينَ ÙŠÙنَادÙونَكَ Ù…ÙÙ† وَرَاء٠الْØÙجÙرَات٠أَكْثَرÙÙ‡Ùمْ لَا يَعْقÙÙ„Ùونَ
Latin: Inna alladhÄ«na yunÄdÅ«naka min warÄ'i l-ḥujurÄti aktsaruhum lÄ ya'qilÅ«n(a).
Arti: Sesungguhnya orang-orang yang memanggilmu dari belakang dinding-dinding kamar, kebanyakan dari mereka tidak memahami."
وَلَوْ أَنَّهÙمْ صَبَرÙوا Øَتَّىٰ تَخْرÙجَ Ø¥ÙلَيْهÙمْ لَكَانَ خَيْرًا لَّهÙمْ Û– وَاللَّه٠غَÙÙورٌ رَّØÙيمٌ
Latin: Wa law annahum á¹£abarÅ« ḥattÄ takhruja ilayhim lakÄna khairan lahÅ«m, wallÄhu ghafuurun raḥīm(un).
Arti: "Apabila mereka bisa menahan diri hingga engkau keluar menemui mereka, itu akan menjadi pilihan yang lebih baik bagi mereka.Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا Ø¥ÙÙ† جَاءَكÙمْ ÙَاسÙÙ‚ÙŒ بÙنَبَإ٠ÙَتَبَيَّنÙوا Ø£ÙŽÙ† تÙصÙيبÙوا قَوْمًا بÙجَهَالَة٠ÙَتÙصْبÙØÙوا عَلَىٰ مَا ÙَعَلْتÙمْ نَادÙÙ…Ùينَ
Latin: YÄ ayyuhÄ alladhÄ«na ÄmanÅ« in jÄ'akum fÄsiqun binaba'in fa tabayyanÅ« an tuṣībÅ« qawman bijahÄlatin fatuá¹£biḥū 'alÄ mÄ fa'altum nÄdimÄ«n(a).
Arti: "Hai orang-orang beriman, apabila datang kepadamu seorang fasik dengan berita, maka perjelaslah kebenarannya agar tidak menimpakan suatu kaum dengan kejahilan dan pada akhirnya akan menyesal terhadap perbuatan kalian."
وَاعْلَمÙوا أَنَّ ÙÙيكÙمْ رَسÙولَ اللَّه٠ۚ لَوْ ÙŠÙØ·ÙيعÙÙƒÙمْ ÙÙÙŠ ÙƒÙŽØ«Ùير٠مّÙÙ†ÙŽ الْأَمْر٠لَعَنÙتّÙمْ Û– وَلَـٰكÙنَّ اللَّهَ Øَبَّبَ Ø¥ÙلَيْكÙم٠الْإÙيمَانَ وَزَيَّنَه٠ÙÙÙŠ Ù‚ÙÙ„ÙوبÙÙƒÙمْ وَكَرَّهَ Ø¥ÙلَيْكÙم٠الْكÙÙْرَ وَالْÙÙسÙوقَ وَالْعÙصْيَانَ Ûš Ø£ÙولَـٰئÙÙƒÙŽ Ù‡Ùم٠الرَّاشÙدÙونَ
Latin: Wa'lamÅ« anna fÄ«kum rasÅ«la LlÄhi, law yuá¹Ä«'ukum fÄ« kathÄ«rin mina l-amri la'niẓá¹um, walÄkinna LlÄha ḥabbaba alaykumu l-Ä«mÄna wa zayyanahu fÄ« qulÅ«bikum wa karraha ilaikum l-kufro wal-fusÅ«qa wal-'iá¹£yÄn(a), ulÄ'ika humu r-rÄsyidÅ«n(a).
Arti: "Ketahuilah bahwa di antara kalian ada Rasulullah. Jika dia menuruti kebanyakan dari perintah (kalian), pasti kalian akan mendapatkan kesulitan. Akan tetapi, Allah menjadikan kalian cinta kepada iman dan menjadikan iman itu indah dalam hati kalian, serta menjadikan kalian benci pada kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan. Mereka yang mengikuti jalan yang tepat."
Ùَضْلًا مّÙÙ†ÙŽ اللَّه٠وَنÙعْمَةً Û— وَاللَّه٠عَلÙيمٌ ØÙŽÙƒÙيمٌ
Latin: Faá¸lan minna LlÄhi wa ni'mat(an), wallÄhu 'alÄ«mun ḥakÄ«m(un).
Arti: "(Semua ini adalah) karunia dari Allah dan nikmat. Allah memiliki pengetahuan yang mendalam dan kebijaksanaan yang tiada tara."
ÙˆÙŽØ¥ÙÙ† طَائÙÙَتَان٠مÙÙ†ÙŽ الْمÙؤْمÙÙ†Ùينَ اقْتَتَلÙوا ÙَأَصْلÙØÙوا بَيْنَهÙمَا Û– ÙÙŽØ¥ÙÙ† بَغَتْ Ø¥ÙØْدَاهÙمَا عَلَى الْأÙخْرَىٰ ÙَقَاتÙÙ„Ùوا الَّتÙÙŠ تَبْغÙÙŠ Øَتَّىٰ تَÙÙيءَ Ø¥Ùلَىٰ أَمْر٠اللَّه٠ۖ ÙÙŽØ¥Ùذَا Ùَاءَتْ ÙَأَصْلÙØÙوا بَيْنَهÙمَا بÙالْعَدْل٠وَأَقْسÙØ·Ùوا Û– Ø¥Ùنَّ اللَّهَ ÙŠÙØÙبّ٠الْمÙقْسÙØ·Ùينَ
Latin: Wa-in ta ifatani minal-mu'minina iq tataloo fa-ashlihuu baynahum fa-in baghat i-hidduhuma 'alal-okhraa faqaa-tiloo allatee tabghee hattaa tafeea'aa ilaa amri Allahi fa-in fa'at fa-ashlihu bainahuma bil-'adli wa-aqsitoo inna Allahaa yuhibbu al-muqsitiina
Arti: "Jika terjadi perselisihan antara dua kelompok orang mukmin, upayakan untuk mendamaikan mereka. Maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu hingga kembali kepada perintah Allah. Apabila mereka telah kembali, maka damaikanlah keduanya dengan adil. Allah sungguh menghargai orang-orang yang berperilaku adil.
Ø¥Ùنَّمَا الْمÙؤْمÙÙ†Ùونَ Ø¥Ùخْوَةٌ ÙَأَصْلÙØÙوا بَيْنَ أَخَوَيْكÙمْ Ûš وَاتَّقÙوا اللَّهَ لَعَلَّكÙمْ تÙرْØÙŽÙ…Ùونَ
Latin: Innama al-mu'minuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaikum wat taqu Allaha la'allakum turhamuuna
Arti: "Orang-orang yang beriman adalah satu keluarga, maka upayakan perdamaian di antara saudara-saudaramu, dan jagalah takwa kepada Allah agar kamu memperoleh kasih sayang-Nya."
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مّÙÙ† قَوْم٠عَسَىٰ Ø£ÙŽÙ† ÙŠÙŽÙƒÙونÙوا خَيْرًا مّÙنْهÙمْ Û– وَلَا Ù†Ùسَاءٌ مّÙÙ† نّÙسَاء٠عَسَىٰ Ø£ÙŽÙ† ÙŠÙŽÙƒÙنَّ خَيْرًا مّÙنْهÙنَّ Û– وَلَا تَلْمÙزÙوا Ø£ÙŽÙ†ÙÙسَكÙمْ وَلَا تَنَابَزÙوا بÙالْأَلْقَاب٠ۖ بÙئْسَ الÙاسْم٠الْÙÙسÙوق٠بَعْدَ الْإÙيمَان٠ۚ ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ† لَّمْ يَتÙبْ ÙÙŽØ£ÙولَٰئÙÙƒÙŽ Ù‡Ùم٠الظَّالÙÙ…Ùونَ
Latin: Ya ayyuha allatheena amanoo la yaskhur qawmun min qaumin 'asaa an yakoon khairan minhum wala nisaa'un min nisaa'in 'asaa an yakuuna khayran minhunna wala tanamizoo anfusakum wala tanabazu bil-alqab bissa al-ismul-fusuqu bada al-eemani wa man lam yatub fa-ulaa-ika humu al-ththalimoon
Arti: “Hai orang-orang beriman, hendaklah tidak ada golongan yang merendahkan golongan yang lain. Mungkin mereka yang direndahkan itu justru lebih baik dari mereka yang merendahkan. Dan jangan pula para perempuan (mengolok-olok) perempuan lain, karena boleh jadi perempuan yang diolok-olok itu justru lebih baik daripada perempuan yang mengolok-olok.
Janganlah kamu saling mencela dan janganlah saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan fasik setelah beriman. Siapa pun yang tidak bertaubat, mereka adalah orang-orang yang berlaku zalim.
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا اجْتَنÙبÙوا ÙƒÙŽØ«Ùيرًا مّÙÙ†ÙŽ الظَّنّ٠ۖ Ø¥Ùنَّ بَعْضَ الظَّنّ٠إÙثْمٌ Û– وَلَا تَجَسَّسÙوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضÙÙƒÙÙ… بَعْضًا Û– Ø£ÙŽÙŠÙØÙبّ٠أَØَدÙÙƒÙمْ Ø£ÙŽÙ† يَأْكÙÙ„ÙŽ Ù„ÙŽØْمَ Ø£ÙŽØ®Ùيه٠مَيْتًا ÙَكَرÙهْتÙÙ…Ùوه٠ۚ وَاتَّقÙوا اللَّهَ Ûš Ø¥Ùنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّØÙيمٌ
Latin: Ya ayyuha allatheena amanoo ijtaniboo katheeran mina atthanni inna ba'da alththanni itsmun wala tajassasu wala yaghtab ba'dhukum baAduan ayuhibbu ahadukum an ya'kula lahma akhiihi maytan fakarihtumuhu wattaqo Allaha Innallaha tawwabun rahim
Arti: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjing seorang kepada yang lain.
Apakah ada di antara kalian yang ingin mengkonsumsi daging saudaranya yang sudah meninggal dunia? Tentu kamu merasa jijik (mengerjakan yang demikian itu). Dan bertakwalah kepada Allah. Allah Sang Penerima taubat, Allah Maha Pemurah.”
يَا أَيّÙهَا النَّاس٠إÙنَّا خَلَقْنَاكÙÙ… مّÙÙ† ذَكَر٠وَأÙنثَىٰ وَجَعَلْنَاكÙمْ Ø´ÙعÙوبًا وَقَبَائÙÙ„ÙŽ Ù„ÙتَعَارَÙÙوا Ûš Ø¥Ùنَّ أَكْرَمَكÙمْ عÙندَ اللَّه٠أَتْقَاكÙمْ Ûš Ø¥Ùنَّ اللَّهَ عَلÙيمٌ خَبÙيرٌ
Latin: Ya ayyuha annasu inna khalaqnakum min thakarin waontha wajaAAalnakumshu AAooban waqaba-ila lita'arafu inna akramakum indallahi atqakum innallaha alimun khobirun
Arti: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Paling terhormat di mata Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kalian. Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal sepenuhnya.”
قَالَت٠الْأَعْرَاب٠آمَنَّا Û– Ù‚ÙÙ„ لَّمْ تÙؤْمÙÙ†Ùوا وَلَٰكÙÙ† Ù‚ÙولÙوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخÙل٠الْإÙيمَان٠ÙÙÙŠ Ù‚ÙÙ„ÙوبÙÙƒÙمْ Û– ÙˆÙŽØ¥ÙÙ† تÙØ·ÙيعÙوا اللَّهَ وَرَسÙولَه٠لَا ÙŠÙŽÙ„ÙتْكÙÙ… مّÙنْ أَعْمَالÙÙƒÙمْ شَيْئًا Û– Ø¥Ùنَّ اللَّهَ غَÙÙورٌ رَّØÙيمٌ
Latin: Qalati al-aAArabu amanna qul lamtu minu walakin qooloo aslamna walamma yadkhulul aleemaniu fii quluubihim wa-in Allah Warosulahu la yalitkum min aAMbalaikum shayan innallaha Gafurun rahimun
Arti: Orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman." Katakanlah: "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: 'Kami telah tunduk (Islam),' karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun dari amalmu." Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ø¥Ùنَّمَا الْمÙؤْمÙÙ†Ùونَ الَّذÙينَ آمَنÙوا بÙاللَّه٠وَرَسÙولÙÙ‡Ù Ø«Ùمَّ لَمْ يَرْتَابÙوا وَجَاهَدÙوا بÙأَمْوَالÙÙ‡Ùمْ ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†ÙÙسÙÙ‡Ùمْ ÙÙÙŠ سَبÙيل٠اللَّه٠ۚ Ø£ÙولَٰئÙ
Latin: Innama minuuna allatheena amanoo billahi wa rasulihi summa lam yartabu wajahadu biamwalihim waanfusihim fee sabeeli Allahi ootilaa-ikahumoo alssa qoona
Arti: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, ialah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak meragukan (keimanan mereka) dan mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar (dalam keimanan) dengan sebenar-benarnya.
Ù‚Ùلْ أَتÙعَلّÙÙ…Ùونَ اللَّهَ بÙدÙينÙÙƒÙمْ وَاللَّه٠يَعْلَم٠مَا ÙÙÙŠ السَّمَاوَات٠وَمَا ÙÙÙŠ الْأَرْض٠ۗ وَاللَّه٠بÙÙƒÙلّ٠شَيْء٠عَلÙيمٌ
Latin: (Qul atu'allimÅ«na AllÄha bidÄ«nikum wa-llÄhu yalamu mÄ fÄ« as-samÄwÄti wa-mÄ fÄ« al-ará¸i, wa-llÄhu bikulli shay'in alÄ«m)
Arti: Katakanlah, maukah kamu mengajar Allah tentang keyakinan, sedangkan Allah Maha Mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi? Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
ÙŠÙŽÙ…ÙنّÙونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمÙوا Û– Ù‚ÙÙ„ لَّا تَمÙنّÙوا عَلَيَّ Ø¥ÙسْلَامَكÙÙ… Û– بَل٠اللَّه٠يَمÙنّ٠عَلَيْكÙمْ أَنْ هَدَاكÙÙ… Ù„ÙلْإÙيمَان٠إÙÙ† ÙƒÙنتÙمْ صَادÙÙ‚Ùينَ
Latin: (YamunÅ«na alayka an 'aslamu, qul lÄ tamunnÅ« alayya 'islÄmakum, bal-llÄhu yamunnu `alaikum 'an hadÄkum lil-Ä«mÄni inkuntum á¹£ÄdiqÄ«n)
Arti: Mereka menganggap memberi jasa kepadamu dengan mengatakan bahwa mereka telah Islam. Ucapkanlah, "Janganlah kamu beranggapan bahwa kamu telah berbuat baik kepadaku dengan agamamu." Sebenarnya Allah yang telah memberi jasa kepadamu dengan cara menunjukkan kamu kepada iman, jikalau kamu orang-orang yang benar."
Ø¥Ùنَّمَا الْمÙؤْمÙÙ†Ùونَ الَّذÙينَ آمَنÙوا بÙاللَّه٠وَرَسÙولÙÙ‡Ù Ø«Ùمَّ لَمْ يَرْتَابÙوا وَجَاهَدÙوا بÙأَمْوَالÙÙ‡Ùمْ ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†ÙÙسÙÙ‡Ùمْ ÙÙÙŠ سَبÙيل٠اللَّه٠ۚ Ø£ÙوْلَئÙÙƒÙŽ Ù‡Ùم٠الصَّادÙÙ‚Ùونَ
Latin: (InnamÄ al-mu’minÅ«na alladhÄ«na ÄmanÅ« billÄhi wa rasÅ«lihi tsumma lam yará¹ÄbÅ« wa jÄhadÅ« bi-amwÄlihim wa-anfusihim fÄ« sabÄ«li AllÄhi, ulÄ'ika humuá¹£-á¹£ÄdiqÅ«n)
Arti: Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.
Kandungan Surat Al Hujurat
Terdapat beberapa kandungan Surat Al Hujurat yang perlu diketahui:
- Surat ini menggarisbawahi pentingnya memiliki iman yang benar bagi orang yang masuk Islam.
- Surat ini menekankan agar dalam mengambil keputusan, tidak boleh menyimpang dari ketetapan Allah dan Rasulullah.
- Surat Al Hujurat mengajarkan kewajiban mendamaikan konflik di antara kaum Muslim, karena semua umat Muslim adalah saudara.
- Larangan berburuk sangka dan menggunjing orang lain adalah salah satu pesan utama dalam surat ini.
- Surat ini juga mengajarkan adab-adab berbicara sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.
- Surat Al-Hujurat mencerminkan keberagaman manusia yang diciptakan oleh Allah dalam berbagai suku, bangsa, bahasa, dan etnis. Hal ini bertujuan agar manusia dapat saling mengenal dan memahami.
- Surat ini mengingatkan bahwa semua manusia memiliki derajat yang sama di sisi Allah, dengan perbedaan yang hanya ditentukan oleh keimanannya.
- Surat ini menegaskan bahwa orang yang bertakwa memiliki keutamaan di sisi Allah.
Keutamaan Surat Al Hujurat
Terdapat beberapa keutamaan dari Surat Al Hujurat antara lain:
1. Mengajarkan Etika dan Adab
Surat ini membahas adab dan etika yang seharusnya dimiliki oleh seorang Muslim dalam berinteraksi dengan sesama. Hal ini termasuk larangan berburuk sangka, menggunjing, serta pentingnya menjaga perkataan dan perbuatan agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
2. Pentingnya Persaudaraan
Menekankan persatuan dan persaudaraan di antara umat Muslim. Ayat-ayat dalam surat Al Hujurat mengingatkan bahwa semua umat Muslim adalah saudara-saudara, dan mereka memiliki kewajiban untuk saling mendamaikan konflik dan tidak memusuhi satu sama lain.
3. Menyadarkan Pentingnya Iman
Surat ini mengingatkan pentingnya memiliki iman yang benar dan menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya. Hal ini mengajarkan bahwa iman adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim.
4. Pentingnya Keberagaman
Surat Al Hujurat mengajarkan bahwa Allah menciptakan manusia dalam berbagai suku, bangsa, bahasa, dan etnis.
Ini memberikan pengertian bahwa keberagaman adalah rencana Allah, dan manusia seharusnya saling mengenal dan memahami satu sama lain.
5. Menghindarkan Perpecahan
Menekankan pentingnya menghindari perpecahan dan perselisihan di antara umat Muslim. Ini mendorong umat Islam untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat.
6. Memberikan Pedoman bagi Hubungan Antar Manusia
Memberikan pedoman yang sangat berguna bagi hubungan antar manusia, tidak hanya di antara umat Muslim tetapi juga dalam hubungan dengan orang-orang dari luar agama Islam.
Cara Mengamalkan Surat Al Hujurat
Mengamalkan makna surat Al Hujurat dan artinya dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah penting untuk memahami dan menerapkan ajaran Islam yang terkandung dalam surat ini. Berikut adalah beberapa cara mengamalkannya, seperti:
1. Memahami Tafsir dan Makna Surat Al-Hujurat
Sebelum mengamalkan surat ini, penting untuk memahami makna dan tafsirnya. Kamu dapat membaca tafsir atau menghadiri kelas tafsir Al-Qur'an untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
2. Berlaku Adil dan Berbicara dengan Lemah Lembut
Menekankan pentingnya berbicara dengan lemah lembut dan berlaku adil dalam interaksi sosial. Cobalah untuk berbicara dengan kata-kata yang sopan dan menjauhi perkataan yang menyakiti perasaan orang lain.
3. Menjauhi Ghibah dan Berburuk Sangka
Melarang ghibah (menggunjing) dan berburuk sangka terhadap orang lain. Menghindari perbuatan ini adalah langkah penting dalam mengamalkan surat Al Hujurat. Jika kamu tidak memiliki sesuatu yang baik untuk dikatakan tentang seseorang, lebih baik diam.
4. Menjaga Persatuan dan Mendamaikan Konflik
Surat Al Hujurat menekankan pentingnya menjaga persatuan dan mendamaikan konflik di antara umat Muslim. Jika kamu menyaksikan konflik atau pertikaian, cobalah untuk berperan sebagai mediator yang mencoba untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai.
5. Menghormati dan Mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW
Surat Al Hujurat juga mengajarkan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Mengikuti sunnah (tindakan dan ajaran) beliau adalah bagian penting dari mengamalkan surat ini.
6. Bertakwa dan Mencari Ketaqwaan
Surat ini menekankan pentingnya takwa (ketakwaan). Mengamalkan Surat Al-Hujurat juga berarti berusaha untuk hidup dalam ketaqwaan kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya.
7. Berusaha untuk Meraih Keutamaan
Surat ini menyebutkan bahwa orang yang bertakwa memiliki keutamaan di sisi Allah. Oleh karena itu, berusaha untuk meningkatkan ketakwaan dan kebaikan dalam hidup adalah cara untuk mengamalkan Surat Al-Hujurat.
8. Memperbaiki Hubungan dengan Sesama Muslim
Surat Al Hujurat mengajarkan bahwa semua umat Muslim adalah saudara-saudara. Jadi, upayakan untuk memperbaiki hubungan dengan sesama Muslim dan berusaha menjalin persaudaraan yang kuat.
Dengan adanya surat Al Hujurat ini mengingatkan bahwa semua manusia memiliki derajat yang sama di sisi Allah. Sehingga, umat Muslim yang mengamalkannya dapat memperbaiki perilaku serta menciptakan lingkungan sosial yang harmonis.
Editor: Juni