Mark Zuckerberg Berubah, Tak Lagi Ingin Kelihatan Sederhana

Properti Mewah Mark Zuckerberg di Washington D.C. (Foto: Instagram)

PARBOABOA, Jakarta – Pendiri Facebook Mark Zuckerberg baru saja membeli rumah mewah di Washington D.C. dengan harga fantastis yaitu US$ 23 juta atau setara Rp. 390 miliar. Tentu itu hal yang lumrah bagi seorang triliuner yang kekayaannya mencapai US$ 185 miliar (Rp. 3.116 triliun). Rumah mewah termahal ketiga sepanjang sejarah properti di Washington itu berjarak hanya sepelemparan batu dari Gedung Putih.

Yang menarik justru pengamatan sejumlah orang terhadap pergeseran ideologi dan selera estetika Mark Zuckerberg. Ia yang dulu dikenal sebagai sosok berpenampilan sederhana dengan hoodie dan kaus oblong abu-abunya yang ikonik kini telah bertransformasi menjadi orang yang begitu peduli pada penampilan dengan lebih sering mengenakan jas bulu, berkalung emas, mengumpulkan properti mewah, serta memakai jam tangan mewah.

Rumah barunya di Washington D.C. hanya berjarak sekitar 10 menit perjalanan dengan mobil atau maksimal 17 menit jika lalu lintas padat. Berlokasi di kawasan mewah di Woodland Normanstone, kediaman ini terdiri atas tiga bangunan yang terhubung oleh jembatan kaca di bagian atas. Total luas bangunan mencapai 1.400 meter persegi, dilengkapi dengan kolam renang.

Mark menunjuk Robert Gurney sebagai arsitek bangunan yang memiliki tampilan kontemporer dengan tetap mempertahankan elemen konvensional — seperti eksterior dari batu bata merah dan atap runcing.

“Ini adalah lingkungan yang cukup elite, dan sebagian besar bangunannya sangat tradisional,” ujar Gurney. “Jadi, kami mencoba menangkap bahasa arsitektur tradisional yang umum digunakan pada banyak rumah di kawasan ini,” katanya seperti dilansir the New York Times.

Keamanan juga menjadi perhatian utama saat rumah ini dirancang — terdapat pagar besi setinggi 12 kaki yang mengelilingi properti, serta gerbang tinggi yang mengarah ke area parkir, ujar Gurney.

“Mark dan Priscilla telah membeli sebuah rumah di D.C., yang akan memungkinkan Mark untuk menghabiskan lebih banyak waktu di sana,” kata juru bicara Meta dalam pernyataan kepada Politico.

Mulanya Sederhana

Mark tumbuh bersama tiga saudara perempuannya di sebuah rumah sederhana di Dobbs Ferry, New York, sebuah desa kecil di Westchester County berjarak sekitar 30 menit dari Manhattan. Ayahnya, Edward Zuckerberg membuka praktik dokter gigi di rumah tersebut. Pada 2019 rumah itu terjual. Kini, seorang dokter gigi lain menggunakan alamat yang sama sebagai lokasi praktiknya.

Saat kuliah di Harvard Mark tinggal di sebuah kamar di Kirkland House di dalam kampus. Di sanalah ia merintis kerajaan teknologi miliknya. Kamar tersebut kini bersebutan ‘Suite Zuckerberg’.

Pada 2017 saat ia napak tilas ke kampus tertua di AS itu ia menyiarkannya langsung kunjungannya lewat Facebook Live.

“Dan di sinilah, um, saya memprogram Facebook,” katanya. “Kalian tahu, saya membuatnya dalam waktu sekitar dua minggu.”

Tak banyak yang berubah di dalam kamar itu, kecuali adanya tambahan poster film Ferris Bueller’s Day Off.  Zuckerberg mengaku dulu tidak memiliki poster seperti itu — “Saya tidak akan punya poster sekeren itu,” ujarnya.

Mark Zuckerberg pertama kali membeli rumah dengan lima kamar tidur pada 2011 seharga US$7 juta (Rp. 118 miliar). Ia juga membeli beberapa properti lainnya di Palo Alto, termasuk empat rumah milik tetangganya, dengan total pengeluaran US$43 juta (Rp. 725 miliar).

mark dan istri

Mark dan Istrinya Priscilla. (Foto: Instagram Mark Zuckenberg)

Orang terkaya nomor tiga di dunia setelah CEO Tesla Elon Musk dan CEO Amazon Jeff Bezos terus mengumpulkan aset berupa properti mewah. Selama setahun mulai 2018 hingga 2019, Mark mengeluarkan kocek hampir Rp 1 triliun atau US$ 59 juta untuk membeli dua properti di West Shore, Danau Tahoe yang memiliki lanskap resor yang indah. Luas total kedua properti tersebut hampir 10 hektar. Salah satunya memiliki dermaga pribadi yang dirancang khusus untuk bersandarnya kapal pesiar. 

Tahun lalu, ia dilaporkan merobohkan salah satu dari dua propertinya yang terletak persis di tepi danau. Rencananya di sana akan dibangun kompleks baru terdiri atas tujuh bangunan.

Bunker di Hawaii


Sejak 2014, Mark Zuckerberg gandrung membeli lahan di Kauai, pulau utama di Hawaii. Meski kerap menimbulkan sengketa hukum dengan masyarakat loka, saat ini lahannya telah mencapai 1.400 hektare.

Pada 2023 sebuah investigasi mengungkapkan bahwa sesungguhnya Mark tengah membangun bunker kiamat di kawasan senilai US$100 juta (Rp. 1,7 triliun) itu. Meskipun ia telah membantah spekulasi bahwa dirinya tengah mempersiapkan diri menghadapi kiamat.

Emily Chang, pembawa acara serial The Circuit dari Bloomberg Originals, bertanya kepadanya dalam sebuah wawancara terkait rumor tersebut. Ia menjawab, “Tidak, saya rasa itu hanya semacam tempat perlindungan kecil di bawah tanah, seperti ruang bawah tanah.” Sambil melanjutkan, dia menyebut tempat itu sebagai “ruang penyimpanan” dan “tempat perlindungan [jika ada] badai, atau semacamnya.”

Ia juga mengatakan bahwa tempat itu ia gunakan untuk kegiatan peternakan.

“Saya ingin mencoba menciptakan daging sapi dengan kualitas terbaik di dunia,” ujarnya dalam wawancara bersama Bloomberg.

Editor: Rin Hindrayati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS