PARBOABOA, Pematangsiantar - Stunting adalah gangguan yang dialami oleh anak akibat gizi buruk yang menyebabkan kekerdilan atau anak mengalami gangguan pertumbuhan. Penderita stunting memiliki ukuran tubuh pendek yang tidak sesuai dengan usianya.
Stunting terjadi karena anak tidak mendapat asupan gizi yang cukup berkepanjangan sejak dalam kandungan hingga 1000 hari setelah kelahiran. Kelalaian ibu dalam pemberian makanan anak juga bisa menjadi penyebab pertumbuhan terganggu.
Pemberian ASI non-eksklusif atau sama sekali tidak diberi ASI, pemberian makanan pendamping dalam kuantitas, kualitas, dan variasi yang tidak memadai juga bisa menyebabkan stunting.
Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. Selain itu, rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Stunting tidak hanya menyebabkan anak tidak bertumbuh secara fisik, namun dapat menyebabkan anak lambat dalam berpikir, kemampuan mengikuti pelajaran setelah masa sekolah juga menurun.
Untuk mencegah stunting, kebutuhan gizi anak harus dipenuhi sejak dalam kandungan dengan memakan makanan bergizi dalam masa kehamilan.
Berikut beberapa ciri-ciri stunting:
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
- Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
- Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
- Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya
Cara mencegah stunting:
1. Pahami Konsep Gizi
Orang tua perlu memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari, terlebih saat masa kehamilan.
2. Pilihan Menu Beragam
Upayakan untuk selalu memberi menu makanan yang beragam untuk anak. Jangan lupakan faktor gizi dan nutrisi yang dibutuhkan mereka setiap harinya. Saat masa kehamilan dan setelahnya, ibu pun perlu mendapatkan gizi yang baik dan seimbang agar dapat menghindari masalah stunting.
3. Pemeriksaan Rutin
Selama masa kehamilan, ibu perlu melakukan check up atau pemeriksaan rutin untuk memastikan berat badan sesuai dengan usia kehamilan. Ibu hamil juga tidak boleh mengalami anemia atau kekurangan darah karena akan memengaruhi janin dalam kandungan. Kontrol tekanan darah ini bisa dilakukan saat check up rutin.
4. Pentingnya ASI
Air susu ibu (ASI) mengandung banyak gizi baik yang dapat menunjang pertumbuhan anak. Dalam ASI, terdapat zat yang dapat membangun sistem imun anak sehingga menjauhkan mereka dari berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah stunting.
5. Konsumsi Asam Folat
Asam folat berperan penting untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Dengan asupan asam folat, kegagalan perkembangan organ bayi selama masa kehamilan juga bisa dicegah.
6. Tingkatkan Kebersihan
Faktor sanitasi dan akses air bersih menjadi salah satu fokus yang bisa Anda lakukan untuk mencegah stunting pada anak. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan agar tidak ada bakteri, jamur, kuman, dan virus yang mengontaminasi tubuh Anda dan si kecil.