PARBOABOA - Survei terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2022 menunjukkan pengguna internet di Indonesia terus naik dari 175 juta pemakai menjadi 220 juta pengguna.
Kenaikan tersebut didorong kebutuhan komunikasi selama pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.
"Efek pandemi sangat signifikan terhadap penggunaan internet di Indonesia," kata Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga, saat webinar tentang transformasi digital, Kamis (9/6/2022).
Berdasarkan Survei Internet Indonesia Tahun 2021-2022 (Q1), pengguna internet di Indonesia mencapai 220 juta orang. Sebelum pandemi, jumlah pengguna internet di Indonesia adalah 175 juta orang.
Penetrasi internet terhadap penduduk Indonesia juga tinggi, saat ini mencapai 77 persen berdasarkan survei terbaru APJII.
Peningkatan jumlah pengguna dan pemakaian internet di Indonesia sangat dipengaruhi pandemi Covid-19.
Selain dari aspek jumlah pengguna, APJII juga merinci aplikasi apa saja yang paling banyak diakses oleh pengguna internet Indonesia.
Terdapat 9 kategori aplikasi yang sering diakses pengguna yaitu aplikasi browser, media sosial, pesan instan, aplikasi konferensi online, marketplace, TV berbasis internet atau platform streaming, transportasi online, aplikasi musik dan dompet digital (e-wallet).
Aplikasi yang paling banyak digunakan orang Indonesia
Pesan Instan
WhatsApp menjadi aplikasi yang paling dominan dipakai pengguna internet di Indonesia. Aplikasi yang bernaung di bawah perusahaan Meta ini digunakan oleh lebih dari 98 persen pengguna internet Tanah Air.
Ada pula aplikasi pesan instan lain yang menjadi alternatif pengguna, yaitu Facebook Messenger. Namun persentasenya hanya 47,12 persen.
Browser
Aplikasi lainnya yang tak kalah populer digunakan netizen di Indonesia yaitu kategori untuk browsing, media sosial dan meeting platform.
Pengguna tercatat sering menggunakan peramban Chrome dan UC Browser untuk berselancar di internet dengan masing-masing 76,95 persen dan 4,95 persen.
Media Sosial
Untuk media sosial, alih-alih Instagram atau TikTok, aplikasi pilihan mayoritas pengguna jatuh kepada Facebook dan Youtube dengan persentase masing-masing 68,36 persen dan 63,02 persen.
Marketplace
Saat Ini Sementara untuk belanja online, orang-orang Indonesia yang berselancar di internet lebih memilih Shopee (55,08 persen) dan Lazada (33,79 persen).
Video Conference
Adapun kategori lainnya seperti video call atau meeting online, pengguna internet di Indonesia memilih pakai WhatsApp untuk video conference (69,55
Hampir 98,07% responden yang disurvei menggunakan WhatsApp, saingannya Facebook Messenger yang digunakan oleh 47,12%. WhatsApp bahkan banyak digunakan kegiatan rapat online ketimbang Zoom.
Streaming Video
Kendati menjadi aplikasi streaming video paling banyak digunakan, hanya 11,10% responden yang menggunakan Netflix. WeTV menjadi aplikasi kedua yang sering diakses oleh 7,84% responden.
Streaming Musik
Sementara aplikasi mendengarkan musik, warganet memilih YouTube Music dan Google Play Music. Cukup mengejutkan Sporify tidak berada dalam daftar.
Begitu pula Tokopedia, dalam hasil survei kategori toko online, APJII hanya menyebut Shopee dan Lazada yang paling sering diakses responden. Shopee digunakan 55,08% warganet yang disurvei APJII, sementara Lazada di urutan kedua dengan 33,7%.
Transportasi Online
Gojek dan Grab hampir imbang digunakan oleh responden sebagai layanan transportasi online. Gojek dipakai 40,65% orang-orang yang ditanyai APJII, sementara Grab mencapai 36,32%.
e-Wallet
Banyak dari orang yang disurvei belum sepenuhnya menggunakan pembayaran digital menggunakan e-wallet.
Lihat saja Gopay hanya dipakai 20,68% masyarakat yang menggunakannya. Di peringkat kedua ada Shopee Pay dengan persentase 16,61%.
Untuk informasi, dalam melakukan survei ini, APJII menggunakan teknik probabilty sampling dengan multistage random sampling.
Metode pengumpulan data ini melalui wawancara dengan bantuan kuesioner yang disebar mulai 11 Januari sampai 24 Februari 2022.
Mengenai kontrol kualitas dilakukan secara random atas 30% dari total sampel. Adapun jumlah sampel yang disurvei ini 7.568 responden.
APJII menyebutkan survei ini margin of error +-1,13% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Demikianlah informasi mengenai hasil survey APJII tentang aplikasi yang paling banyak digunakan orang Indonesia.