PARBOABOA, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat, laporan kasus gagal ginjal akut tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Timur. Laporan tersebut dihitung berdasarkan hospital record review kasus sejak Januari hingga hari ini.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti. Ia mengatakan, berdasarkan data bulan Januari 2022, terdapat 34 kasus gagal ginjal akut pada anak di wilayah Jakarta Timur.
“Kasus terbanyak saat ini kalau domisili ada di Jakarta Timur, berdasarkan domisili terdapat 34 kasus,” ujar Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/10/2022).
Menurut Widyastuti, untuk kasus gagal ginjal akut terendah berada di Pulau Seribu dengan nol kasus. Sedangkan untuk daerah Ibu Kota lainnya terdapat kasus tersebut.
“Kalau di Jakarta ada di seluruh kota kecuali kepulauan seribu,” jelasnya.
Ia kemudian menegaskan bahwa Dinkes DKI dan fasilitas kesehatan lainnya masih aktif melakukan hospital record review guna memperoleh data kasus gangguan ginjal yang menyerang anak-anak di DKI Jakarta.
"Perlu dicermati bahwa data kita adalah hasil hospital record review artinya tim secara aktif dari Dinas Kesehatan bersama seluruh Rumah Sakit maupun Puskesmas yang ada di DKI proaktif mencari ke belakang," kata Widyastuti.
Sebelumnya, Laporan terbaru kasus gagal ginjal akut misterius di Jakarta hingga hari ini berjumlah 142 orang. Menurut Widyastuti, jumlah kasus tersebut dihitung berdasarkan hasil hospital record review pihaknya dari Januari hingga saat ini.
"Jadi dari 142 itu, 70 kasus wafat, sembuh 50, dan dalam perawatan 22," ungkapnya.
Widyastuti menjelaskan, jumlah kasus tersebut tidak semua berdomisili di DKI Jakarta. Selain itu, jumlah 142 kasus tidak dapat dipastikan ada korban baru tiap harinya.
“Kemarin pada saat melaporkan dari rumah sakit kan di verifikasi lagi sama kita dan ditetapkan diagnosanya sesuai dengan edaran. Jadi bisa saja datanya itu fluktuatif karena merujuk pada data baru masa lalu, bukan data dari yang saat ini kejadian,” paparnya.