PARBOABOA - Saat ini banyak sekali modus penipuan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Dan modus yang kini tengah ramai digunakan adalah dengan mengirimi sebuah pesan singkat melalui SMS atau WhatsApp.
Kedok penipuan yang banyak beredar saat ini sangat beragam. Mulai dari mendapat bantuan sosial (bansos), menang hadiah atau undian, hingga tawaran pinjaman online.
Bahkan yang terbaru adalah pura-pura sebagai karyawan ekspedisi, yang mencoba mengirimkan sebuah link agar kita membukanya. Padahal jika kita sengaja membuka link itu, data pribadi yang ada di dalam HP kita bisa dicuri, termasuk username dan password mobile banking.
Cara tersebut sudah banyak sekali memakan korban. Banyak orang yang tak sengaja meng-klik link tersebut dan saldo yang ada di ATM nya tiba-tiba terkuras.
Oleh karena itu, pengguna nomor provider di Indonesia perlu waspada dan berhati-hati dengan pesan singkat yang dikirimkan oleh orang tak dikenal. Jangan sekali-kali meladeni atau menuruti isi pesan dari si penipu.
Meski tidak terkecoh dengan pesan si penipu, kamu pasti kesal jika setiap hari ada saja nomor yang tak dikenal mengirimkan SMS atau pesan ke WhatsApp. Kamu perlu mengatasi hal tersebut agar tidak terus-terusan meneror.
Bagaimana caranya? Dikutip dari berbagai sumber, Parboaboa akan memberikan cara mengatasi penipuan online di WhatsApp. Simak penjelasannya di bawah ini!
Cara menghindari penipuan online di WA
1. Cek nomor telepon di GetContact
Bila menerima pesan WA berisi penawaran aneh dari kontak asing atau tak dikenal, cobalah untuk cek nomor teleponnya dulu di aplikasi GetContact. Ini penting dilakukan untuk mengetahui nama pemilik nomor itu yang disematkan oleh pengguna lain.
GetContact dapat menampilkan informasi nama atau tanda yang diberikan para pengguna lain pada sebuah nomor telepon. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis melalui Google Play Store.
Bila setelah dicek di aplikasi GetContact banyak pengguna lain memberi nama nomor telepon tersebut sebagai “penipu”, sebaiknya abaikan pesan WA dari nomor itu.
2. Cek nomor telepon asli milik pihak yang dicatut penipu
Penipu bakal menggunakan segala cara untuk membuat korbannya percaya. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan diri dan mengaku sebagai pihak dari instansi atau perusahaan tertentu.
Untuk mengetahui kedok itu, cobalah cek nomor telepon asli milik pihak yang dicatut penipu. Misal, nomor telepon WhatsApp asli untuk layanan BPJS Kesehatan adalah 0811875400 atau 08118165165.
Jika terdapat pesan WA dari pihak yang mengaku sebagai petugas BPJS Kesehatan tanpa ada pertemuan atau perjanjian terlebih dahulu dan nomor telepon yang dipakai tidak sesuai aslinya, bisa dipastikan itu adalah penipu.
3. Jangan bagikan data pribadi sembarangan ke kontak asing
Cara menghindari penipuan online di WA yang berikutnya adalah jangan membagikan data pribadi sembarangan ke kontak asing. Data pribadi, seperti NIK, alamat, PIN, password, atau nama akun, harus dijaga kerahasiaannya.
Penipu mungkin bakal membuat formulir pengisian data pribadi dengan tema yang mencatut nama pihak resmi. Jangan terkecoh dengan formulir itu. Tanyakan langsung ke Call Center pihak resmi yang dicatut namanya.
4. Jangan menginstal aplikasi APK yang diberikan
Keempat, jangan sekali-kali untuk menginstal aplikasi APK yang diberikan oleh penipu. Aplikasi APK jahat yang disebar penipu bukanlah bersumber dari toko aplikasi resmi Play Store. Kemudian, bukan juga dari pihak resmi yang dicatut namanya oleh penipu.
Sebagaimana sempat disinggung di atas, penginstalan aplikasi APK dari informasi phising merupakan gerbang awal penipu bisa mengobrak-abrik ponsel korban, mendapatkan data rahasia, hingga berujung mencuri isi rekening bank.
Agar korban percaya, penipu mungkin bakal memberi nama aplikasi APK yang dibagikan mirip dengan informasi phising. Misal, bila informasi palsunya adalah soal tagihan BPJS maka nama aplikasi APK bakal dibuat seperti ini “Tagihan BPJS.apk”.
Jangan terpengaruh dengan nama aplikasi yang mirip dengan informasi palsu itu. Cek nama aplikasi tersebut di Google Play Store atau instansi terkait yang dicatut. Bila tak tersedia bisa dipastikan aplikasi APK tersebut adalah aplikasi berbahaya.
5. Blokir kontak yang menyebar informasi phising
Terakhir, cara menghindari penipuan online di WA yang bisa dilakukan adalah dengan memblokir kontak penyebar informasi phising. Sebelum memblokir, usahakan memberi nama kontak tersebut sebagai “penipu”.
Pemberian nama tersebut perlu dilakukan agar pengguna lain juga bisa mendapat informasi identitas nomor telepon itu melalui aplikasi GetContact.
Untuk memblokir nomor telepon, caranya bisa dengan membuka nomor telepon penipu di aplikasi kontak ponsel. Lalu, buka opsi pengaturan pada nomor telepon tersebut dan pilih tindakan blokir.
Itulah beberapa cara menghindari penipuan online di WhatsApp yang tengah marak terjadi. Jangan mudah tergiur dengan penawaran yang diberikan penipu dan selalu waspada ya!