PARBOABOA – Badan pembuat aturan sepak bola dunia, IFAB baru-baru ini meresmikan enam aturan baru di permainan sepak bola. Apa saja enam aturan baru tersebut?
Enam aturan baru ini sebenarnya sudah dibuat sejak Desember 2021 lalu. Namun, IFAB baru meresmikannya dalam pertemuan tahunan yang digelar di Doha, Qatar baru-baru ini.
Awalnya, rapat tahunan IFAB rencananya digelar secara virtual dari Zurich, Swiss pada Maret lalu. Namun, invasi Rusia ke Ukraina membuat acara ini diundur dan akhirnya digelar di Doha.
Lantas apa saja aturan baru dalam permainan sepak bola yang diresmikan IFAB? Simak selengkapnya di bawah ini.
5 Pergantian Pemain
Aturan pertama adalah pergantian pemain. Awalnya, jumlah pergantian pemain yang bisa dilakukan sebuah tim dalam satu pertandingan adalah tiga kali.
Namun, pandemi COVID-19 membuat aturan ini dimodifikasi menjadi lima kali pergantian pemain dalam tiga kesempatan. Awalnya, aturan ini hanya bersifat sementara. Kini, aturan tersebut resmi menjadi permanen.
Karena itu, mulai musim 2022/23 nanti Premier League Inggris juga akan menambah jumlah pergantian pemain mereka, setelah sebelumnya tetap tiga di saat liga lain sudah lima kali.
Pemain Keluar Lapangan
Ketika terjadi situasi di mana seorang pemain meninggalkan lapangan untuk mengganggu sosok di luar arena permainan, seperti pemain dan ofisial di bangku cadangan atau penonton.
Jika terjadi situasi tersebut, maka kini wasit akan melanjutkan pertandingan dari tendangan bebas tidak langsung dari titik bola terakhir. Namun, jika bola saat itu tak dimainkan, maka wasit akan memulai laga lagi dari kick-off, lemparan ke dalam, tendangan bebas, tendangan gawang, atau tendangan pojok.
Kebebasan Kiper
Pasal 12 ini kini disempurnakan dengan kata-kata 'kecuali seorang penjaga gawang di area kotak penalti mereka'.
Perubahan ini untuk memastikan bahwa seorang kiper bisa memegang bola di area kotak penalti timnya sendiri ketika menggagalkan peluang emas lawan tanpa harus diganjar pelanggaran.
Kartu Merah
Aturan baru menambahkan kata-kata 'atau ofisial tim' dalam pihak yang bisa diganjar kartu kuning atau kartu merah di babak adu penalti sebuah pertandingan.
Artinya, jika ada ofisial tim yang dianggap mengganggu kelancaran proses adu penalti, wasit bisa memberikan hukuman terhadap mereka.
Koin Toss
Dalam aturan baru ini, kata-kata yang dipakai adalah 'Wasit melakukan koin toss' untuk menentukan siapa yang melakukan kick-off laga dan sisi sebelah mana yang bakal ditempati kedua tim.
Dalam aturan sebelumnya, kata-katanya hanya berbunyi 'koin toss diperlukan', dan tanpa disebutkan siapa yang melakukannya.
Artinya, kini bisa dipastikan bahwa wasit alias pengadil pertandingan lah yang memiliki wewenang untuk melakukan koin toss di sebuah laga.
Tendangan Penalti
Dalam aturan baru ini, seorang penjaga gawang bisa berdiri dengan satu kaki di belakang garis ketika menghadapi eksekusi penalti.
Aturan ini membuat kiper kini bisa bergerak mendorong lebih dalam dan konsekuensinya, mereka memiliki momentum lebih untuk mengantisipasi tendangan penalti lawan.
Aturan sebelumnya menyebut bahwa seorang kiper harus menginjakkan setidaknya satu kaki di garis gawang dan satu lainnya antara di garis atau di depannya.