PARBOABOA, Jakarta – PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) secara resmi membuka halte-halte yang terintegrasi dengan stasiun LRT dalam rangka uji coba serta melihat respon masyarakat atas pembaruan ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Transjakarta Mohamad Indrayana menyebut bahwa pengoprasian halte tersebut merupakan bentuk kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Akhirnya kita bisa mulai mengoperasikan halte-halte yang terdampak dari pembangunan LRT Jabodebek. Ini merupakan kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Perhubungan," kata Mohamad Indrayana dalam keterangannya kepada awak media di Halte GOR Sumantri, Jakarta Selatan, Jumat (24/03/2023).
Ia mengungkapkan, ada 4 halte TransJakarta terintegrasi yang mulai dioperasikan hari ini, yang mana di antaranya adalah Halte Departemen Kesehatan (halte BRT Stasiun Kuningan), halte GOR Sumantri (halte BRT Stasiun Rasuna Said), halte Setiabudi Utara (halte BRT Stasiun Setia Budi), dan halte BNN (halte BRT Stasiun Cawang).
Adapun fasilitas dalam halte tersebut terdapat toilet umum, mushola, lift, hingga tempat tunggu yang nyaman. Di sisi lain, kata Indraya, sederet fasilitas ini dipastikan ramah terhadap kaum disabilitas.
"Pagi hari ini kami mulai mengoperasikan empat halte Transjakarta yang terintegrasi dengan LRT. Jadi ini bukan peresmian, tapi uji coba operasi. Sehingga kalau masih ada kekurangan, kami akan melakukan penyempurnaan di kemudian hari," tuturnya.
Selain yang terintegrasi, halte Transjakarta non integrasi juga dioperasikan hari ini, yakni halte Kuningan Timur, halte Patra Kuningan, halte Karet Kuningan, dan halte Kuningan Madya.
Indrayana menambahan, akan turut dibuka akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) halte Cikoko Stasiun Cawang hari ini.
Editor: Maesa