PARBOABOA, Jakarta – Rasanya hampir mustahil membicarakan kawasan hits di Jakarta tanpa menyebut Blok M, tempat yang satu ini seolah tak pernah kehilangan daya tariknya.
Kawasan yang dulunya kompleks perumahan peninggalan Belanda di tahun 1940-an, kini menjelma menjadi salah satu pusat aktivitas paling hidup di Jakarta.
Bukan cuma terkenal sebagai tempat transit, Blok M kini jadi surga bagi anak muda untuk nongkrong, berburu kuliner unik, hingga mencari inspirasi kreatif.
Berbagai sudut Blok M selalu punya cerita. Dari pusat perbelanjaan jadul yang disulap jadi tempat hits, cafe dengan konsep tak biasa, hingga ruang kreatif kekinian yang penuh acara seni dan musik. Kawasan ini menunjukkan bahwa perpaduan antara sejarah dan inovasi bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Bahkan, banyak pengunjung setia yang datang ke Blok M bukan hanya untuk bersenang-senang, tapi juga untuk mencari inspirasi, bertemu komunitas, atau sekadar meresapi suasana urban Jakarta yang khas dan hidup.
Spot-spot Ikonik yang Wajib Disambangi
Petualangan menyusuri Blok M bisa dimulai dari Blok M Square, tempat berkumpulnya para pecinta thrifting dan budaya pop lawas.
Basement-nya penuh dengan toko kaset jadul, buku-buku antik, serta barang-barang unik yang susah ditemukan di tempat lain. Suasananya mirip dengan Pasar Santa, tapi dengan karakter yang lebih underground dan lekat dengan kultur “anak skena”.
Menariknya, di area yang sama ada ruang kuliner bertema Batak bernama Kuliner Toba. Di sini, pengunjung bisa mencicipi makanan khas seperti BPK (Babi Panggang Karo), arsik, dan naniura. Suasananya hangat dan khas, apalagi jika kamu berani request lagu ke para "tulang" yang sedang menjaga kedai.
Berjalan sedikit ke arah Pujasera Blok M, suasana berubah jadi lebih santai.
Area ini menyajikan berbagai jajanan kaki lima yang sudah eksis sejak lama. Dari makanan berat khas daerah hingga cemilan nostalgia, semuanya ada.
Tempat ini cocok banget untuk makan santai sambil duduk bareng teman atau keluarga, apalagi dengan harga yang ramah di kantong.
Satu tempat yang belum sempat dikunjungi tapi viral banget adalah Uma Oma, sebuah cafe dengan semua staf yang merupakan oma-oma alias nenek-nenek.
Konsepnya bukan cuma unik, tapi juga menyentuh karena memberi ruang bagi lansia untuk tetap produktif dan dihargai. Tempat ini jelas akan jadi tujuan utama kunjungan berikutnya.
Sebagai gantinya, kunjungan kali ini mampir ke Filosofi Kopi Melawai. Coffee shop ini adalah cabang pertama dari brand kopi yang terinspirasi dari novel dan film karya Dewi Lestari.
Didukung oleh trio kreatif Angga Sasongko, Chicco Jerikho, dan Rio Dewanto, Filosofi Kopi bukan hanya menyajikan minuman, tapi juga semangat berkarya. Kini, kedainya telah hadir di kota-kota besar lain seperti Bandung, Yogyakarta, dan Medan.
Tak lengkap rasanya kalau ke Blok M tanpa mengunjungi M Bloc Space, ruang kreatif yang lahir dari bekas rumah dinas pegawai Peruri.
Sejak dibuka pada 2019, M Bloc menjelma jadi tempat favorit anak muda untuk mengikuti acara seni, diskusi publik, pemutaran film, hingga berburu kuliner kekinian.
Salah satu kuliner yang jadi ikon di sini adalah roti buaya versi modern, roti tradisional Betawi yang kini tampil kekinian dengan topping bervariasi, dan hanya dibanderol sekitar 15 ribuan saja.
Blok M Tak Pernah Tidur
Ketika malam tiba, Blok M justru makin ramai. Nuansa nightlife di kawasan ini menawarkan banyak pilihan: dari bar dengan live music, tempat minum yang santai, hingga sudut-sudut jalan yang tetap hidup hingga larut malam.
Terutama di akhir pekan, atmosfernya makin seru dengan penuh canda tawa, lampu kota, dan suara musik yang mengisi malam Jakarta.
Tak heran kalau banyak orang menyebut Blok M sebagai kawasan “yang nggak pernah tidur”. Setiap sudutnya punya cerita, dari pagi sampai tengah malam.
Blok M bukan sekadar kawasan biasa. Ia adalah simbol transformasi ruang kota, dengan bagaimana warisan sejarah bisa berbaur dengan gaya hidup modern.
Dari lorong-lorong pasar yang penuh kenangan, hingga ruang-ruang kreatif tempat ide-ide baru tumbuh, Blok M terus berkembang, dan tak pernah kehilangan daya tariknya.
Buat kamu yang belum pernah kesana, mungkin ini saat yang tepat untuk merencanakan kunjungan. Karena Blok M bukan cuma tempat, tapi juga pengalaman yang akan terus dikenang.