PARBOBOA, Jakarta - Penyanyi Via Vallen mengalami keguguran, setelah beberapa waktu lalu. Via Vallen membagikan beberapa potret USG janin anak pertamanya bersama Chevra Yolandi. Namun, Via Vallen mengabarkan bahwa janin dalam kandungan tidak berkembang.
Via Vallen mengatakan bahwa jantung janinnya tak berkembang saat berusia delapan minggu.
Sejak saat itu, dokter telah meminta Via Vallen untuk mengikhlaskan kepergian janinnya tersebut. Via Vallen harus menerima kenyataan pahit karena harus kehilangan calon bayinya yang pertama.
Istri Chevra Yolandi mengalami keguguran karena janinnya tidak berkembang saat usia kehamilan delapan minggu.
Penyebab pingsan, Via Vallen sempat menolak saran dokter untuk Kuret (prosedur untuk mengeluarkan jaringan dari dalam rahim).
Selain harus rela kehilangan calon bayinya, Via Vallen rupanya juga sempat pingsan gara-gara tak segera dirawat di rumah sakit.
Dokter juga mengatakan Via Vallen dibawa ke rumah sakit dalam kategori terlambat.
Kemudian Via Vallen mendapatkan perawatan secara medis di rumah sakit karena kondisi tubuhnya semakin memburuk. Kondisi pun drop, tensi rendah dan kekurangan darah hingga berujung pada transfusi darah sebanyak 4 kantong. Di sisi lain, ia juga mengaku tidak menyangka kondisinya begitu fatal hingga butuh tranfusi darah.
"Di situ ternyata tensiku cuma 60, tanganku diinfus dua-duanya," kata Via. "Kondisiku di situ udah kayak orang kritis. Aku enggak nyangka bisa sefatal ini."
Selanjutnya proses kuret dilakukan ketika kondisi Via Vallen telah Stabil, hingga akhirnya janin tersebut benar-benar keluar dari rahim Via Vallen pada Jumat (21/10/2022) pagi.
Di akhir kisahnya, Via Vallen mengaku banyak belajar dari pengalaman tersebut. Dia pun berjanji bakal peduli terhadap kondisi kesehatan, termasuk dengan tidak memaksa diri jika sedang sakit. Pelajaran juga bagi perempuan agar tidak mengabaikan saran dokter.
“Jangan sampai harus benar-benar lemas nunggu sampai jatuh dulu baru sadar kalau sakit,” pungkasnya.