PARBOABOA – Gianni Infantino akan kembali terpilih menjadi presiden FIFA dan memimpin badan sepak bola dunia tersebut untuk periode ketiganya.
Infantino bisa mempertahankan posisinya lantaran tidak ada pihak yang mencalonkan diri menjadi kandidat presiden FIFA hingga tenggat waktu pencalonan berakhir pada Rabu (16/11/2022).
Pria berusia 52 tahun itu akan dilantik kembali pada 16 Maret 2023 di Kigali, Rwanda dan akan memimpin FIFA selama empat tahun ke depan.
“Hari ini adalah yang istimewa. Untuk penggila sepak bola tentu tahu, tengah malam kemarin adalah batas terakhir pengajuan calon presiden FIFA untuk empat tahun ke depan,” ujar Infantino
“Pagi ini, FIFA mengonfirmasi bahwa pada pemilihan presiden tanggal 16 Maret mendatang hanya akan ada satu kandidat, dan itu saya!”
“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada lebih dari 200 anggota FIFA dan enam konfederasi yang telah mendukung saya dalam kampanye ini,” ujar pengacara asal Swiss tersebut.
Gianni Infantino pertama kali terpilih menjadi presiden FIFA pada 2016 menggantikan Sepp Blatter. Ia memenangkan pemilihan melawan lima kandidat yang dicalonkan.
Pada 2019, ia kembali terpili tanpa mendapatkan perlawanan dari kandidat manapun.
Sekarang, ia kembali memimpin FIFA hingga Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Sebelum kembali terpilih pada 2023, Infantino masih harus melalui pemeriksaan integritas dan kelayakan yang dilakukan panel yang ditunjuk FIFA. Namun proses tersebut merupakan formalitas semata.
Periode kepemimpinan Infantino yang dimulai pada 2023 nanti bisa jadi bukan yang terakhir baginya. Sebab, aturan FIFA masih memperbolehkannya memimpin hingga 2031.
Sebuah aturan di FIFA menganggap bahwa tiga tahun pertama presidensi Infantino, ia hanya menyelesaikan periode kepemimpinan Sepp Blatter dan tidak dihitung dalam batas 12 tahun kepemimpinan.
Selama kepemimpinan Infantino, FIFA berhasil meraih keuntungan lebih dari 2 miliar dollar, atau setara dengan Rp31,3 triliun.
Namun pada periode tersebut, FIFA dan dunia dihantam pandemi global COVID-19, sehingga mengharuskan badan sepak bola dunia tersebut melakukan protocol darurat untuk menstabilitaskan sepak bola.
Meski demikian, krisis kesehatan dunia tersebut tidak menghentikan laga kualifikasi Piala Dunia pada 2020, di mana turnamen Piala Dunia 2022 akan dimulai di Qatar pada Minggu (20/11/2022).
Sepanjang kepemimpinannya, ada beberapa ide controversial dari Infantino, salah satunya rencana mengadakan Piala Dunia selama dua tahun sekali.
Rencana tersebut akhirnya dibatalkan. Sebab, dua badan sepak bola regional, UEFA dari Eropa, dan CONMEBOL dari Amerika Selatan, mengancam akan memboikot Piala Dunia dua tahunan.