PARBOABOA - Facebook memperkenalkan cara baru layanan bagi pengguna dalam mendapatkan keuntungan di platform miliknya dengan memberikan layanan Music Revenue Sharing.
Belum habis soal peningkatan dari Facebook untuk memberikan keuntungan bagi para pengguna setianya dibelahan dunia.
Sebelumnya Meta mengatakan akan lebih berfokus pada layanan video, untuk aplikasi Instagram, kali ini dia akan berfokus pada aplikasi induknya dengan menambahkan layanan yang bisa mendapatkan keuntungan dari Music Revenue Sharing.
Meta sepertinya juga ingin memberikan kesempatan untuk para musisi, bagaimana mereka bisa mendapatkan penghasilan dari musik mereka, yang mungkin kerap dipakai oleh berbagai konten kreator.
Menurut Facebook, program berbagi keuntugan ini baru pertama kali hadir di industri musik.
Sebelumnya, penggunaan musik berlisensi hanya menguntungkan si pembuat musik saja, selain platform yang mencantumkannya.
"Program ini memungkinkan kreator konten dan pemegang hak cipta atau pembuat musik mendapatkan uang dari video di Facebook," tulis Facebook, dikutip dari Facebook.com, Rabu (27/7/2022).
Nantinya, bentuk monetisasi dari program Music Revenue Sharing adalah berupa iklan yang akan dilihat pengguna yang menonton video dengan latar belakang musik yang berlisensi di Facebook.
Selama ini, kalau konten kreator Facebook/Instagram Reels menggunakan musik berlisensi yang ada, mereka tidak bisa memonetisasi video yang mereka buat.
Cara Kerja Music Revenue Sharing
Dengan program ini, musisi akan mendapatkan keuntungan tersebut jika musik mereka dipakai dalam konten berdurasi 60 detik atau lebih, yang nantinya bakal disematkan iklan oleh pihak Meta.
Konten Kreator akan mendapatkan keuntungan sebesar 20%, sedangkan sisanya akan dibagi ke pihak pemegang lisensi musik dan juga Meta.
Meta tentu bukan yang pertama membagi keuntungan dengan musik berlisensi yang digunakan oleh para konten kreator.
TikTok lebih dulu memiliki program revenue sharing untuk para artis yang musik-musiknya dipakai di platform sosial media tersebut.
Syarat dan Ketentuan
Selain itu, Meta menyebut bahwa konten video harus memenuhi kebijakan monetisasi konten, Standar Komunitas, dan pedoman musik yang berlaku di ekosistem Facebook.
Misalnya, video harus berdurasi minimal 60 detik dan harus memuat komponen visual di dalamnya.
Selain itu, Meta menegaskan bahwa musik berlisensi itu sendiri tidak dapat menjadi tujuan utama dari pendekatan ini.
Perusahaan mengatakan bahwa Music Revenue Sharing akan mulai diluncurkan kepada kreator video secara global.
Video yang memenuhi syarat akan dimonetisasi dengan in-stream ads yang ditayangkan di AS sebagai awalan. Selepas itu, perusahaan akan memperluas cakupan pendekatan ini ke seluruh dunia dalam beberapa bulan mendatang.
Jika telah memenuhi syarat-syarat tersebut, maka mereka bisa langsung mengunggah video yang dibekali dengan musik berlisensi melalui laman Facebook atau Creator Studio.
Di samping itu, Meta juga memperkenalkan tools baru untuk memperluas cara pengguna berkolaborasi dengan pengguna lainnya dalam menggunakan Instagram Reels.
Pembaruan ini tentunya dilakukan perusahaan sebagai bagian dari strateginya untuk bersaing dengan TikTok.