PARBOABOA, Pematang Siantar - Jalan rusak di beberapa titik Pematang Siantar dan Simalungun memprihatinkan. Warga melakukan protes dengan berunjuk rasa menuntut perbaikan agar segera dilakukan. Di mana Pemerintah Provinsi Sumatra Utara (Sumut) telah menganggarkan Rp2,7 triliun untuk pengerjaan.
Warga yang melakukan protes melakukan unjuk rasa di Jalan Ade Irma Suryani sambil membawa spanduk bertuliskan “Misteri Jalan protokol”, massa mengaku bosan melihat kerusakan jalan yang sudah banyak memakan korban jatuh dari motor.
Koordinator aksi, Jefry Pakpahan mengatakan, gerakan ini dilakukan karena pemerintah terkesan tertutup mata. Kurang peduli dengan ruas jalan provinsi di Kota Pematang Siantar yang sudah rusak parah.
“Kami di sini untuk menyadarkan pemerintah agar segera memperbaiki jalan yang rusak ini,” ucap Jefry saat berunjuk rasa, Kamis, (01/11/2022).
Jefry menyebut kerusakan di ruas jalan ini semakin parah sejak tiga bulan terakhir, dari awalnya hanya lubang kecil.
“Awalnya hanya lubang kecil, dibiarkan larut seperti itu dari tiga bulan terakhir. Sekarang lubangnya sudah semakin besar dan mengganggu aktivitas masyarakat dan pengguna jalan," jelasnya.
Kepala Dinas Unit Pelaksana Tugas (UPT) Bina Marga dan Bina Konstruksi Pematang Siantar dan Simalungun, Syarifuddin mengatakan, ada empat ruas jalan yang diperbaiki pada 2022, salah satunya ruas Jalan Ade Irma, di mana lainnya Jalan Pematang Siantar-Pematang Raya, Jalan Pematang Siantar-Tanah Jawa serta Jalan Pematang Siantar-Kerasaan.
"Yang tiga ruas jalan tersebut, saat ini sudah dalam masa pengerjaan. Nah, yang keempat adalah ruas Jalan Ade Irma Pematang Siantar," kata Syarifuddin.
Ia menjelaskan, pengerjaan Jalan Ade Irma akan dimulai di Minggu kedua Desember 2022. Targetnya pengaspalan sepanjang 1,7 kilometer akan tuntas dalam tiga hari.
“Sehingga sebelum hari Natal, Jalan Ade Irma sudah clear dan rapi. Bahkan targetnya, bisa lebih cepat selesai," ucapnya.
Suarifuddin menyebut, dana perbaikan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumut dengan model tahun jamak (multiyears). Pembayaran pertama dilakukan akhir 2022 sebesar Rp500 miliar, akhir 2023 sebesar Rp1,5 triliun, dan akhir 2024 sebesar Rp700 miliar.
Chief Operation Manager PT Waskita Karya Taufik mengatakan, pengukuran dan pengidentifikasian ruas Jalan Ade Irma yang akan diperbaiki sudah dilakukan. Hasilnya, penyebab kerusakan karena penyumbatan di saluran air.
Wandi mengaku, data perbaikan jalan yang diterimanya tidak menjelaskan bahwa Jalan Ade Irma termasuk daftar jalan yang akan diperbaiki.
“Saya juga terkejut, tadi pagi saya dapat perintah dari atasan untuk perbaikan jalan di Pematang Siantar. Dari data rencana perbaikan yang saya terima, jalan ini tidak disebutkan,” kata Wandi.
Ketika ditanya Tim Parboaboa, Wandi menjelaskan bahwa jalan Ade Irma harus direkonstruksi ulang dan estimasi waktu penyelesaiannya sekitar dua minggu.
“Kalo menurut saya jalan ini harus di bongkar semuanya, kemudian masuk base satu yakni bebatuan, setelah itu dipadatkan, terakhir pengaspalan. Jika berjalan lancar, semuanya bisa selesai dalam waktu 2 minggu,” jelasnya.