PARBOABOA, Jakarta - Jakarta kembali menunjukkan denyut solidaritas warganya. Lebih dari sepuluh merek lokal makanan dan minuman, komunitas, serta media bergandeng tangan melalui gerakan sosial bertajuk #LokalBantuWarga.
Aksi yang berlangsung di kawasan Halte Transjakarta dan JPO Senen ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi dan kepedulian warga terhadap kota yang baru saja melewati masa penuh ketegangan akibat demonstrasi.
Di tengah suasana Jakarta yang masih berbenah pasca-demonstrasi, hadir pemandangan berbeda di salah satu titik keramaian ibu kota.
Sejumlah pelaku usaha kuliner lokal, komunitas, dan media datang membawa semangat berbagi. Mereka melebur dalam gerakan sosial bernama #LokalBantuWarga, yang memusatkan kegiatan di Halte Transjakarta dan JPO Senen.
Aksi ini seakan menjadi jawaban atas kebutuhan kota akan semangat kebersamaan dan dukungan moral setelah melewati situasi yang menegangkan.
Rezki Yanuar, Chief Brand Officer Haus Indonesia, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar bagi-bagi makanan, melainkan wujud nyata dari konsep warga bantu warga.
Ia menjelaskan, inisiatif tersebut menyasar tiga kelompok yang dinilai paling merasakan dampak sekaligus berperan vital dalam menjaga Jakarta tetap berjalan: petugas kebersihan, para pengemudi ojek online, serta UMKM yang sempat terpukul.
“Setelah kami turun langsung di awal September, kami semakin sadar bahwa kolaborasi akan memperkuat dampaknya,” ujarnya di Jakarta, Jumat, (5/09/2025).
Di lapangan, ratusan petugas PPSU dan Pasukan Pelangi tampak menerima paket makanan dan minuman yang dibagikan. Kehadiran mereka, yang sehari-hari menjadi garda depan dalam merawat ketertiban serta kebersihan kota, mendapat perhatian khusus.
Begitu pula para pengemudi ojek online, yang meski menjadi roda pergerakan masyarakat, seringkali terlupakan dalam momentum-momentum sosial.
Gerakan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keberlangsungan Jakarta sangat ditopang oleh tangan-tangan mereka.
Menariknya, #LokalBantuWarga tak hanya berhenti pada aksi berbagi. Gerakan ini juga melibatkan UMKM lokal sebagai mitra penyedia produk.
Panitia membeli langsung produk mereka untuk kemudian disalurkan kepada para penerima bantuan. Dengan cara ini, rantai kebaikan terasa semakin nyata: warga menerima bantuan, UMKM pun tetap bisa bergerak.
Setidaknya 3.000 porsi makanan dan minuman telah dibagikan dalam kegiatan yang melibatkan berbagai merek seperti Haus Indonesia, Mecca Fried Chicken, Janji Jiwa, Cimol Bojot AA, RM Padang Payakumbuah, Ayam Keprabon, Roscik, Baker Old, Three Folks, Warung Tuang, hingga Es Teh.
Dukungan juga datang dari komunitas dan media. Nama-nama seperti Jilbrave, Terang Jakarta, Modestalk, Muslimat Hidayatullah, hingga Shift Media, Infia, Taubatters, Kawan Hawa, Muslim Vox, dan Big Alpha ikut memperkuat gaung gerakan ini.
Sebelum kolaborasi besar ini, Haus Indonesia bahkan telah lebih dulu menyalurkan 300 paket makanan pada 2 September lalu sebagai bentuk aksi awal. Dari langkah kecil tersebut, gerakan solidaritas ini kemudian tumbuh lebih besar.
Semangat kebersamaan juga terlihat dari para pelaku usaha kecil yang ikut terjun langsung. Salah satunya datang dari Baker Old.
Kreator kontennya, Urian Angelo, mengaku membawa sekitar 1.000 roti untuk dibagikan di lokasi.
“Mungkin terlihat sederhana, tapi harapannya bisa menambah semangat teman-teman lapangan saat membersihkan fasilitas umum dan menjaga Jakarta tetap kondusif,” ujarnya.
Kehadirannya menegaskan bahwa kebaikan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang berdampak besar.
Lebih dari sekadar berbagi makanan, #LokalBantuWarga memberi pesan bahwa solidaritas sosial tidak selalu membutuhkan panggung megah.
Ia bisa hadir dalam wujud sederhana: segelas minuman, sepotong roti, atau bahkan sebuah kebersamaan yang saling menguatkan.
Di tengah hiruk-pikuk kota yang tak pernah berhenti, aksi ini menjadi pengingat bahwa Jakarta akan selalu bangkit ketika warganya memilih untuk bergandeng tangan.